LIMA || Menata Masa Depan

53 35 1
                                    

CHAPTER 5

Yasha kembali berulah, kini ia ingin membalas dendam kepada Adul soal masalah kemarin hingga hukuman yang ia dapat. Yasha tidak terima dengan apa yang telah dilakukan Adul, kami semua tau Adul tidak bersalah, namun Yasha tidak akan peduli soal itu. Dia mencari Adul bersama dengan 2 orang temannya,
" Sini lo, Adul!! ." teriak Yasha yang telah melihat Adul. Belum sempat menghampiri ,sayangnya keberuntungan berpihak pada Adul. Mereka bertiga dibawa sebelum adanya keributan, melihat Yasha yang sedang mencari Adul, Sangga melaporkan ini ke senior di sekitar .

" Gila itu orang." ucap Adul , " Iyaa, bener-bener dari kemarin nyari masalah, untung Sangga sigap ngelaporin dia." ucap Dede yang ikut merasa kesal.
" Pasti hukumannya berat buat yang ini. "

============

Dede menceritakan yang terjadi pagi tadi, malam ini aku menjadi pendengar dari cerita Dede.
Aku memang tidak melihat langsung kejadian pagi itu, aku sedang ada urusan lain , kakak senior meminta ku membantunya. Maka dari itu aku minta Dede untuk menceritakannya pada ku.

" Kasian orangtua nya." ucapku.
" Besok pas banget pengambilan rapot, nggak nyangkah perasaan orangtua nya gimana." ucap Sangga.
Malam ini kami hanya membicarakan perihal kejadian pagi tadi , besok adalah hari bahagia. Aku ingin cepat tidur dan hari ini menjadi kemarin segera.

Allahuakbar Allahuakbar....

Adzan subuh berkumandang , Iwan dan Sangga bangun awal pagi itu.
" Heh, udah adzan kok ngga ngebangunin."
" Udah sana nggak usah mandi, kita juga telat bangun cuma cuci muka." ucap Sangga yang dibarengi anggukan kepala dari Iwan.

Pagi ini , ada acara yang dibuat dari Pesantren, kami akan mengikuti acara itu hingga selesai, pada saat Dzuhur. Pembagian raport akan dimulai pukul 13:00 WIB. Kata salah satu Guru di ruangan ini.

" Ibu ku bawa apa ya kira-kira? " ucap Iwan
" Makanan, Wan. Banyak Ibu mu bawa cemilan buat sebulan." ucap ku mengundang tawa.
" Mau deh kalo gitu."
Iwan memang orang yang perawakan tubuhnya agak kurang kurus. Dua minggu sekali Ibunya menjenguk ke Pondok, membawakan makanan yang cukup banyak untuknya. Ibu ku dengan yang lainnya juga suka membawakan cemilan ,kita makan bersama sekamar. Menyenangkan rasanya saling berbagi.

Siang itu, acara sudah terlaksana. Para OrangTua juga sudah ramai berdatangan menuju ruang kelas masing-masing yang ditemani anaknya. Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Ibu.
" Ibu kesini barengan sama Mama Aini? "
" Iya, Ibu bareng OrangTua Aini, kenapa? kangen ketemu Aini? "
" Nggak, cuma nanya aja, Bu."
Aku terpojok bingung dengan ucapan Ibu, mungkin satu pertanyaan saja cukup. Gumam ku dalam hati.

Aku di belakang hanya mengikuti langkah dari depan, suara Ibu terus-menerus terucap dalam pikiran yang membuat perasaan tidak tenang.
" Aku harus bicara apa nanti?? Gugup seperti biasanya."

Ibu membawa ku menemui Mama mu, sedikit bingung kala itu, tapi tak apa selagi bisa melihatmu, aku bahagia.
" Jalannya cepetan, katanya kangen Aini."
Aku hanya diam tanpa menjawabnya, dengan sedikit tersenyum.

==========

Asyikkk liburan...
Para santri diberikan libur selama 2 minggu, akhh..aku rindu main sepakbola di Lapangan kampung ku.
" Senang rasanya bisa kembali kerumah." ucapku dalam hati.

  Sore ini kami diminta untuk mengemas kembali barang milik sendiri , dan bisa pulang hari ini juga.

" Kalian nanti liburan rencananya mau kemana? " tanya ku. Mereka bertiga menjawab " Nggak tau."
" Kalau aku pengen main ps ." ucap Dede.
" Sama, pengen main ps juga." ucapku
" Nanti kerumah ku aja, tanding bola."
" Siap kalah? hahaha."

Semua barang sudah dikemas , sore ini setelah selesai melaksankan sholat Ashar aku akan berangkat.
  Syukurlah langit sedang terlihat baik-baik saja, aku akan mulai berangkat sekarang juga, beda hal nya dengan yang lain, mereka mungkin sudah tiba di kediaman masing-masing karena sudah berangkat sejak siang tadi, mungkin Kau pun begitu.

Liburan ini akan ku buat menyenangkan , aku ingin menjadikanmu tema dalam liburan ku, lagi.
Perjalanan dimulai, kami menaiki sebuah bus kecil. Aku sangat lelah saat itu karena harus berjalan kaki, aku tertidur didalam bus dengan kondisi yang sangat ramai penumpang.

Gemericik air terdengar sesekali, suara alam beradu dengan suara dari bus tua berhasil membangunkan tidur ku,
" Masih jauh, Bu? " tanyaku.
" Sebentar lagi sampai, kamu jangan tidur lagi."
Aku mengangguk meng-iyakan perkataannya.

Ternyata alam tak bisa ditebak dengan pikiran semata, sore tadi ku lihat langit begitu cerah, sekarang malah sebaliknya, mendung dan dingin.

==========

Akhirnyaa...
Pukul 07:25 WIB. Kami sampai di rumah, cipratan air membuat celana bagian belakang ku agak basah, dan aku harus segera mengganti pakaian ku. Dingin nya malam ditambah dengan hujan adalah saat-saat yang paling baik untuk mengkonsumsi mie kuah sebagai makan malam.

" Adik mana, Bu? " tanyaku.
" Adik hari ini Ibu titip di rumah Nenek, takut rewel kalau dibawa ."
" Besok aku ikut kerumah Nenek ya ."
" Boleh, besok bangun pagi ya." ucapnya

Hari yang melelahkan, aku tertidur di ruang tengah saat sedang menonton TV , terbangun disebuah kasur kamar tidur ku.
" Ibu mana? " tanya ku
" Udah berangkat pagi tadi ." ucap Ayahku
" Yahhh, aku ditinggalin ."
" Ikut Ayah aja , mau gak? " ajaknya.
" Mancing ? boleh deh." jawabku

Kita memancing di sungai dekat rumah ku, minggu ini Ayah sedang libur bekerja dan melakukan aktivitas libur nya.
" Ayah , mau gak kalo kita liburan bareng sama keluarga Aini." ucapku
" Emang disana nggak ketemu Aini? "
" Jarang ketemu, lagian beda asrama ."
" Yaudah nanti Ayah ajak Papa nya Aini buat ngobrolin rencana kamu."
Setiap jam akan terasa menyenangkan jika bersama dengan mu, Nii. Aku menunggu hal itu terjadi.

Ini malam kedua ku tidur diranjang lama ku, terdengar suara lari dari kaki Adik ku. Ingin ku temui lalu bermain ,namun tubuh ku memilih berbaring. Aku ingin menghabiskan malam ku dengan membaca sebuah novel lama, membaca beberapa bait puisi yang ada dalam buku itu, membayangkan buku yang saat ini berada di dadaku adalah milikku, memiliki buku bacaan dengan sedikit tambahan pilihan kata indah untuk dijadikan bait-bait dalam puisi.
Bayangan ku membawa diriku ke tidur nyenyak, aku terlelap dengan buku yang berada diatas dadaku.

• KOMEN JIKA ADA TYPO / KATA YANG MEYINGGUNG •
Baca terus yaaaaa ≧∇≦
(๑•́ ₃ •̀๑)

Garis Lurus BersuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang