Dengan ketelatenannya dalam mengurus dapur, kali ini Jae Hwa akan membuat Jjajangmyeon sebagai menu makan malam untuk mereka berempat. Mi Cha menuju dapur dengan wajah yang lesu.
"Wee Mi Cha? Ada sesuatu yang membuatmu sedih? Ceritakanlah."
"Aku tidak tahu mengapa jadi seperti ini..." Ucap Mi Cha berlalu duduk di kursi meja makan. "... tiga hari lagi aku dan Seo-Yun akan menghadiri Fansign"
Jae Hwa yang sedang sibuk mengaduk Jjajangmyeon dengan bumbunya seketika berhenti dan menatap Mi Cha dengan raut yang sedikit bingung.
"Lalu, apa masalahnya?"
"Kami tidak bisa menghadiri acara itu Jae Hwa-ssi, huft.. Tadi Appa melenepon kami dan memberitahu bahwa Eomma sakit. Besok aku dan Seo-Yun harus pulang ke Busan." Mi Cha menenggelamkan kepalanya kedalam tangan yang terlipat diatas meja.
"Jinja?? Eomma kalian sakit? Mengapa bisa?"
"Mungkin eomma kelelahan, sekarang sedang di rawat di rumah sakit."
Seo-Yun dan Park Ahra bergabung di meja makan.
"Jae Hwa?? Kau masak apa malam ini? Wahh Jjajangmyeon!" Park Ahra segera menyantap Jjajangmyeon buatan Jae Hwa dengan lahap.
Mereka menikmati makan malam itu, ditengah suasana makan malam mereka, Mi Cha membuka percakapan kembali.
"Jae Hwa? Park Ahra? Apakah kalian mau membantu aku dan Seo-Yun?"
"Dengan senang hati Mi Cha, eh? Memangnya membantu apa?" Tanya Ahra.
Mi Cha pun menceritakan apa yang telah dia ceritakan kepada Jae Hwa.
"Bisakah kalian menggantikan kami untuk hadir ke acara itu?"
"uhuukk..uhukk.." Jae Hwa yang sedang meneguk susu itu langsung terkejut. "Tapi.. Kami tidak mengenal mereka, kami bukan fans mereka, kami tidak tahu apa-apa Mi Cha.. Acara seperti apa itu pun kami tidak tahu."
"Ayolahh Jae Hwa, kami sudah menyiapkan gift untuk mereka, sayang sekali jika tidak sampai ke tangan mereka. Tenang saja, aku akan mempermudah kalian. Acara ini hanya acara facetime dengan idol dan berbincang sedikit dengan mereka. Aku sangat senang jika kalian bersedia."
"Iya.. Kami sudah menyiapkannya dengan sempurna. Tetapi apaboleh buat? Eomma sakit, jadi kami harus mengurusnya karena appa harus bekerja." Tambah Seo-Yun.🐯🐯
International Incheon Airport sesak oleh pengunjung yang akan keluar masuk Negara Korea Selatan.
Dengan banyak barang bawaan, Jae Hwa dan Park Ahra keluar bandara untuk mencari Taxi menuju Seoul, kota dimana apartemen yang menjadi tempat tinggal mereka selama menjadi Mahasiswi di Korea berada.
Tidak seperti dugaan mereka, ternyata sangat sulit untuk mencari taxi disana.
BRUUUKKK!!
Seorang perempuan yang sedang berlari menabrak Park Ahra hingga terjatuh.
"Mianhe.. Aku buru-buru"
"Nee.. Gwenchana"
"Kalian sedang apa disini?"
"Kami sedang menunggu taxi, tetapi sudah menunggu selama 30 menit tidak ada satu pun taxi yang melintas disini" perempuan itu tertawa mendengar perkataan Jae Hwa.
"Sampai kapanpun kalian tidak akan mendapatkan taxi disini" perempuan itu menunjuk papan yang bertuliskan *PRIVATE CAR TRACKS ONLY, NOT FOR TAXI* mereka berduapun ikut menertawakan kebodohan mereka.
"Astaghfirullah.. Pantas saja"
"eoh.. Nama kalian siapa? Dari mana dan ingin kemana?"
"Aku Jae Hwa dan ini temanku, Park Ahra. Kami dari Indonesia dan ingin ke Seoul untuk mencari Apartemen"
"Aku Mi Cha, kalau begitu mari aku antar. Kebetulan kita searah, apartemenku berada di tengah Kota Seoul"
"Tidak perlu Mi Cha.. Itu sangat merepotkan. Bukankah kamu sedang buru-buru?"
"Tadi memang aku buru-buru karena aku takut pulang larut sendirian, tapi sekarang tidak. Makanya aku menawarkan kalian untuk pergi bersamaku, ini juga sebagai permintaan maafku kepada Park Ahra, bagaimana?"
"Baiklah jika kamu tidak keberatan"
Mi Cha pun menunjukkan letak mobilnya dan membantu membawakan koper serta barang lain milik Park Ahra dan Jae Hwa. Mereka saling bertukar cerita didalam mobil. Jae Hwa merasa mereka sangat akrab walaupun baru mengenal satu sama lain, karena Mi Cha mungkin orang yang Supel? Park Ahra bertanya kepada Mi Cha mengapa dia berada di bandara tadi.
"Aku mengantar adikku yang akan berlibur di Tokyo, Seo-Yun namanya. Kalian ingin apa ke Seoul?"
"eoh.. Seperti itu.. Kami menjadi Mahasiswi di Universitas Sungkyunkwan" ucap Ahra.
"Jinjaa? Itu adalah Universitas ku!" Mi Cha sangat "kalau begitu.. Bagaimana jika kalian tinggal di apartemenku saja?"
Awalnya mereka berdua menolak dengan alasan merepotkan dan akan menjadi beban Mi Cha. Namun, Mi Cha bersikeras agar mereka ingin tinggal di apartemen nya, Mi Cha juga meyakinkan dengan mengatakan bahwa mereka bisa pergi kuliah dan mengerjakan tugas bersama serta menjadi teman baik Mi Cha.🐯🐯
Mengingat kejadian dua tahun lalu, dimana Mi Cha dengan hati baiknya ingin menerima mereka untuk tinggal bersama membuat Jae Hwa tidak bisa menolak permintaan Mi Cha.
Meskipun Mereka berbeda keyakinan, namun mereka tetap menghargai dan toleransi satu sama lain, Jae Hwa dan Park Ahra adalah seorang muslimah yang sangat taat kepada agamanya. Selalu memakai pakaian tertutup dengan aura kecantikan yang tak kalah dengan Mi Cha dan Seo-Yun. Perawakan tinggi putih dan memiliki wajah yang menawan dalah deskripsi yang tepat untuk Jae Hwa dan Park Ahra.
Mi Cha adalah kakak tingkat Park Ahra dan Jae Hwa dengan selisih satu semester saja, sedangkan Seo-Yun berbeda dua tahun lebih muda dari Ahra dan Jae Hwa.
"Baiklah.. Kami akan membantu kalian." Ucap Jae Hwa dengan senyum yang mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Perfect Angel
Fanfictionwanita cantik bernama Jae Hwa harus terjebak didalam kisah hidup seorang idol tampan yang dikenal dengan nama Kim Taehyung. Berbeda, itu adalah alasan mereka untuk tidak memulainya sampai saat ini.