HILANGNYA KE PERJAKAAN

2.7K 86 4
                                    

Sisi putra

Marah?  Benar, malam ini aku betul betul emosi di buat nya. Terlebih lagi aku melihat di depan mata kepala ku sendiri. Melihat milikku di gandeng oleh orang lain.

"Masuk!" paksa ku ke pada rendi untuk memasuki mobil di kursi depan.

"TIDAK.. LEPASKAN.. "Teriak rendi yang meronta-ronta.

"Kalu lu gak mau nurutin ke mauan gua, siap siap terima buat liat cewek tadik celaka" ancamku.

Tanpa perlawanan, rendi memasuki mobil dan duduk diam dengan ekspresi syok.
.
.
.
.
***

Sisi rendi

Saat kami suah sampai di halaman rumah. Putra keluar duluan dan membukakan pintu mobil untuk aku keluar.

Dia langsung mengendong paska aku menuju ruangan siksaan alis kamar.

Tubuh ku di banting ke kasur big sizenya yang mungkin cukup untuk 3/4 orang.

Belum sempat berdiri kedua tangan ku udah di ikat di dua sisi tiang spring bed.

Di karna kan aku masi meronta ronta, kini giliran kaki ku pulak yang di ikat di dua sisi tiang.

"Apa yang mau kamu lakuan? "
"Kita akan bersenang-senang sayang " bisik putra di telinga kanan ku yang membuat aku ber ceguk merinding.

Putra mulai mencium buas bibir ku yang membuat aku kesulitan bernafas.

Dia terus menggigit bibir bawah dan atas ku.

"Bukak mulut lu" perintah putra.
"Gaakk"
"Aku gak mau kasarin kamu ren, tapi tanang aja, mulutmu akan terbuka otomatis.

Si berengsek ini terus aja mencium bibir ku dan terus mengigit bibir atas dan bawah ku.

Kali ini aku udah gak tahan. Dari tadik aku tidak di beri waktu untuk bernafas.

Tanpa aku sadari mulutku terbuka untuk menghirup udara.

Ini lah kesempatan yang di tunggu tunggu oleh si putra buat kehabisan napas dan membuka mulut untuk mencari udara, sungguh ide yang buruk.

Baru beberapa detik aku di biarkan bernafas oleh Putra, dia langsung nyonsor ke mulut ku.

Lidah nya putra menerobos masuk ke dalam mulut ku yang membuat lidah kami berdua bergulat hebat di dalam mulutku, dan kami put terus bertukaran cairan saliva alis air liur.

"Gilak air liur lu manis banget sumpah "
Senyum nafsu putra. "Kalo gini bisa buat gua nagaih dari pada roko" ujar putra.

Aku yang terbatuk tersedak akibat ulah si berengsek ini, mengeluarkan kembali air lius putra yang bergenang di mulut ku dang meludah kannya ke lantai.

"Put.. Pliss lepasin gua"
Putra yang ada duduk di atas aku pun berdiri dan membuka kaos hitam yang dia kenakan. Lalu di buang asal.

"Jangan harap, selepas lu kabur dan tidak menepati janji lu,, jangan harap untuk berhenti "

"Putt pliss" ucap gua lirih

"Tidak sebelum kita main 10 ronde"

Sontak aku kaget bukan main bercampur takut.

Putra kembali menindih badan aku.
Dia melanjutkan ciumannya dari bibir turun ke arah leher. Dia terus menjilat area sensitif ku di bagian telinga dan leher.

Aku yang udah gak tahan pun mendesah sambil badanku menggeliat liat bak ulat.
"Ah... Ahhh. Cukup"
Mendengar desahan ku malah membuat putra tersenyum bangga. Dan mangkin bernafsu.

DO I BECOME GAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang