P r o l o g

1.7K 126 2
                                    

Jalani aja proses nya dulu, jangan protes dulu.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"CIAAAAAA"

Suara baritone pria memenuhi ruangan tersebut, bahkan beberapa pelayan sempat menutup telinga nya ketika tahu tuan mereka akan berteriak.

Sean, pria itu menatap tajam ruangan yg tempat nya berdiri saat ini. Mencari keberadaan di mana sosok gadis yg sebelum nya tengah Les privat bersama nya itu.

"Kenapa kak? " Pertanyaan di sertai dengan wajah polos itu menatap Sean yg tengah di liputi amarah. Jika dalam kartun, mungkin telinga Sean akan mengeluar kan asap yg mengepul.

Sean menghampiri gadis itu, kemudian mencengkram bahu gadis bernama Cia itu, membuat Cia meringis merasakan sakit yg ada di bahu nya."Ka-kak sa-sakit" Ringis Cia.

Seolah angin lalu, Sean malas semakin mencengkram erat bahu Cia, mungkin sekarang akan menjadi biru nanti nya.

"Laptop!" Ucap Sean, bermaksud menyuruh para pelayan untuk mengambil laptop nya itu.

Saat laptop itu sudah di ambil, Sean lalumengambil nya, dan menyodor kan laptop itu kehadapan Cia.

"Ke- kenapa kakak kasih laptop itu ke aku?"Tanya Cia bingung, Gadis itu berfikir, biar pun Cia termasuk orang tak mampu, tapi gadis itu memiliki laptop hasil kerja keras nya itu.

Sean menatap tajam Cia lalu berkata " KENAPA LO CUCI LAPTOP GUE ?! " Tanya Sean, wajah nya saja berwarna merah sekarang.

Cia mengambil laptop itu dari tangan Sean, kemudian berkata " Kaka bilang kata nya suruh bersihin Laptop kakak, ini ia bersihin"Ucap Cia dengan polos nya.

Semua pelayan menahan tawa mereka, sepolos atau sebodoh itu kah gadis yg saat ini membuat tuan nya marah?

"Gue nyuruh lo bersihin bukan pakai Air Cia " Suara Sean merendah sedikit, untuk apa mengeluar kam tenaga nya untuk mengomeli gadis seperti Cia? Yg ada Sean akan mendapat kan darah tinggi sebagai hadiah nya.

"Terus pakai apa? Apa Cia kurang ya pakai sab -

"LO NYUCO LAPTOP GUE PAKAI SABUN?! " Suara Sean meninggi kembali, Cia hanya mengangguk sebagai jawaban nya.

"Cia biasa nya kalau cuci baju pakai sabun, kalo gk, baju nya gk bakal bersih" Cia berucap, gadis itu serasa masih tak mengerti apa yg di maksud Sean seperti nya.

"Mau lo nyuci pake sabun kek, kayu kek, so klin buat ngepel gue gk peduli! Gue nyuruh lo bersihin sampah yg ada di File nya! "

Cia mengangguk ngangguk mengerti, baru paham apa yg di maksud Sean.

Bahkan gadis itu dengan santai nya malah duduk di sofa terlebih dahulu, kata nya kaki nya lelah.

"Terus Cia harus apa? " Tanya Cia dengan menatap Sean sambil mendongak, karna tinggi pria itu yg berdiri dengan Cia yg sedang duduk.

"Gantiin laptop gue! "

Brak

Laptop yg di pegang Cia kini telah gadis itu banting, Cia terkejut ketika Sean menyuruh nya untuk mengganti Laptop pria itu.

Wajah Sean sekarang tak terbentuk, berbagai ekspresi telah Sean keluar kan sekarang. Pertama marah karna Cia membuat Laptop yg sangat di butuh kan nya mati, kedua, dengan santai nya gadis itu malah membanting laptop nya, karna terkejut seperti nya.

"Kenapa lo banting laptop gue?!" Kesal Sean menatap nanar laptop nya yg sudah hancur lebur karna di banting dengan tak berperasaan oleh Cia.

Sean tak masalah harus membeli nya, uang nya tak akan habis tujuh turunan, tapi yg harus di sayang kan, banyak file - file penting di laptop itu.

Beda lagi dengan Cia, gadis itu memandang sinis Sean. "Enak aja suruh aku beliin kakak laptop lagi! Emang di kira beli laptop gampang! " Ternyata itu yg ingin gadis itu katakan, mengucap kan apa yg ada di dalam hati nya.

Di cengkram nya kembali bahu Sean lalu pria itu berkata "Bahkan harga diri lo gk cukup buat harga laptop gue! " Ucapan Sean bagai panah yg tak terlihat, Cia tahu arti nya.

Lalu satu tetes air mata jatuh di pelupuk mata nya, gadis itu terisak, Sean bingung sendiri, benar jika memang perempuan itu lemah. Itu yg di fikir kan Sean saat ini.

"Ke - Kenapa gk kakak aja yg beli? Hiks. Kakak kan punya uang! "

"HUAAAAA " Tangis Cia semakin menjadi, membuat Sean malah memandang pelayan yg melihat mereka.

Dengan gerakan reflek, Sean memeluk Cia, pria itu menunduk menyamakan tinggi nya dengan Cia, lalu mengusap punggung gadis itu berniat untuk menenang kan nya.

"Tolong, jangan nangis"

***
Terima kasih sudah baca cerita saya, jangan lupa....

•VOTE
•COMENT❤

FLLW IG: @HNNII4_

She Stupid!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang