29⏳P.W

400 51 7
                                    

Hai... up lagi🤗
Maaf jika ada typo🍎



⏳⏳



Brakk.

Pintu kamar terbuka dengan kasar. Membuat SinB  yang sedang di balkon cukup terkejut. Kedua matanya menangkap Jungkook yang berjalan kearahnya dengan tatapan tajamnya. Diikuti Eunha yang menunduk dibelakangnya.

"Jung-"

Plak

"Awh," SinB memegang pipi kirinya. Terasa panas, dan membuat dirinya syok.

"Jungkook..." lirihnya.

"Kenapa kamu lakuin ini?" Tanya SinB.

Jungkook mendekat, "harusnya gue yang tanya! Kenapa lo ngebiarin Eunha bersihin apartemen ini?! Biarin dia masak sendiri?! Dimana tugas lo sebagai seorang istri hah?!" Marahnya.

SinB terkejut. Ia menatap Jungkokm dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu menatap Eunha dengan pandangan tak menyangka.

"Kook-"

"Apa?! Mau protes?!" Potong Jungkook.

"Lo ngebiarin Eunha ngerjain pekerjaan yang harusnya lo kerjain! Lo punya otak nggak?! Gimana kalo Eunha capek dan dia sakit?!" Marah laki-laki Jeon itu lagi.

"Kamu mikirin dia, dan kamu nggak mikirin aku?" SinB tak habis pikir. Ia mengeluarkan air matanya.

"Itu kenyataannya kan?! Gue pulang, dan yang gue liat Eunha nata makanan dengan mukanya yang lelah!"

SinB menatap Eunha. "Oh, jadi kebaikan kamu cuma buat ini?" Ia tak habis pikir.

Sedangkan Eunha menunduk, dan meraih pergelangan tangan Jungkook.

"Jangan nuduh Eunha! Lo yang salah disini! Lo yang harusnya minta maaf karena udah bikin dia capek!"

"Kook, itu semua nggak bener!" Ujar SinB membela.

"Jangan coba ngelak Hwang Eunbi!" Jungkook menekan nama SinB.

Hati SinB merasa tersinggung. Bukankah marganya seharusnya sudah berganti sama dengan Jungkook, suaminya? Apa semarah itu Jungkook padanya?

"Kook-"

"Jangan harap gue manggil lo dengan marga gue! Itu nggak akan terjadi sama perempuan murahan dan nggak tau diri kayak lo!" Jari telunjuk Jungkook tepat berurutan dengan wajah SinB.

Tak ada kata-kata lagi. SinB hanya bisa menangis mendengan penuturan Jungkook yang menyakitkan baginya.

"Bahkan buat mandang lo aja, gue udah jijik!" Jungkook menarik Eunha untuk pergi dari situ. Meninggalkan SinB yang kini terduduk dilantai.

Rasanya sakit, sangat sakit dilubuk sana. Yang ia lakukan hanya bisa menangis, menyalurkan rasa sakit yang mendominasi karena perkataan Jungkook.

"Kapan kamu sadar," gumamnya.



⏳⏳


SinB membuka matanya. Pemandangan pertama yang ia dapatkan adalah tempat tidur. Ah, sepertinya dia ketiduran dilantai.

Terasa panas dingin dibadannya. Ia bangkit, dan pusing menyerang. Sepertinya ia demam karena tidur dilantai yang dingin, ditambah dengan jendela dan pintu terbuka. Tentu memudahkan angin malam masuk menyerang daya tahan tubuhnya.

SinB bangkit, ia berjalan lemah menuju ke kasur. Memegang kepalanya yang sangat pusing.

Sebuah aliran air mata tercetak dipipinya. Ia sangat kacau. Mata sembab, dan wajah pucat. SinB kembali menangis mengingatnya.

_

"Aaa... Kook, jangan... hahaha" Eunha tertawa karena Jungkook menggelitikinya.

SinB menelan ludahnya. Menahan air matanya agar tak turun lagi. Pemandangan yang menyakitkan dipagi hari.

"Udah bangun? Tuh sarapan! Eunha buat nasi goreng! Dia rela bangun pagi buat masak. Mungkin lo masih mimpi saat dia udah masak," ujar Jungkook.

SinB mencoba tak perduli. Ia diam dan memakai jaketnya. Berjalan melewati dua manusia itu.

"Mau kemana? Jual diri?" Tanya Jungkook meremehkan.

Nafas SinB terasa memburu. Perempuan Hwang itu berbalik dengan muka pucat, dan tubuh lemasnya.

"Bisa nggak, nggak usah ngerendahin aku?" Ujar SinB lemah.

"Nggak usah sok lemes deh, akting lo nggak mempan," Jungkook santai.

"Akting?" SinB terkekeh miris. "Terus perempuan disamping kamu itu lagi apa? Sandiwara?" Ujarnya. Tak perduli siapa Eunha.

"Hwang Eunbi!" Bentak Jungkook. Laki-laki itu menarik kasar tangan lemah SinB dan menghempaskannya ketika sudah berada didepan apartemen mereka.

"Awh.. Kook-"

"Pergi!" Bentak Jungkook.

"Mbih!" Ujar beberapa orang menghampiri SinB.

"Lo gila hah?!" Marah salah satunya. Jaehyun. Ya, yang datang adalah Bam Bam, Mingyu dan Jaehyun.

"Ini istri lo Kook!" Ujar Mingyu.

Jungkook terdiam.

"Kookie..." lirih SinB. Membuat semua orang menatapnya. Terutama Eunha yang sedang was-was.

"Kookie.... Jeon Kookie..." dan setelahbitu kesadaran SinB hilang.

Jungkook mematung. Panggilan itu-

"Gak punya otak lo!" Jaehyun menatapnya tajam dan membawa SinB pergi dari sana.

"Jangan salahin gue kalo gue nggak mau lagi temenan sama lo!" Ujar tegas Mingyu menatap tajam Jungkook dan Eunha.

Tersisa Bam Bam.

"Bam-"

"Kali ini gue setuju sama Mingyu," ujar Bam Bam dan pergi.











Sukurin lo Kook! Temen baik lo ilang semua!😂😂
T. B. C.
Yok votenya:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang