"Tidak melulu kehidupan hanya tentang kebahagiaan. Seperti kisah ini, tidak melulu yang terlihat sempurna benar-benar bahagia."
[ ;ɞ ]
Gadis manis itu tengah menutup matanya dengan selang-selang yang tertancap sebagai penopang kehidupan. Sudah lebih dari seminggu sepasang iris hazel masih saja tak kunjung terbuka. Tangannya yang dingin digenggam oleh seorang gadis dua tahun lebih tua darinya.
“Gue minta maaf. Get up, please,” lirihnya yang sedari tadi terus ia ulangi berharap iris hazel itu segera terbuka.
“Gue janji, kalau lo bangun gue akan akuin semua kesalahan gue. Gue mohon, jangan seperti ini. Every time I see you in this condition, gue selalu merasa bersalah.”
Sayangnya semua masih sama. Hanya suara monitor elektrokardiograf yang menggema di seluruh ruangan. Suara nyaring dari mesin pendeteksi impuls listrik membuat Ana panik. Apalagi saat secara tiba-tiba monitor menampilkan pulseless electrical activity. Ia mengusap air matanya kasar dan bergegas berlari mencari dokter.
Berbondong-bondong para tenaga medis memasuki ruang rawat Rachell. Salah seorang perawat mengecek kabel alat ECG, setelah memastikan kabel itu telah terpasang sempurna. Dokter bergegas melakukan tindakan cardio pulmonary rescutiation untuk berusaha mengembalikan detak jantung Rachell.
Syukur detak jantung Rachell kembali setelah 5 siklus RJP. Wanita yang telah berusia lebih dari setengah abad itu tersenyum simpul. Ini bukan pertama kalinya Rachell mengalami henti jantung secara tiba-tiba. Tidak ada perkembangan dalam kondisinya, jika ia tidak segera mendapatkan donor jantung nyawa Rachell bisa melayang kapan saja.
“Bagaimana keadaan adik saya, Dok?”“Syukurlah detak jantungnya sudah mulai stabil. Tapi saya tidak yakin jika pasien bisa bertahan lebih lama lagi,” terang wanita berjas putih itu.
“Apa masih belum ada donor jantung untuk adik saya?” Dokter hanya menggeleng lemah karena memang sangat sulit mendapatkan donor jantung.
“Bagaimana jika saya yang mendonorkan jantung saya untuk adik saya?”
“Ana, are you nuts! Ngapain kamu mendonorkan jantungmu untuk anak itu? Kalau dia mau mati, just let her die. Lagi pula dia tidak berguna dan hanya bisa menghabiskan uangku saja,” sela wanita berkepala empat yang sedari tadi diam.
“Kak! Rachell is your doughter.”
“Anak yang selalu menyusahkan,” timbrung seorang pria berjas formal.
“Mas! Apa tidak ada sedikit saja rasa sayang di hati kalian? Rachell is your daughter. She’s georgous, skilled, and intelligent. She’s perfect,” urai Ana bergetar.
“Tapi dia penyakitan. Berapa banyak uang yang selama ini saya keluarkan untuk pengobatan dia itu tidak sebanding dengan apa yang dia kasih ke saya. Bukannya lebih baik jika dia mati? Itu artinya dia tidak lagi menyusahkan dan menghabiskan uang saya,” balas Alfano enteng.
“Itu benar. Dia juga pembunuh. Dia yang sudah membunuh Papa. Kelahiran dia itu hanya membawa petaka di keluargaku. Andaikan bisa memilih, aku tidak sudi melahirkan gadis itu,” timpal Grazella yang membuat Ana speechless.
“Jika kalian mengetahui yang sebenarnya, aku pastikan kalian menyesal telah mengucapkan kalimat itu.”
___________________________________________
Holla, maaf ya terus-terusan revisi hehehehe. Tapi semoga semakin suka ya karena cerita mulai aku rombak biar lebih fresh lagi dan gak bosenin. ✨
Kalian tim mana?
1. Pembaca Baru
2. Pembaca Revisi
3. Pembaca Ulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipotimia
Teen FictionKenyataannya tidak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Semua kisah pasti memiliki luka. Tuhan menciptakannya dengan sebuah senyuman indah dengan lesung pipi di pipi kanannya, tapi semesta justru merenggut senyumannya. Berpura-pura seakan tidak...