Huit (8)

1.8K 240 68
                                    

Another bits of PG-15 scenes yaaa.

𖧵𖧵𖧵

Lagi.

Yeonjun mabuk lagi.

Entahlah apakah ini memang sudah menjadi kebiasaan baru Yeonjun, atau memang dia belum bisa mencari distraksi yang lebih baik dari minuman-minuman laknat itu.

Agaknya malam ini sedikit berbeda. Yeonjun yang biasanya membatasi diri agar tidak terlalu mabuk, kali ini acuh. Dia terus menerus meminta bartender untuk mengisi gelasnya. Martini, whiskey, snakebite, you name it, Yeonjun tidak peduli. Tenggorokan Yeonjun seakan mati rasa, tidak lagi merasakan sensasi terbakar yang diberikan minuman-minuman itu. Kepalanya seperti berputar.

Yeonjun tersenyum miring dan berdecih mengingat kejadian yang beberapa jam lalu dipaparkan di depan matanya. Lagi. Yeonjun butuh distraksi yang lebih.

Gelasnya tidak berhenti bergerak dari meja ke mulut hingga Yeonjun tertelungkup tidak sadar di meja bar. Beberapa bartender disana sudah cukup mengenal Yeonjun yang sering datang dalam beberapa minggu terakhir. Salah satu dari mereka menggoyang pelan pundak Yeonjun untuk membangunkannya, namun Yeonjun tetap bergeming. Tidak punya pilihan lain, bartender tersebut meraba kantong jas Yeonjun mencari handphone pemuda itu. Ia segera menekan nomor emergency calls setelah merogoh keluar benda pipih itu dari kantong depan jasnya.

"Halo Kak Jun." Sebuah suara lembut terdengar pada deringan kelima. "Telponnya bisa besok aja gak? Aku nganㅡ"

"Selamat malam."

"Kak?"

"Maaf, tapi pemilik dari handphone ini sedang mabuk berat. Apakah Anda bisa datang menjemputnya? Sepertinya dia datang kesini sendirian."

"Eh? Ah, okay." Terdengar suara berisik dari seberang telepon lalu suara pintu yang dibuka dan ditutup kembali tak lama kemudian. "Lokasi barnya dimana ya?"

"Ini bar Le Chambre silakan bisa langsung dicari di Maps saja untuk lokasinya, Tuan...?

"Soobin. Choi Soobin."

𖧵𖧵𖧵

<<< 60 hours before <<<

"Aku lagi ngusahain supaya bisa submit tugas akhirku Senin nanti Kak. Biar bisa sidang akhir bulan ini," ujar Soobin menjawab pertanyaan Yeonjun terkait kesibukannya beberapa minggu terakhir sambil menghidangkan sup panas di hadapan Yeonjun.

"Bisa ikut wisuda langsung setelah winter break dong?"

Soobin mengangguk tersenyum. "Semoga."

Yeonjun manggut-manggut tanda mengerti. "Nanti kalo beneran wisuda pas habis winter break Kakak masakin pasta deh."

"Pasta yang waktu itu?!" Yeonjun mengangguk.

"Yup."

"Janji ya Kak? Beneran ya?"

Yeonjun terkekeh melihat antusiasme Soobin. "Janji. Bener. Kamu suka banget ya?"

"Hehehe. Pasta Kakak enak."

Yeonjun tersenyum sambil menyendok supnya lalu meniupnya sebentar.

YEONBIN - THE HEART WANTS WHAT IT WANTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang