Rintik demi rintikan hujan mulai turun dan membasahi Bumi, suara gemuruh terdengar di atas langit, disertai dengan awan kelabu yang mengumpul diatas sana. Udara di Bumi berubah menjadi lebih dingin dan lembab. Suara hujan yang semakin deras terdengar oleh ku yang duduk di dalam bus di samping jendela. Rintikan hujan yang turun membasahi bumi itu, sekali lagi mengingatkan ku pada Orang itu.
Mengingatkan ku akan rasa cinta pertama, yang telat aku sadari.
Cinta ya ...? Sesuatu yang tak pernah ku harapkan akan datang disaat aku masih sangat naif dan polos, perasaan yang membuatku menyesal.
Pandangan ku menerawang jauh pada memori tahun lalu yang sangat indah sekaligus menyakitkan untuk ku. Sebuah memori yang tak kan pernah hilang dalam hidup ku.
Kupandang tetesan hujan dari jendela dalam bus ... Aku ingat saat pertama kali bertemu orang itu, saat pertama kali aku mengusir nya dari hadapan ku, dan saat aku mencarinya ketika dia pergi.
Kira kira kapan ya ..., terakhir kali aku melihatnya. Wajah tampan penuh keceriaan itu, mata yang dingin saat mulutnya tersenyum, sebuah kemunafikan yang tak bisa di pahami itu, dan tatapan lembut saat dia menatap ku.
Kapan ya ...? Ah ... iya hari itu ... hari dimana aku pertama kali bertemu dengannya
|xXx|
KRIIIIIING!!
Aku terbangun dari tidurku saat bel kelas berbunyi. Aaahh sungguh menyebalkan. Kenapa sudah bel sih?
Padahal ini hari ulang tahun ku. Setidaknya biarkan aku tidur lebih lama, atau biarkan guru mendapatkan rapat, bukankah mereka harus lebih sering berbaik hati pada para murid seperti ku?
Benar benar merepotkan! Sekali lagi ku rebahkan kepala ku ke meja.Kulihat guru memasuki kelas ku ... dengan membawa buku dan ... Tunggu ...! dia bersama seseorang?
Bisa dilihat pemuda tampan yang tinggi, dia memiliki kulit putih, bibir berwarna merah, alis yang tebal, mata biru yang sangat cocok dengan rambut hitam pekat ...
。
。
。
。
。
。
。Aku terkekeh geli mengingat masa lalu itu. Astaga, hahahaha! Aku ingat betapa jengkel nya aku saat itu ...
。
。
。
。
。"Selamat pagi semua!" kudengar sapaan guru yang diikuti oleh suara para murid sesat nya "Pagi!"
Tapi saat itu aku tidak menjawab sapaan guru ku, aku lebih tertarik pada pemuda yang berdiri di sebelah guru ku, tanpa sadar aku menaikkan kepalaku untuk melihatnya ... dan manik biru itu menangkap tatapan ku, tapi aku tidak berpaling.
Dia tersenyum pada ku, tapi bisa kulihat bahwa mata itu terlalu dingin untuk di paksa tersenyum, dan melihat kemunafikan itu membuat ku jengkel.
Tentu saja aku kesal jadi ku rebahkan kembali kepala ku kembali ke meja, tanpa perduli dengan para siswa perempuan yang berisik-bisik tentang betapa tampan nya pria itu. Tch, apa mereka buta, jelas-jelas dia memandang mereka dengan mata dingin tapi mereka malah menyukai nya. Wanita zaman sekarang memang aneh, mungkin jika mereka melihat tampan dengan tatapan psikopat layaknya seorang pemburu melihat mangsanya, mereka pasti akan melakukan hal yang sama.
"Baik, seperti yang kalian lihat. Dia adalah murid pindahan, yang akan belajar untuk kedepannya. Re, silahkan perkenalkan dirimu!"
Aku yang merasa tak tertarik dengan drama di depan ku, masih mempertahankan posisi tidur ku, dan memikirkan bagaimana posisi yang nyaman untuk tidur di kelas. Sampai aku mendengar nya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
A Regret || COMPLETE [✓]
Short StoryHanya oneshoot dan sudah tamat || Cerita ini bukan milik saya, ini milik teman saya @Azeliah_Azel. Saya hanya mem-post cerita ini saja dan saya sudah meminta izin dengannya. |•••| Pandangan ku menerawang jauh pada memori tahun lalu yang sangat indah...