-JeaLous-

2K 183 56
                                    


Sayup-sayup terdengar pertengkaran kecil sepasang kekasih di rumah megah bergaya Romawi. Sebenarnya bukan sepasang kekasih lagi, mereka sudah menikah satu tahun yang lalu di Belanda. Selama itu mereka tinggal damai di sana sebelum semuanya kacau.

"Zhan Ge, tolong mengertilah! Hubungan kita masih sulit diterima di luar sana, aku janji Ge, ini hanya sementara, nanti akan ada waktunya aku mengenalkan Zhan Ge ke semuanya .... "

"Ahh ... terserahlah!"

"Zhan Ge!"

"Hao, hao ... Besok kita terbang ke Beijing! Setelah sampai jangan menyesal dengan permintaanmu!"

Mereka adalah Yibo dan Xiao Zhan yang tengah mendebatkan soal hubungan keduanya. Yibo terpaksa harus pulang ke Beijing untuk meneruskan bisnis ayahnya yang sempat ia tinggal untuk menikahi Xiao Zhan. Dia juga terpaksa berbohong pada ayahnya agar bisa meninggalkan rumah dengan pura-pura merajuk karena tidak dibelikan mobil sport. Padahal dari pada mobil dia lebih menyukai motor balapnya.

---

Keesokan harinya Yibo dan Xiao Zhan terbang menuju Beijing, China.

Mereka berpisah setelah menginjakkan kaki di Beijing, China. Yibo kembali ke apartemennya dan Xiao Zhan melanjutkan perjalanan ke Chongqing.

Sebulan lamanya, mereka tak saling memberi kabar setelah kepulangannya dari Belanda. Yibo disibukkan oleh pekerjaan kantornya, yang sedang ada project kerja sama dengan perusahan besar.
---

Brakkkk!!

Suara pintu dibuka dengan kasar. Membuat Yibo yang berada di dalam ruangan melonjak kaget. Di depan pintu seorang pria tampan bermata tajam dan bertubuh tegap berdiri dengan napas terengah-engah.

"Mubo, bisakah kau ketuk pintu terlebih dahulu? Kau mengagetkanku bodoh!"

Pemuda tampan yang ternyata Mubo mencoba untuk mengatur napasnya agar tenang.

"Yiboo, gawaatt! Tuan Li ... Li itu datang!"

Yibo mengerutkan dahinya, tak mengerti apa yang dibicarakan sekertaris sekaligus temannya.

"Bukankah semua berkas sudah terselesaikan?"

"Sudah semua terkumpul .... "
Han Mubo mulai bernafas teratur. Dia berjalan dengan mata berbinar menghampiri Yibo yang sedang duduk di bangku kerjanya.

"Lalu apanya yang gawat?" Yibo semakin heran dengan kawannya ini.

"Gawat, pokoknya gawat! Dia bersama orang yang matanya cantik, bibir mungil dannn ... Aku sepertinya jatuh cinta!"

"Ku pikir ada apa, kau mengagetkanku saja. Sekarang siapa lagi yang membuatmu jatuh cinta? Wanita itu seperti Yang Zi?"

Yibo menanggapinya dengan santai. Bagi Yibo sudah terbiasa dengan kelakuan sahabatnya yang mudah jatuh cinta sana sini, bahkan jika kucing di beri lipstik pun Mubo akan jatuh cinta!

"Ahh, soal itu? Aku belum tahu namanya, dan gawatnya dia bukan berbentuk molek dan berdada montok .... "

"Haaah?"
Belum selesai Yibo terkejut, Mubo sudah mengagetkannya lagi dengan menggebrak meja antusias.

Braaaakkkk!!

"Ahhh, tapi tenang saja aku pasti segera  mengenalnya! " Mubo tersenyum misterius  lalu melanjutkan perkataannya, "Oh iyaa Tuan Muda Wang, anda sudah ditunggu oleh Tuan Li di ruang meeting. Aku kesana duluan ya byee bye .... "
Ucap Mubo berjalan dan menghilang di balik pintu.

Yibo hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap sekretarisnya. Andai saja bukan temannya mungkin dia akan marah dengan sikap bar bar Mubo.  Asal tahu saja, Yibo hampir melempar handphonenya gara-gara kaget oleh gebrakan meja yang di buat Mubo! Kan sayang IPhone 11 Pro Max-nya.

-Jealous-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang