[✔️] Pak Genta [Namjoon Local Au]

00

Dosen selalu benar. Jika dosen salah, kembali ke pasal satu.

.
.
.
.
.

"WOI SI ANJING NYETIR YANG BENER DONG! AAAH!"

Sabar Maya, sabaaaar! Jangan diladenin!

Shit! Shit! Shit! Jam enam lima puluh aduh mampus! Kalau, kalau ini bukan hari Kamis, gue nggak akan sepanik ini sampe ngebut pagi - pagi di jalanan. Kalau, kalau aja Kinan nggak ngajak gue nginep di rumahnya dan kita jadinya begadang nonton drama korea, semua ini pasti nggak kejadian. Kalau, kalau jari gue nggak apes waktu isi KRS kuliah dan ngambil kelas Pak Genta.

Aaaarrrrrggggghhhh! Gue telat! Oke! I'm doomed! DOOMED!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kelas Psycholinguistic, Week 2

"See you next week."

"Tapi. . Pak. . Saya kan cuma telat lima menit."

"Yes. And you're wasting my five minutes that I could use for a better cause. And by better cause it means to educate these people."

"Pak. ."

"Saudari. . . Siapa nama anda?"

"Aulia, Pak. ."

"Saudari Aulia, anda sudah membayar uang kuliah kan?"

"Sudah, Pak."

"Kalau anda belum siap bertemu saya semester ini, semester depan anda masih bisa bertemu dengan saya lagi. Kewajiban anda kan cuma membayar uang kuliah, toh tanpa anda di kelas saya, gaji saya tetap datang setiap bulannya."

"Tapi. . Pak. ."

"Anda sudah terlambat dua kali. Nampaknya anda memang tidak serius mengikuti kelas saya. Jadi saya mohon, anda keluar saja. Jangan buang - buang waktu anda jika tidak ingin berada di kelas saya."

Selama ini gue cuma denger dari senior - senior kalau Pak Genta itu emang se killer itu. But back then I was like 'masa sih sekejam itu?' Dan sekarang, ngeliat pake mata kepala sendiri itu rasanya. . Pertama gue mau mengutuk jari gue yang nggak pernah hoki kalau urusan cap - cip - cup, kedua I feel really bad buat Aulia. Kenal dia dari semester tiga, gue tau dia itu serius kuliah. Seserius itu sampai dia harus kerja part time buat nambah biaya kuliahnya.