Prolog

19 4 1
                                    

3 tahun yg lalu.....

Seorang gadis kecil berlari dari tangga
dengan senyum yg merelah di bibir tipisnya ia mulai menggerak kan bibirnya untuk berbicara.

"Ma...ma." Ucapnya dengan mata berkaca kaca.

Wanita paruh baya yg di panggil mama itu pun berbalik badan dan langsung memeluk putri bungsunya dengan erat karna penantian yg selama ini di nanti telah datang yaitu putrinya bisa berbicara walau hanya satu dua patah kata

"PAPA.. "
Ucap putri sulung sambil menuruni satu persatu anak tangga dan langsung memeluk kaki papa nya.

"Hei... Sayang kamu belum tidur? "
Ucap manis sang papa.

"Belum pa kan aku nunggu papa," ucap gadis itu seraya mengecup pipi papanya.

"Duh makasi sayang udh nunggu papa nih papa ada hadiah buat kamu." Ucap papanya seraya menyodorkan coklat berukuran besar.

"Buat aku mana pa? " Tanya putri bungsu dengan wajah cemberut.

Tatapan halus yg di berikan kepada putri sulung pun berubah menjadi tatapan dingin dan ketus ketika berbicara dengan putri bungsunya. "Sudah nanti kamu mama beliin coklat, sekarang kalian balik ke kamar ya selmat malam." Ucap sang mama sambil mengelus rambut kedua putri kembarnya

"Mas kamu kenapa sih? Dia juga putrimu mereka itu kembar dan harus mendapat kasih sayang yg sama dan dia baru saja bisa bicara setidak nya hargai dia!" Ucap Mira dengan suara yang mulai meninggi, wajahnya terlihat kesal akan tindakan kurang adil sang suami.

"Jangan terlalu memanjakan anak itu bisanya cuma buat malu orang tua saja!" Ucap Dimas dengan suara lantang.

"Yang ada itu kamu yg terlalu memanjakan brynda!" Ucap Mira tak kalah lantang.

PLAKKK

Suara tamparan menggema di ruang keluar milik keluarga Fernando.
"Jaga ya ucapan kamu dia dan brynda itu jelas berbeda bahkan untuk menyebut nama saja aku muak! Sudahlah aku capek!" Ucap Dimas lalu pergi ke kamar nya meninggalkan Mira yang masih terisak disana.

Tanpa mereka sadari putri bungsunya melihat pertengkaran mereka sambil membekap mulutnya untuk menahan isak tangis nya.

Flashback off

Bryna menghapus air matanya dengan kasar dan langsung menutup album foto yg berisi foto foto masa kecil nya dengan saudara kembaranya.
Bryna dan Brynda adalah saudra kembar dimana Bryna lahir 5 menit sesudah Brynda pada saat itu lah Bryna menerima kenyatan yang pahit dan membuatnya hidup diasingkan seperti ini ia harus terlahir dengan keadaan kurang normal, yaitu diumur tiga tahun. Ia belum bisa berbicara tapi ia ttp berusaha dengan umur sekecil itu sudah memiliki pemikiran untuk membuat orng tua bangga walau tak pernah di anggap.

Tetapi, ia masih sangat bersyukur sudah bisa hidup dengan layak di rumah bergaya mini malis dan uang jajan tiap bulan yang dikirim oleh papanya yang tentu tidak mencapai setengah uang jajan Brynda. Entahlah apa maksud mereka mengasing kan Bryna jauh dari mansion keluarga Fernando.

Mungkin mereka malu memiliki anak seperti Bryna walau begitu tak pernah terbesit rasa benci yg di berikan kpda orang tua nya karn ia yakin suatu saat pasti akan berubah.

Batinnya selalu menjeritkan sesuatu untuk ketidakadilan hidupnya.

Apakah kesempurnaan selalu menjanjikan keadilan?

***

Haiii bagi yg udah baca makasii banget yaaa, ini tu cerita pertama aku maaf ya kalau jelek.

Jangan lupa vote yaa!

Komen juga denggggg:)

Salam manis author 💜
Bye!

Hope you enjoy guysss!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twins [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang