Dua Yang Pasti

The Only Part

"Kalau aku kenal kamu dari dulu, udah pasti aku nikahin kamu buru-buru"

Kenangan akan pria yang mengucapkan kalimat itu kembali muncul di pikiran Louisa. Bukan hanya kalimat itu, namun juga setiap detail momen saat ia mengalami langsung memory itu.

Di sebuah parkiran suatu gedung perusahaan asuransi terbesar negara, kala itu Lou duduk berdua di dalam mobil dengan Aji, pria yang saat itu bertahta di hatinya.

Kalimat seperti lamaran itu pun terlontar tanpa rem dari mulut seorang pria kepada wanita yang ia cintai.

Louisa masih ingat betul tatapan mata dan senyum hangat pria yang kala itu berstatus selingkuhannya. Ya, gadis itu akan menikah beberapa bulan lagi. Namun saat itu, disamping Ajilah ia duduk berbincang mesra dengan pria yang juga berstatus rekan kerjanya.

Hubungan gelapnya dengan Aji bermula dari satu malam penghujung tahun menjelang detik-detik pergantian tahun baru. Gadis yang sudah menarik selimut ke tubuhnya itu masih sempat menulis status di aplikasi chat messenger.

'Happy nu year y'all! Here I am in pajamas, bout to get some pretty sleep', tulisnya saat itu. Dan diantara banyak pesan standar berisi ucapan selamat tahun baru yang ia terima, chat dari Aji masuk menarik perhatiannya. Ada nada menggoda yang dilontarkan pria itu. Entah setan darimana yang merasuki sang gadis, ia pun merespon godaan itu dengan teknik yang sama. Dan tanpa ia sadari ia tak jadi tidur dan malah menghabiskan waktu sampai subuh merespons pria yang bahkan setelah dua bulan belakangan dikenalnya, tak pernah menunjukkan ketertarikannya.

"Kamu selama ini seperti pendiam, taunya jago gombal juga", serang Lou sambil terkikik dibalik selimutnya. Ia yang seorang gadis periang dan suka bercanda pun tergoda dengan metode pendekatan Aji.

Hal ini sebetulnya lumrah mengingat keduanya memang belum menyandang status pernikahan, walau apa yang dilakukan Lou pun tak bisa dibenarkan karena sebetulnya ia sudah memiliki kekasih bernama Jim. Pria yang sudah lima tahun dipacarinya.

Layaknya hubungan yang sudah terlalu lama, bumbu-bumbu romantisme pun sudah mulai tak terasa antara keduanya. Lou sayang dan mencintai kekasihnya, tapi percikan bumbu asmara yang biasa dirasakan pasangan yang sedang dimabuk asmara itu jelas telah memudar antara mereka. Hubungan mereka sebetulnya baik-baik saja. Bertengkar dan berbaikan sudah biasa mereka rasakan, justru karena mampu menghadapi setiap ujian yang menerpalah yang membuat hubungan mereka bertahan sampai selama itu.

Lou berpacaran dengan Jim saat keduanya masih kuliah tahun pertama. Mereka jatuh cinta karena pandangan mata dan kecocokan hati. Dan setelah mereka sama-sama bekerja di kota besar, akhirnya pembicaraan tentang pernikahan pun semakin jelas arahnya.

Jim adalah anak sulung dari keluarga berada, Lou sendiri pun demikian. Kedua orang tua mereka sudah bertemu dan mereka kompak merencanakan pernikahan putra-putrinya di akhir tahun. September 2019 merupakan bulan yang mereka pilih untuk melangsungkan ikatan resmi dengan dasar rasa cinta itu.

Namun apa daya sang calon pengantin wanita, saat seorang pria single berwajah tak kalah menarik dari kekasihnya, datang menggoda dan menawarkan getaran rasa yang membuat hatinya berdebar karena jatuh cinta lagi.

Tak bisa Lou hindari, hubungan terlarangnya dengan Aji yang bermula dari sekedar melempar pesan, lalu berlanjut ke dunia nyata, seolah didukung semesta karena sejak obrolan mereka di malam tahun baru itu, keduanya sering ditugaskan dinas bersama.

Apalagi Lou yang tinggal di Jakarta, harus terpisah jarak dengan Jim yang diterima kerja di Surabaya. Maka sosok Aji lah yang dengan aktifnya masuk mengisi posisi kekasih yang selalu berada di samping Lou.

Lou bahagia dengan cinta terlarang itu, ia menyayangi Aji sepenuh hati. Dan Aji juga merasakan demikian.

Sebetulnya seisi kantor tahu, gadis itu sudah memiliki kekasih. Lou jelas tak merahasiakan statusnya itu. Ia sering mengganti foto profilnya dengan foto berdua Jim, bahkan semua platform sosial medianya sering menjadi tempatnya memamerkan semua foto jalan-jalannya berduaan dengan sang pacar.