1] Diego Zayn Alfredo

26 13 2
                                    

"Mah.. Aku pergi dulu ya!" teriak lelaki yang baru saja mengenakan sneakers hitamnya itu,kini sedang beranjak menuju motor ninja hitamnya. Dengan sigap, ia membungkus kepalanya dengan helmnya dan mulai menyalakan motornya itu. Tangannya mulai memutar gas dan ia pergi meninggalkan rumah.

Dia adalah Diego, lelaki yang baru saja naik ke kelas 11 SMA kini sedang berangkat menuju sekolahnya, yakni SMA Mahardika.Diego mengambil jurusan IPS karna dia sadar betapa tidak berfungsi otak kirinya hingga membuat ia hanya hidup dengan setengah otak(:v).

Dikenal dengan anak pecinta seni, membuat ia benar-benar bangga akan otak kanannya yang (syukur-syukur) masih bisa ia gunakan. Oleh karena itu, ia mendirikan sebuah band di sekolahnya dan turut menjadi anggota di dalamnya,posisinya sebagai gitaris. Walaupun begitu, ia juga bisa memainkan alat musik lain, seperti drum, biola, dll.

Tak terasa kini ia sampai di sekolah,sorot mata langsung tertuju padanya.Ya iyalah, penampilannya yang bisa dibilang menonjol ditambah lagi dengan motornya.Dengan acuh tak acuh, segera ia memarkirkan motornya.Baru saja hendak membuka helmnya tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"dor! "hentak Aliando sahabatnya diego.

"apaan si ga kaget tau ga"balas diego dingin

"ih serem amat bos, masi pagi juga "
balas ando

"serah dah...
Oiya! Itu dua peliharaan kita mana"tanya diego

"tuh! Masa ga lo liat,lagi pada lari-lari tuh daritadi nungguin lo sambil mungut-mungut makanan di kantin"nunjuk Ben dan Putra.

"DIEGOOOO!! "pekik Ben dan Putra sambil ngemut-ngemut cemilan yang mereka bawa. 

"yaampun,,, sumpah malu maluin lo bedua" kesah diego sambil menepuk jidatnya.

"hehe, kita kan rindu ke lo "
balas ben

"sosoan rindu,,bacot lo! Paling juga rindunya ke jajanan Pakde Jajang" potong ando

"Eh..... (melotot)     Bener" gumam Ben

"nahkan! Tuh tengo gumpalan dosa lo udah gede"sambil menunjuk perut Ben

"eh enak aja gumpalan dosa, inituh lambang kemakmuran"balas ben sambil mengelus-ngelus perut seksinya itu.

"udah gausah debat, lanjut aja! "sela putra si anak sok suci

"pala lo lanjut,, dah ah kuy ke kelas"ajak diego setelah menjitak kepala kosongnya putra.

Mereka berempatpun mulai berjalan menyusuri koridor, kembali lagi seluruh sorot mata mulai melirik-lirik diego. Diego yang sudah terbiasa dilirik hanya bersikap dingin seolah tidak peduli akan sekitar dan lanjut berjalan.

Berbeda halnya dengan ben dan putra yang sibuk jual tampang dan berlagak sok cool merasa diperhatikan. Dengan pedenye mereka mengedip-ngedipkan mata mereka hingga membuat orang sekitar mengira mereka kelilipan. Padahal, hanya kode untuk menggoda para cewek.

Sesampainya di kelas, dengan jiwa kealiman  mereka,mereka langsung menguasai tempat duduk paling belakang.Katanya sih, ngasi kesempatan buat yang lain biar dapet tempat duduk di depan. Sungguh murni akting ketulusan mereka:").

Tett... Tett...

*Jam pelajaran pertama dimulai, anak-anak yang kurang ajar silahkan berkeliaran di sekolah, terimakasih.

Dengan segera, semua murid munafik duduk ke tempatnya masing-masing dan menunggu kedatangan guru mereka.

Tiba-tiba, sebuah sinar datang ke kelas mereka.

"waww,,, silau menn,sinar apaan nih" kata ben sambil membuka sedikit matanya.

"apakah ini yang disebut dengan sinar ilahi?? " balas putra sambil melebarkan telapak tangannya guna menutupi sinar tersebut.

FakgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang