Bab 5

19 2 0
                                    

    Pagi sekali Keysia sudah berangkat ke Sekolah tanpa sepengetahuan orang-orang rumah dari Semalam ia tidak bisa tidur. setiap ia memejamkan mata tragedi itu selalu melintas di otaknya bagaikan Kaset rusak, ia kira trauma itu sudah sembuh nyatanya belum, bayangan itu kembali lagi hanya karna ia tidak sengaja mendengar percakapan Daddynya dengan sahabat - sahabatnya.

dengan langka lebar ia masuk ke dalam gerbang Sekolah ia tak perlu takut dengan tatapan para murid karna nyatanya sekolah masih sepi.
tinggal satu belokan lagi maka ia akan Sampai ke kelasnya tapi langkah Keysia tiba-tiba berhenti melihat seseorang yang berdiri di depannya.

"Kak kita...

"Tidak! aku kan sudah bilang kita jangan melakukan interaksi di depan umum karna itu akan membuat mu celaka." ucap Keysia dingin, matanya menatap datar Kenzo yang ada di depannya mata Kenzo sudah berkaca-kaca membuat Keysia tidak tega melihat adik satu-satunya yang terlihat sedih karna perkataannya, publik hanya tahu keluarga Albarak memiliki Tiga seorang anak.
Alex Albarak si sulung yang keberadaannya tidak di Ketahui kecuali Empat keluarga itu, Gara Albarak si anak kedua yang juga jarang terekam publik tapi cukup di ketahui karna ia termasuk CEO di salah satu cabang perusahaan Daddynya dan yang terakhir Keysia yang baru-baru ini di ketahui keberadaanya karna tragedi penyerangan yang meninggalkan luka dan salah satu sebab membuat ia dan sahabatnya tidak sebebas dulu tanpa mereka ketahui masi ada seseorang yang belum mereka ketahui Kenzo Syain Albarak anak bungsu keluarga Albarak yang juga sangat di jaga oleh mereka, bukan tanpa sebab Kenzo terlahir tidak normal karna setelah Keysia di lahirkan tiba-tiba saja Mommynya atau Nyonya Albarak tidak sadarkan diri membuat Kenzo lahir secara sesar tapi ada yang berdeda jantung Kenzo yang masi bayi pun melemah membuat semua orang dan para dokter panik dan melakukan penanganan dengan cepat sehingga Kenzo bisa selamat tapi Keluarga Albarak harus menerima pahitnya kehilangan karna Nyonya Albarak di kabarkan meninggal dunia bahkan ia belum sempat melahirkan Kenzo membuat Kenzo tidak boleh kecapean karna jantunnya yang bermasalah.

"Kakak takut kau kenapa-kenapa, please.... dengar kan Kakak. kita tidak boleh berinteraksi lagi jika kita berada di luar dan ini yang terakhir." Keysia berucap  pelan dan berlalu pergi meninggalkan Kenzo tapi sebelum Keysia benar-benar pergi Kenzo dengan sigap menarik Keysia ke dalam pelukannya dan menangis di ceruk leher kakaknya sungguh keadaan seperti ini sangat menyiksanya ia tidak bisa jauh-jauh dengan kakaknya tapi karna orang jahat itu mereka harus bersikap layaknya orang asing.

"Hiks...  Kak aku tidak sanggup, ini sungguh menyakitkan setidaknya jangan mengabaikan ku bisa kah kita bersikap layaknya teman?" gumam Kenzo di tengah-tengah tangisnya membuat air mata yang sedari tadi Keysia tahan pun juga ikut keluar meskipun tidak ada suara isakan tapi wajahnya sudah di banjiri air mata.

"Sudah lah, bukankah Daddy bilang sanggup tidak sanggup kita harus menjalaninya. setidaknya kita bisa aman jika kita berjauhan lagi pula kita bisa bertemu kembali di rumah jadi jangan sedih aku akan marah kalau melihatmu menangis." Keysia berusaha menenangkan Kenzo yang masih sesegukan hingga telinganya mendengar suara langkah kaki yang mendekat membuatnya dengan cepat berbalik dan melindungi Kenzo di belakang tubuhnya matanya menyirat tajam menatap lelaki yang berpakaian sama dengannya menatap heran Keysia dan Kenzo.

"Siapa kau?" tanya Keysia dengan wajah yang terlihat datar.

"Aku? aku anak baru." jawabnya membuat Keysia menatapnya dengan tatapan intimidasi, dengan langkah pelan ia berjalan ke hadapan lelaki itu dan melipat tangannya di depan dada.

"Apa yang kau lihat tadi?" tanya Keysia berucap pelan.

"Aku hanya melihat kalian berpelukan dan menangis." ucapnya jujur dan sekali lagi Keysia menatapnya tepat di mata membuat Lelaki yang di tatap seperti itu pun jadi salah tingkah tiba-tiba saja jantung berdetak kencang hingga rona merah yang ada di wajahnya pun muncul.
Keysia yang melihat wajah lelaki di depannya pun hanya mengangkat bahunya acuh dan berbalik menatap Kenzo lembut.

"Kau ingat apa yang aku katakan, ini terakhir kalinya." ucap Keysia suaranya berubah lembut dengan sayang ia mengusap pipi Kenzo dan memberikan kecupan di kening adiknya membuat Kenzo tersenyum cerah tidak mau kalah ia juga mencium seluruh wajah kakaknya dan berlalu pergi tapi sebelum pergi ia menatap sinis lelaki yang masi berdiri dan menatap Keysia dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Apa yang kau lihat hari ini jangan sampai kau beritahu orang lain atau kau akan menyesal." ucap Keysia dingin dan berlalu pergi memasuki Kelasnya yang masi sepi.

Next.....

Vote and comen...

My Life Is My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang