IMPOSSIBLE

182 24 16
                                    

'Ya allah... Semoga nara adalah wanita yang Allah tuliskan dalam takdir saaih, jadikan nara jodoh saaih ya allah...'


Ra... Ra... Boro-boro ketemu saaih, orang dibales DM-nya aja belum pernah, apalagi minta jadi jodohnya... IMPOSSIBLE RA!

AINARA MAHARANI perempuan berhijab yang kumuh, kucel, dekil, plus item yang ngaku-ngaku calon istrinya PRESIDEN SASQUAD (SAAIH HALILINTAR)

Aina...
Nara...
Ra...

Panggilan gue disekolah, saat ini  gue menginjak bangku SMA tepatnya kelas XI MIPA 4 anak matematika jelasnya....

Sasquad?!

Ainara memang sasquad, lebih tepatnya fans berat anak ke-6 dari keluarga halilintar. Mengenal saaih sebagai idola, sudah hampir 1 tahun... Ya,, walaupun penggemar baru, namun seisi kamar gue udah bejibun foto my prince...

"Nara!!!" teriak wanita itu berlari tergesa-gesa

"Chindy..." ucapku saat mengetahui jika wanita yang memanggilku adalah sahabatku...

Chindytia... Sahabat karib gue, ceilah sahabat karib wkwkwk... Kita memang satu kelas, teman satu perjuangan sekaligus teman curhat apalagi kita satu bangku...

"Ra... Ra... Lo kenapa baru berangkat sih?!" ujar chindy ngos-ngosan

"Ya emang kenapa kalo gue baru berangkat?" tanyaku dengan santai

"Gue capek tau gak lari larian ngejar lo, lagian lo kalo jalan cepet bnget..." chindy seakan menceramahiku dengan nada ngos-ngosannya, suruh siapa lo lari ngejar gue bambank!

"Jalan itu harus cepet, saaih jalan juga cepet..." saaih... Seketika aku mengingat jika saaih berjalan sangat cepat

"Nah... Gue mau ngomong tentang suami lo itu.." ujarnya penuh keyakinan

"Suami? Maksud lo saaih?" ucapku menerka nerka

"Iye si saaih botak itu..." ujar chindy

Pletak....

"Awwsss... Sakit ra..." ringis chindy

"Jangan sebut botak..." gue emang gak terima kalo saaih dipanggil botak, gak suka aja...

"Ya tapi itu faktanya kan..." chindy berusaha membela dirinya

"Terserah lu! Udah ah gue mau tarok tas dulu dikelas, berat tau... Lagian bentar lagi juga mau upacara kan..." gue mulai pergi dari hadapan chindy

Hap...

"Bentar dulu ra..." cekal chindy yang menahan tanganku

"Apalagi??" dengusku kesal

"Ini tentang saaih ra..." ujar wanita berhijab ini

"Bentar lagi upacara, terus sekarang kita ditengah-tengah lapangan loh,, malu lah..."

"Tapi ra..."

"Gue kekelas dulu tarok tas, lo tunggu disini..." ujarku yang berusaha mencari jalan keluar

"Jangan lama-lama tapi ya..."

IMPOSSIBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang