⭐⭐⭐
Mobil itu melaju cepat, ia yakin terjadi sesuatu yang buruk pada Rania. Perempuan itu pasti berbohong tentang pekerjaannya. Memang bekerja jadi apa yang membuatnya begitu sulit dihubungi, bahkan hampir tidak bisa dihubungi sama sekali.
Dia mengarah ke alamat yang Bela kirim. Iya, rumah seorang Huang Renjun. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, Kevin tak henti-hentinya mengutuk Renjun.
Kevin yakin bahwa Renjun sudah mempengaruhi Rania hingga perempuan itu bisa merebut kekasih sahabatnya sendiri.
"Lo tuh kenapa sih, Rania?! Ada gue, kenapa harus pacar sahabat lo!" gerutunya sendiri.
Suara decit ban mobilnya cukup keras ketika Kevin menginjak pedal rem dengan tiba-tiba. Dia hampir saja menabrak sebuah orang-orangan sawah yang berdiri di tengah jalan. Kevin mengamati benda itu dengan ngeri.
Kenapa? Bahkan ia harus menelan ludahnya dengan paksa.
Itu bukan orang-orangan sawah biasa, tangannya tidak terlihat dari jerami atau ranting kering.
Melainkan potongan tangan manusia. Darahnya bahkan belum begitu kering, jelas terlihat. Sumpah dalam hatinya Kevin merasa takut sekarang.
"Gila! Siapa yang taru itu di tengah jalan?"
Matanya mengamati sekelilingnya yang amat sepi. Tidak ada rumah di sekitarnya selain kebun dengan tanaman liar yang tumbuh.
Dia lalu berpikir apa ia tidak salah jalan?
Tiba-tiba keberaniannya untuk mencari Rania di rumah Renjun ciut. Biar bagaimanapun ia takut melihat potongan tangan manusia di depannya. Dia merasa bukan ide yang bagus untuk meneruskan perjalanannya. Jangan-jangan di dalam sana ada persembunyian penjahat, perampok atau pembunuh.
Dengan cepat ia bersiap mundur sedikit untuk memutar jalan, namun matanya membelalak. Seolah kedua bola matanya akan ke luar. Kevin melihat bayang seseorang dari kaca spionnya.
Seseorang dengan topeng berwarna merah. Dia juga mengenakan jaket hitam yang cukup besar.
Lelaki itu merasa tidak asing dengan topeng itu. Dia bergidik ngeri saat sadar itu topeng yang sama dengan si pelukis Red Mask.
Dengan hati-hati tangannya mencoba meraih ponsel yang ada di jok sebelahnya. Tentu Kevin akan menghubungi polisi. Namun ketika ujung jarinya baru saja berhasil menyentuh ponsel itu,
Bukh!
Bukh!
Bukh!
Kevin sampai harus menahan napasnya saat kaca pintu mobilnya digedor oleh seseorang, yang mungkin adalah pria aneh dengan topeng merah tadi.
Prang!
__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Fear | Renjun✔
Fanfiction❝Kenapa harus kamu, perempuan yang pernah berbagi rahim denganku❞ -Renjun. Ini tentang si pelukis berdarah. Yang punya sejuta misteri mengerikan dan masa lalu kelam. Usia ke-21 tahun, di mana seharusnya ia mati, justru dia bertemu dengan perempuan y...