Liora Danessa POV
Pintu kedatangan adalah hal yang pertama kali menyambutku setibanya aku di Indonesia. Tak kusangka aku akan menginjakkan kakiku lagi disini.
Jika kuhitung-hitung, sudah tiga tahun rupanya aku kabur, dan hal itulah yang terus ingin kulakukan. Tapi apa daya, angan tetaplah angan.
Mereka terlalu baik jika membiarkanku hidup tenang dan damai. Tidak cukup hanya menghancurkan hidupku, bahkan untuk aku bangkit dan melupakan segalanya saja, mereka tidak akan rela.
Kuedarkan pandanganku ke sekitar, melihat setiap detail yang kurindukan. Sedari dulu aku sangat menyukai airport, karena disinilah aku bisa melihat 1001 ekspresi. Wajah dengan tangis haru melepaskan, tawa bahagia mereka yang bersua kembali, atau bahkan wajah tergesa yang sama seperti aku tiga tahun lalu yang berusaha lari dari semua rasa sakitku. Saat itu aku berpikir bahwa lari, adalah gagasan terbaik.
Bohong apabila aku tidak merindukan negara kelahiranku ini. Setidaknya masa-masa paling bahagia di hidupku adalah saat aku di Indonesia, meski berarti itu juga berlaku untuk masa-masa paling menyakitkanku.
Setelah puas, mengeksplorasi seluruh sudut airport, aku pun merogoh tas dan menghidupkan hp yang sedari tadi kumatikan. Seketika suara notif sahut menyahut menyambutku, dengan segera aku membuka chat wa.
Tasya : Gua ama Rio dah nyampe. Ntar kabarin y
Miss yu beib !
Lo dmana? : Me
Karena tak kunjung ada balasan. Aku pun menyimpan hp ku kembali ke dalam tas.
Sambil berjalan aku celingukan mencari 2 sosok yang sangat kurindukan. Dan tak berselang lama aku melihat mereka berdiri berdua sambil mengobrol. Kulangkahkan kakiku sedikit tergesa menuju ke arah mereka.
"Tasya! Rio!" Panggilku setengah berteriak.
Dan 2 sosok yang tadi asyik mengobrol segera mendongakkan kepala mencari-cari sumber suara. Dan ketika tatapan kami bertemu, mereka segera berjalan dan melambaikan tangan.
"Liora!! Gila, miss you so damn Li! Gua kangen banget sama lo" Pekiknya seraya menghambur memelukku.
"too sya, gua juga kangen banget ama lo berdua" ucapku sambil membalas pelukannya yang kelewat erat.
"Gue kayak nggak ketemu elo seabad tau nggak?! Temen model apa sih lo!" Ucapnya sarkas tapi tak ayal malah mengeratkan pelukannya.
" Sorry Sya, You have my apologize, always."
" That isn't enough to forgive you Li, you know it! Treat me!"
"Wah nggak dulu nggak sekarang lu tetep matre ya!" Aku geleng-geleng kepala sendiri melihat tingkah sobatku satu ini.
" Siapa juga yang nolak gratisan? Yakan yo?" Sambil berkata begitu ia memalingkan wajahnya kepada Rio yang hanya dibalas dengan cengengesan dan dua jempol.
" Kuy kalo gitu langsung kita cus!" Tanpa aba-aba Tasya segera mengambil alih koper yang kubawa dan berjalan menuju pintu keluar.
Rio dan aku segera mengikutinya dari belakang sambil mengobrol.
"So, How?" Tanyanya tiba-tiba.
"How what?" jawabku yang pura-pura tidak mengerti ke mana arah pembicaraan ini.
"Everything" jawabnya sambil terus berjalan sambil membawa tas yang tadi ia ambil dariku.
"Everything's fine" Jawabku kalem masih sambil menatap kedepan.
"lo tahu gue ama tasya selalu ada buat lo"
Aku pun menolehkan kepala ku segera, menatap wajah yang sudah 3 tahun tak bertemu. Terkadang rasa rindu itu menang dan membuatku ingin terbang ke Indonesia saat itu juga. Namun bayangan rasa sakit itu selalu menghantui dan malah ragu yang kudapati.
Huft, aku tahu, aku selalu bisa mengandalkan mereka kapan pun itu. Tapi itu sama sekali bukan gayaku untuk menyusahkan orang lain, meski itu sahabatku sendiri.
"I Know better it better than anyone, yo." Kataku sambil menghela napas.
"lo tuh tahu tapi nggak ngelakuin"
"Seriosly, we have this conversation, yo?" kadang-kadang Rio ini ngeselin, dan dia yang paling tahu gimana bikin aku merasa bersalah sama mereka berdua "Gue baru aja nyampe, can we have a normal conversation as a best friend, hmm.. oleh-oleh misalnya?" tanyaku yang sepertinya disetujuinya.
"oke,ooke"
Namun tiba-tiba suara notifikasi hpku berbunyi, Rio segera merogoh tasku yang ia bawa dan memberikan hpku.
Tante 2 : Udah nyampe kamu Li? Langsung ke rumah jangan keluyuran!! Ditungguin oma.
Shit!
Bisa nggak sih mereka biarin aku seneng bentar aja!
>>>>>>>>>>>
Hey hey! Gimana nih upnya..
Jangan lupa komen ama pencet bintang ya!
Aku menerima saran dari kalian semua...
Klo part ini kurang panjang bilang ya...
Selamat menikmati!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Disaster In Me
RomanceLiora tidak tahu apa yang sedang terjadi pada hidupnya. Ia sadar sedari awal bahwa semuanya tidak akan baik-baik saja. Selama ini, Ia merasa kronik hidupnya sudah cukup rumit. Tapi siapa sangka bahwa itu belum ada apa-apanya. Liora harus kembali da...