; 1.2 ;

1.9K 566 91
                                    

"Psst!"

Pukul tiga pagi. Haechan terbangun karena mendengar suara bisikan yang terus di ulang-ulang. Ketika dia membuka matanya, dia bisa melihat sesosok pria berpakaian serba hitam berdiri di ambang pintu ruangannya yang terbuka.

Haechan tidak bisa melihat wajahnya karena pria itu menggunakan masker.

Matanya mengernyit, "lo si—!"

"Jangan berisik. Lo mau ketemu seseorang, kan?" ucapan Haechan di sela dengan sebuah pertanyaan.

Haechan mengernyit, "gue ga akan pergi kemana-mana."

"Lo berubah fikiran?"

"Urusan lo?" tanyanya balik. "Lo siapa sih? Dalang dari semua ini?"

"Gue siapa itu ga penting," balasnya, dia lalu keluar sebentar untuk mengambil kursi roda. Setelahnya dia kembali dan berjalan masuk ke dalam ruangan rawat Haechan dengan langkah pelan. "Mau ikut secara sukarela atau gue paksa?"

"Gue bisa teriak."

Pria itu menggeleng, "dia pengen ketemu sama lo buat ngasih tau lo sesuatu. Lo yakin... ga penasaran?"



—•••—



Kecewa.

Itulah yang sedang Soobin dan Jeno rasakan saat ini. Felix benar-benar pulang tanpa memikirkan mereka semua yang tersisa.

Kini di kamar itu, hanya ada Soobin dan Jeno yang berbaring di atas kasur masing-masing. Keduanya menatap langit-langit kamar. Sedang memikirkan bagaimana nasib mereka satu hari kedepan.

Jeno merasa akan menjadi gila karena terus menerus memikirkan permasalahan ini.

"Bin, mau ke rumah sakit?" tanya Jeno. Memecah keheningan.

"Ayu dah," balas Soobin.

"Tapi Renjun pasti nyerocos karena udah tau si Felix pulang," Jeno menghela.

"Abis ini gue pergi—"

"Ga ada. Pokonya kita semua harus bareng-bareng terus. Gaboleh ada yang sendirian," sela Jeno sembari bangkit. "Gue mandi duluan ya."

Tanpa menunggu respon Soobin, Jeno langsung berjalan menuju kamar mandi.

Soobin mengulum bibirnya sendiri. Perasaannya tidak enak. Soobin merasa salah satu diantara mereka akan ada yang kena lagi.

Suara gemiricik air terdengar dari dalam kamar mandi. Sepertinya Jeno sudah mulai menyirami tubuhnya dengan air.












Ting!

















Jeongin : kak bin, keluar dari asrama sebelum jam 8 pagi.
Jeongin : asrama udh kosong, semua orang udh pada pulang.
Jeongin : ingat ya, sebelum jam 8 pagi.

Restricted site? ;; Ft. 00Line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang