DuaPuluh Delapan

2K 96 7
                                    

Saat di London menunjukan pukul setengah tujuh pagi, Agatha sudah berada di bandara. Agatha pergi ke bandara hanya diantar Bara, karena keluarga nya tidak bisa ikut mengantarkan. Agatha tidak mempermasalah, Agatha berfikir mungkin mereka mempunyai kesibukan masing masing.

"Gue pergi dulu ya bang" pamit Agatha.

"Iya, hati hati lo. Oh iya ni" Bara memberikan sebuah kunci pada Agatha.

"Kunci apa ni bang?"

"Kunci rumah, nanti setelah Lo kasih surprise buat Rava lo kerumah gue"

"Ngapain gue ke rumah lo?"

"Yaelahhh... Cek doang, takutnya rumah gue ada yang angkut"

"Ngakak anjir... Yaudah gue pamit"

"Iya... Sampai ketemu lusa"

Agatha mengangguk lalu pergi menuju pesawat. Sedangkan Bara setelah kepergian Agatha, ia kembali pulang ke rumahnya.

***

Pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta, Indonesia. Agatha bersyukur ia sampai di tanah kelahirannya dengan selamat.

Agatha menelfon Lisa untuk menjemputnya. Lisa tidak terkejut dengan kedatangan Agatha yang tiba tiba, karena sebelumnya Agatha sudah memberitahunya.

Agatha menarik kopernya menuju pintu masuk bandara. Agatha menunggu Lisa disana.

Tak lama Lisa datang dengan mobil hitam khusus jika Lisa ataupun Pak Jaya berpergian.

Agatha langsung masuk dan duduk di kursi belakang. Lisa pun melajukan mobilnya menuju rumah majikannya. Tapi sebelum pulang ke rumah Agatha mengajak Lisa untuk makan di restoran ternama yang kebetulan lewat sana.

Agatha memesan banyak makanan, maklum lah lamanya perjalanan membuat perut Agatha keroncongan padahal sudah dikasih beberapa makanan dari pramugari di pesawat tadi tapi tetap saja tidak kenyang.

Lisa juga ikut makan malam bersama Agatha. Karena di rumah ia tidak masak, itupun Rava yang menyuruhnya karena Rava makan dengan Marvin di luar sebelum rapat.

"Lisa, gimana Rava dirumah?" Tanya Agatha di sela sela makannya

"Den Rava seperti biasanya non, den Rava selalu rapat di rumah sampai jam tujuh atau delapan"

"Tapi non. Akhir akhir ini den Rava suka dateng ke rumah selain sama den Marvin ada satu cewek" lanjut Lisa

"Cewek? Siapa? Kamu tau?"

"Saya tidak tau non, tapi sepertinya cewek itu salah satu anggota OSIS"

"Apa iya itu Aprilia?" Batin Agatha

"Ohh.. gitu. Ya udah abisin makanannya terus kita pulang ke rumah"

Lisa mengangguk mengerti. Agatha dan Lisa menghabiskan makanannya dengan cepat. Lalu setelah makanannya habis, mereka kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Agatha.

Diperjalanan hati dan pikiran Agatha kacau. Agatha memikirkan rencananya untuk memberi surprise dan juga memikirkan kata kata Lisa tadi. Lisa tidak mungkin berbohong, karena Lisa sudah bekerja dengannya sejak ia masih SMP.

Sesampainya di rumah Agatha tidak turun terlebih dahulu, Agatha mengechat Marvin.

Marvin

My Enemy's in School [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang