Dia Bukan Yaya

547 26 4
                                    

"BoBoiBoy, Tok Aba pulang dulu ya, Tok Aba harus menjaga kedai." Ucap Tok Aba kepada BoBoiBoy.
"Tidak apa, Tok Aba pergi saja." Jawab BoBoiBoy.

"Oh iya, hari ini hari terakhir mu di Rumah Sakit. Besok pagi kamu sudah rawat jalan lagi." Tambah Tok Aba lagi.

"Sungguh?! Baguslah! Aku sudah tidak sabar!!" Seru BoBoiBoy riang.
"Sudah, kamu istirahat dulu," "Iya Tok, hati-hati dijalan!"

Pintu segera ditutup. Setelah Tok Aba pergi, BoBoiBoy memutuskan untuk membaca majalah yang ada di meja samping kasurnya. 30 menit setelah itu, BoBoiBoy merasa bosan dan mengantuk. Ia pun memutuskan untuk tidur.

C'KLEK!

"Ngggg...."
"Ah! Kamu terbangun ya, BoBoiBoy?"
"Tidak kok... Nggg.... Yaya, kan?"
"Ahhh... Iya..."

"Topi dan kacamata mu dimana, Ya?"
"Ah? A... Aku tidak membawanya...."
"Hahaha... Tumben sekali."
"Maaf, ya pagi-pagi aku datang. Ini aku bawain kue kaleng."
"Gakpapa. Makasih ya,"
"Iya. Aku buru-buru nih, udah ya"
"Dah..."

C'KLEKKK....
BLAM!!

Gatau kenapa, rasanya ada yang berbeda dengan Yaya. Ah, paling hanya perasaanku saja... Aku makan ini deh... Batin BoBoiBoy.

Tok... Tok...
C'KLEKKK.....

"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam... Eh, kamu balik lagi Yaya? Topimu sudah kamu ambil?"

"Hah? Kamu melantur apa BoBoiBoy? Aku kan baru datang. Aku juga selalu pakai topiku."

"Kamu kali yang melantur. Ini buktinya kamu ngasih aku kue kaleng ini."

"Aku baru datang kok! Ini aku bawa bolu. Kamu kalau gak percaya baca chat-ku semalam aja!"

"Ah, iya sih. Kamu memang bilang akan datang kesini pukul 11. Berarti yang tadi bukan kamu...."

"Yang tadi.....















Siapa?"



















BERSAMBUNG

Jalan Menuju Kebahagiaan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang