“Tadi kamu ngapain nangis?”
“Hah? Gw nangis? Kapan? Mata gw kelilipan tadi.”
Junho menatap Eunsang jengkel, “Iyain deh.”
“Jun! Ayo ke tempat yang lo digebukin tadi.”
Junho membelalakkan matanya, “Lah ngapain?”
“Ngasih pelajaran, udah ayo.”
Eunsang menarik pergelangan tangan Junho.
Sepanjang perjalanan Junho terus saya mengomel dan meminta Eunsang agar berhenti, tetapi Eunsang tidak memedulikannya sedikitpun.
Junho tidak memberitahu dimana tempat dia dihajar habis-habisan oleh para pencopet itu, tapi sepertinya Eunsang sudah mengetahui tempat itu terlebih dahulu.
“Ini tempatnya Jun?” Junho memilih diam sambil menatap Eunsang tajam.
Eunsang hanya mengangkat bahu lalu mengetok pintu itu dengan tidak sabaran, Junho berusaha menarik Eunsang untuk pergi saat mendengar langkah kaki dari dalam rumah.
“Sang... Kita pergi aja deh...” Junho tetap berusaha menarik Eunsang
“Ada apa ya? Ngapain anak kecil kayak kalian ada disini?”
Junho bergidik ngeri saat seseorang membuka pintu itu, laki-laki tinggi berbadan kekar dengan tatapan yang tajam.
“Sebelumnya makasih mas udah bilang kita anak kecil, gw emang unyu kok mas.” Eunsang berbicara sambil tersenyum, Junho menatap Eunsang terkejut.
“Kalo kalian disini cuman mau ngomong yang nggak jelas lebih baik kalian pulang.”
“Eit... Enak kali mas ngomong kek gitu, tanggung jawab nih tangan temen gw luka semua. Besok ada ujian lagi, kalian kira ujiannya pakek keyboard? Sorry aja mas, kita ujian pakek pensil ama bolpoin.” Eunsang menatap orang itu tajam.
“Oh? Lo temennya dua orang yang tadi kita gebukin itu?” Muncullah 3 orang lagi dibelakang orang itu.
“Iya dong mas... Ganteng kan gw, setidaknya gw ganteng gini gak bakal nyopet sih bang. Rumah udah gede, pakek baju malah, bisa ke salon eh... Nyopet, gak malu nih mas-masnya?”
Orang yang dihadapan Eunsang langsung menarik kerah seragam Eunsang.
“Daripada lo bacot terus mending selesaiin pakek cara jantan.”
Eunsang langsung mengacungkan jempolnya, “Kalo gitu di dalem aja mas, kasian temen gw masih polos.” Junho menatap Eunsang bingung.
“Dobrak pintu ini kalo 20 menit gw gak keluar.”
Junho menatap Eunsang khawatir tapi memilih mengiyakan, tidak ada gunanya melarang Eunsang yang keras kepala.
Eunsang dipersilahkan 4 orang itu untuk masuk, Eunsang masuk ke rumah itu dengan langkah mantap.
Junho hanya bisa menatap pintu yang sudah ditutup itu dengan pandangan khawatir.
“Apa yang harus aku lakuin?”
.
.
.
.
.
Sekitar 20 menit sudah berlalu, Junho semakin cemas karena Eunsang tidak keluar juga, sepertinya keberuntungan menyertai Junho
Ada 2 orang polisi yang berada di depan supermarket sedang berbicara. Junho memutuskan untuk langsung menghampiri 2 polisi itu.
“Permisi Pak, maaf mengganggu.” Kedua polisi itu menoleh kearah Junho.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Who? (Junsang) (Hiatus)
Hayran Kurgu"Kamu cuman satu-satunya untukku." "Lo ngomong ke siapa? Ke gw atau ke hyung?" ⛔Bahasa non baku