Alena 04

7.6K 467 2
                                    

.

.

.

Waktu menunjukan pukul 07 pagi sinar mentari yang masuk menerobis lewat celah jendela membuat Alena terbangun .rasanya seperti mimpi kini ia tinggal dengan Eyangnya di lingkungan yang berbeda menganggap Papanya sudah tidak peduli lagi padanya .mungkin ini tempat yang baik untuk dia atau malah tempat yang buruk.

" Alena sayang kamu udah bangun,Ayo kita sarapan bersama" ucap Eyangnya yang baru saja masuk kamar

" eughhh iya eyaang"

" gimana tudurnya nyenyak sayang"

" nyenyak banget Eyang "

" yasudah ayo kita sarapan ,bi iyem tadi sudah masak"

" iya eyang "

Kini Alena dan eyangnya tengah menikmati sarapannya tanpa ada pembicaraan sepatah kata pun.maklum saja karena Alena jarang sekali bertemu Eyangnya selama ini

" Alena,kapan kamu siap buat daptar kesekolah baru " tanya Eyang setelah selesai makan

" mmm nanti saja eyang "

" yasudah terserah kamu saja, sekarang ikut eyang,kamu mandi dulu kita pergi liat kebun sama sawah " ajak Eyang

" ah gamau eyang "

" udah ayo sekalian biar kamu tau lingkungan ini nanti Eyang kenalkan kamu sama Pegawai pegawai Eyang di kebun,Eyang tunggu ya sekarang kamu mandi"

" iya eyang" jawab Alena pasrah kemudian beranjak menaiki tangga menuju kamarnya .


Setelah selesai,sekarang Alena dan Eyangnya sudah berada di perkebunan sayur mayur. puluhan pegawai memandangnya segan dan Ramah .perkebunan yang Eyangnya miliki sekarang adalah peninggalan suaminya yang sudah meninggal 3 tahun yang lalu

" Nah Alena ini kebun eyang kalo kamu mau  kamu bisa belajar menanam merawat hingga memanen sayur mayur dari mereka"

" iya eyang,,itu siapa eyang" tanya Alena penasaran kepada eyangnya setelah tatapannya bertemu dengan seorang perempuan yang sedang berjalan membawa teko air dan jinjingan rantang makanan. sepertinya sudah terbilang dewasa dengan penampilan yang sederhana namun tidak mengurangi kecantikan Alaminya

" itu Kamila anaknya pak dirjo dan bu dirjo mereka masih pegawai Eyang disini ,kalo Kamila, dia setiap hari mengantar makanan untuk ibu dan bapanya "

" mmm gitu yasudah boleh ga eyang aku ke sebelah sana" ucap Alena menunjuk ke arah sungai

" boleh tapi inget hati hati ,kalo ada apa apa kamu bisa panggil eyang atau minta tolong orang orang disini ,eyang mau lanjut ngecek lagi "

" siap eyang" ujar Alena kemudian melangkahkan kakinya menuju arah sungai menatap asing tempat itu namun beberapa pasang mata para pegawai terpesona dengan kehadiran Alena ditambah lagi wajahnya yang blasteran membuat siapa saja yang melihat tidak akan bosan memandangnya

Setelah sampai disungai,Alena tidak menyadari kalo dirinya sudah berjalan terlalu jauh menyusuri bebatuan pinggir sungai yang jernih

",aaawwww" ringis Alena terjatuh ,kakinya menginjak batu berlumut membuatnya terperosok dan banyak mengeluarkan darah di kakinya.tidak ada seorang pun disana karena posisi sungai yang lebih rendah dari perkebunan apalagi Alena sudah berjalan terlalu jauh
"Eyaaangg sakit hiks hiks," lirih Alena sambil berusaha berdiri "Aww"

" kamu kenapa" tanya Seorang perempuan yang tiba tiba datang menghampiri Alena

" udah tau jatoh pake nanya" jawab Alena jutek

" maaf ,yasudah sini aku bantu obati lukanya" ucap perempuan itu sambil membopong alena ke tempat yang lebih nyaman

"Aw sa kiit" ringis Alena saat Perempuan itu membersihkan lukanya dengan sobekan selendangnya

" kamu kenapa atuh bisa sampe jatuh "tanya Perempuan itu dengan Gaya bicara khas orang desa yaps perempuan itu adalah Kamila yang sebelumnya Alena lihat sedang mengantar makanan

"Tadi lagi liat liat daerah sini terus batu yang aku injak licin akhirnya jatoh" jawab Alena masih meringis kesakitan .


" lain kali hati hati yah ngomong ngomong kamu kayanya bukan orang sini asli  ,kamu baru disini" tanya Kamila penasaran

"Aku cucunya  Eyang Puja" jawab Alena


" mmm pantesan ,

"Apa

" mirip, sudah selesai ayo aku anterin kamu pulang ,pasti Eyang kamu nyariin" ujar Kamila yang baru saja selesai membersihkan Luka di kaki Alena" ayo pelan pelan " ucap Kamila berusaha membantu Alena berdiri dan mengantarkannya kerumah eyang nya

Sampainya dirumah

" yaampun Alena kamu kenapa sayang" tanya Eyang panik "

" aku ga apa apa eyang" jawab Alena mendekati eyangnya

" jadi gini Eyang,tadi saya menemukan Dia disungai sedang meringis kesakitan jadi saya membawanya pulang" ujar kamila

" terimakasih kamila sudah menolong Alena. eyang sangat khawatir dari tadi"

" sama sama eyang ,kalo gitu saya permisi" pamit Kamila

" terimakasih " ucap Alena

" sama sama.

....

" Nah alena lukanya sudah selesai di perban,kamu istirahat aja ya di kamar nanti kalo kamu butuh sesuatu,kamu bisa minta tolong Bi inem,Eyang mau cek stok bibit sayur mayur dulu di gudang" ucap Eyang setelah selesai mengobati luka Cucunya

" iya eyang"

Dikamarnya

Alena mengecek hp melihat group chat para sahabatnya

Groupchat

"Al bae bae ya disitu kalo kangen telpon gw"-Olin

" Al baru sehari udah kangen"-Lintang

" Al gimana disana lo suka"-Marsel

" Al kapan ketemu"- Dimas


"Gw baik baik aja disini .kalian ini baru juga sehari udah kaya setaun"-Alena

"Gimana sekolah baru enak ga .lo udah dapet temen belom"-Olin

" jir lin dia baru aja nyampe situ "-marsel

"Gw belum daftar Nih ,lagi nyari nyari yang aga Elit dikit wkwk maklum lah guys ini kan Desa.bokap gw mh bar barnya kebangetan"-Alena

" lah ngapa emang lin"-Lintang


"Udh bagus anaknya sekolah di sekolaan elit dikota malah dhijrahin kedesa kn ga etis"-Alena


" wkwk lo juga bar bar Al"-Olin


" bapa jatuh tidak jauh dari buahnya"-Dimas


"Lo ngmong apa bambang"-Marsel

"Yang bener tuh buah jatuh dari pohonnya kebawah"-Lintang


" wkwkwk lo semua pasti belom pada minum baigon"-Alena

" yang bener tuh buah mangga manis banget guys manisnya sama kaya gw"-Olin

" set dah Kabur guys kabur"-Dimas

"Kaburrrrrrrrr"-lintang

"Tunguinnnnn gwwww Tang"-Marsel

" -_-"-Olin

"Hahahahh"-Alena

.

.

.

.

.

.

ALENA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang