"Jill!" gadis itu menoleh kesumber suara, seperti janji mereka Jill menunggu Chenle untuk melakukan tour ekskul sekolah ini.
Jill berencana tak akan lama karena ia harus ke markas untuk menceritakan bisnis IEX sebeleum terlambat.
"ayo!" dengan semangat Chenle menggandeng Jill, hal itu membuat Jill terkejut.
sejujurnya ini pertama kalinya ia bergandengan dengan pria seperti ini. berbeda dengan Renjun yang berlatar belakangan emosi atau tim. apalagi Winwin, ia sama sekali tak pernah melakukannya.
"disekolah ini ekskulnya banyak dan dijamin berkelas ga kaya sekolah menengah lainnya" jelas Chenle
"ya, terserah lo ngomong apa, toh gue ga buta. gue bisa liat sendiri" batin Jill.
Chenle memperlihatkan ekskul mereka mulai dari berkuda, panahan, basket, skating, golf, menembak, dan lainnya.
"lo sendiri ikut ekskul apa?" tanya Jill
"gue? gue ikut golf. disana ada Jisung, Guanlin, Jeno, Yiren dan Somi. tapi Somi lagi izin sih, makannya Yiren jadi sendiri"
Jill bersiul. memang sudah jelas sih dari auranya. dia memang orang kaya tapi sedikit tak menyangka jika Jeno juga ikut dalam lingkaran top 3 itu.
"jadi, lo udah kepikiran mau ikut apa?" tanya Chenle
Jill berpikir, ia ingin ikut golf karena harus menjaga Chenle tapi hal yang menyebalkan juga ada disana. ya siapa lagi jika bukan Yiren?
"kalo panahan? siapa aja?"
"seinget gue sih, Jaemin, Haechan, sama Shuhua"
"susah juga ya milihnya.. oh..! kalo tembakan? lo tau?"
Chenle berpikir, "kalo itu gue kurang tau sih, gue ga pernah kesana"
"kalo gitu, ayo kesana!" seketika Jill menjadi bersemangat, ia menarik Chenle menuju area tembakan untuk melihat keadaan.
Jill sangat terpukau dengan arena tembakan yang lengkap dengan berbagai senjata. bahkan ini sudah bisa disebut sebagai gudang senjata.
"ikut tembakan kayanya seru. gue bakal ajak Renjun nanti" kata Jill seraya melihat sekitar
Chenle mengrenyit, ia menunduk dengan raut wajah yang seperti kecewa, "Jill.. apa lo suka sama Renjun?"
sontak Jill menoleh cepat, ia tertawa pelan "suka apaan? lebih ke kesel sih, hahaha! emang kenapa tiba tiba lo nanya gitu?"
Chenle tersenyum tipis, "cuma.. ya.. lo tau kan? lo keliatan deket banget sama dia."
lagi lagi Jill tertawa, "kalo soal itu sih kita emang udah deket dari kecil..! kita udah tau sifat masing masing kali"
"kalo.. kalo soal Mark?"
Jill mengrenyit, "Mark?" . Chenle mengangguk. "ada deh"
Chenle menatapnya kesal, "tunangan?"
Jill tersedak, ia terkejut dengan omongan ambigu Chenle yang hanya sepenggal itu, "a-apa..!? tunangan..!?"
"iya, soal tunangan.. lo beneran udah punya?"
Jill melirik arah lain, "aah..! soal itu.."
CTASS!
dengan cepat Jill menarik paksa Chenle untuk tiarap. bisa dibilang ini reflek pekerjaannya.
"what the hell is that?" ucap Chenle kesal.
"Chenle, lo cepet keluar dari sini, biar gue yang urus sisanya" kata Jill yang ditolak Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍɪssɪᴏɴ ; zʜᴏɴɢ ᴄʜᴇɴʟᴇ
Sonstiges❝ ᴄɪɴᴛᴀ? ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ? ᴘᴇᴋᴇʀᴊᴀᴀɴ? ❞ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴀɴ ᴊɪʟʟ ᴘɪʟɪʜ? ©bjckal