Aku menjadi lebih baik di SMA ini, meski sesekali otak ini memaksa untuk mengingat memori tentangnya, tentang kita. Prioritas ku hanya pendidikan, hanya itu yg kupikirkan di masa SMA ini. Terbukti, semuanya berhasil ku capai dengan mudah. Aku tak butuh cinta dari laki2 selain yg ada di keluargaku, aku tak butuh 'Menjajal pacaran' selain itu membuang waktu dan menyita pikiranku. Itu juga amat menganggu cara pandangku. Meski aku masih suka di ceng-in dengan teman2 gang ku yg sekarang, tapi mereka tahu aku orang yg ambisius. Di SMA ini juga ada yg mendekatiku secara terang2an, dia menimba ilmu di salah satu sekolah kristen swasta di tangerang, kami teman 1 club di dance, hanya saja tingkat dia di bawahku. Ia memperlakukanku, layaknya pacar. Bahkan tiba2 menggenggam tanganku, dan memelukku saat aku menangis di hadapannya, padahal ia hanya aku anggap teman. Ia mengartikan lebih, bahkan menyatakan perasaannya terhadapku, ia tahu masa laluku, maka dari itu, ia ingin menjadi 'Obat' untuk masa laluku. Aku menolak, aku tahu dia kecewa. Tapi dia masih mau berteman denganku, bahkan kami sekarang layaknya sebagai kakak adik. Banyak yg menyayangkan keputusanku ini sebenarnya, kalau kalian lihat dia, mungkin kalian akan jatuh cinta juga. Namanya Made Brian Trioktavianus, Bali? Yup! Ayahnya punya bisnis properti, dia tak sepintar aku, bahkan ceroboh haha! Kantong dompet nya selalu tebal, bahkan barang branded selalu menempel di tubuhnya, sebut saja nike,iphone dan bmw. Ia punya segalanya, ia juga keturunan chinese, matanya sipit. Karena kami dancer, seperti yg kalian tahu, cowok2 di dance punya perut kotak2, dia rajin ngegym, dan romantis. Ia itu sekilas tentangnya.
Saat ini aku masih sendiri, hanya mau fokus pada tahun terakhir ku menjadi pelajar, fokus pada UN dan mendapat beasiswa di PTN yg ku inginkan, juga mendapat pekerjaan tanpa harus berpangku tangan kepada papa.
Meski beberapa bulan ini, aku dekat dengan seorang bule german. Yg aku temui di social media. Karena, bukannya sombong yah.. Rata2 followersku kebanyakan bule isinya-,- dan aku sering memposting tentang alam di instagramku, dia seorang fotografer juga pelajar, dia berumur 16 tahun, dia memberi like pada fotoku dan hubungan ini pun berlanjut. Kami sering mengobrol via KIK dan SKYPE. Aku menganggap dia teman biasa, meski ia secara terang2an bilang suka padaku, dia sering mengirim voice note lagu romantis, salah satunya my everything by michael bubble. Juga membuat kata2 romantis saat kami sedang chat, dan memanggilku babe atau bae e.t.c saat sedang skype-an pun dia selalu bilang, you're always looks beautiful honey. Aku tak menanggapinya serius, aku hanya menganggap ini hanya 'Flirtship' tapi terlepas dari itu dia amat care denganku. Bahkan temanku memarahiku, karena tak pernah peka sama apa yg ada di sekitarku, bahkan hal kecil pun, haruskah aku peka untuk hal CINTA? ahh itu gila!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Librarian Man
Cerita PendekKamu yang duduk menghadap jendela dan selalu menatap serius pada tulisan dari salah satu karangan seorang filsafat.