Prolog

3.5K 178 49
                                    

Hai Hai welcome to new work wkwkwk ini cerita baru yeye kali ini yeye nggak bikin yang pairnya kpop,yeye buat pair lokan moga aja pada suka...

HAPPY READING

WARNING: Typo dan bahasa semi baku.


"Ini apa Kak?"-remaja berseragam SMA lengkap itu menatap bingung setumpuk uang pecahan 100 ribu yang dijatuhkan kasar ke tangannya.

"Nggak liat itu duit!"

"Aku tau kak tapi buat apa?" Bayu Syaputra remaja yang mengenakan seragam putih abu-abu khas SMA itu masih menatap kebingungan kesetempuk uang yang ada ditangannya.

Orang yang lebih tua menghela nafas memberi jeda sebelum menjawab pertanyaan remaja manis didepannya itu.

"Kamu bilang ke aku buat tanggung jawabkan,anggap aja uang itu bukti pertanggung jawaban aku buat janin yang ada diperut kamu itu."Ucap Cowok berkemeja biru dan Tshirt hitam polos.

"Maksud Kak Raka gimana?"Wajah kebingungan Bayu semakin terlihat jelas,remaja yang duduk di kelas XII sekolah menengah atas itu menatap lekat manik dari orang yang dia panggil Raka itu.

"Uang yang aku kasih itu bisa kamu gunain buat biaya aborsi." Jelas Raka pandangan cowok berusia 21 tahun itu turun menatap perut Bayu.

"Kakak bercanda kan? Pertanggung jawaban yang aku mau dari Kakak bukan kayak gini Kak."

"Terus mau kamu gimana?aku nikahin kamu gitu? Bay kalo itu yang kamu mau aku nggak bisa nggak ada hukum diindonesia yang ngelegalin hubungan kayak kita!."

Bayu tersentak ucapan Raka yang bernada tinggi itu membuat sesuatu didalam dirinya ingin mengumpat dan mengeluarkan amarahnya tepat didepan wajah Raka.

Nikah hidup bersama merawat anak yang ada diperutnya bersama itu yang Bayu mau dari Raka tapi ucapan Raka tapi ucapan Raka barusan itu memotong telak keinginan Bayu yang nggak mungkin terjadi.

"Tapi aku nggak mau gugurin dia itu dosa kak."Ucap Bayu menundukan kepalanya menatap perutnya yang masih datar.

"Dosa? asal kamu tau dari awal kita ngejalin hubungan kita udah berdosa! terus kenapa sekarang kamu baru mikiran dosa!"

Kali ini Bayu terdiam kepalanya masih betah menunduk,bingung dengan keadaan yang dia hadapi sekarang dia baru 17 tahun masih sangat labil untuk menghadapi hal seperti ini tapi yang Bayu tau dia harus mempertahankan bayi didalam perutnya dia berhak terlahir kedunia.

"Tapi aku nggak bisa kak,dia hidup dia ada didalam tubuh aku dia darah daging aku juga dia anak kakak."

Raka meraih kedua bahu Bayu meremasnya kasar."Bay! dengerin kakak kamu cowok kakak juga cowok,kakak nggak pernah bayangin bakal ada masalah kayak gini.Bay kamu masih sekolah,masih muda, masa depan kamu masih panjang kalau kamu masih tetep pertahanin janin yang ada diperut kamu itu cuma bakal nghancurin masa depan kamu!"

"Tapi kak hiks... aku bener nggak bisa hiks...hiks aku mohon jangan tinggalin aku hiks.."

"Bay" Suara Raka melemah tangan besarnya itu jatuh di atas kepala Bayu mengusap surai halus milik Bayu.

"Hiks hiks kak..aku mohon jangan tinggalin aku...aku nggak bisa gugurin dia."

Raka masih dengan kegiatannya mengusap rambut Bayu yang masih saja terisak.

"Kak hiks...aku nggak butuh uang kakak hiks hiks."Ucap Bayu setumpuk uang ditangannya itu dia lempar kedada Raka.

"Kak aku mohon jangan tinggalin aku hiks."

"Maafin kakak Bay."lirih Raka tangan yang tadi mengusap kepala Bayu itu perlahan beralih kebahu bayu menarik pelan tubuh kurus berbalut seragam SMA itu kedalam pelukanya.

Tanggung Jawab [MPREG!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang