Ada seorang perempuan cantik yang sangat aku sukai, aku selalu mengirim surat padanya dan berharap dia membalas surat dariku ini. Tetapi, dugaan ku salah dia tidak pernah membalas surat dariku dan aku sangat berharap sekali dia membalas surat dariku walau hanya sekali saja, mungkin itu adalah hal yang terbaik, sayang nya itu hanya angan-angan.
Aku pun tak putus asa, aku terus saja mengirim surat yang berisi tulisan romantis yang aku rangkai sendiri hanya untuk dia seorang. Aku berharap dia dapat membalas surat ku yang satu ini, dan aku mencoba mengungkap bahwa aku menyukainya. Ku tulis dalam rangkaian kata ungkapan semua ketertarikan ku pada dirinya, aku berharap sebelum aku lulus nanti aku dapat menerima surat balasan dari dia.
Beberapa bulan kemudian, dia tak kunjung membalas surat dariku, aku pun hampir putus asa untuk kali ini. Karena ini adalah Minggu terakhir sebelum aku lulus dan meninggalkan sekolah ini.
Tetapi takdir berpihak pada ku kali ini. Hari ini hari kelulusan ku, aku mendapatkan surat balasan dari dia yang dititipkan kepada Irfan, surat itu berisi.
"Aku tau kau sangat menyukaiku, aku tau kau selalu menunggu balasan surat dari ku. Maafkan aku jika aku tidak pernah membalas surat darimu kecuali hari ini. Apakah kau tau? Jika aku pun merasakan hal yang sama terhadap mu. Jika kau telah membaca surat ini mungkin kau bertanya, mengapa aku tak membalas surat mu dari dulu? Dan mengungkapkan perasaanku sejak dulu. Ya, Aku sengaja tidak membalas surat mu waktu itu, dan aku sengaja tidak memberitahu mu bahwa aku pun menyukaimu, mungkin sekarang kau tau bahwa aku pun menyukaimu. Selamat hari kelulusan untuk kamu " ujarnya dalam surat nya tersebut. Aku pun terharu dan meneteskan air mata karena terharu.
"Woy Fadlan kamu kenapa?" tanya Riska.
"Aku tidak apa-apa Ris" ujarku.
"Udah dong jangan sedih, selamat hari kelulusan" ujar Riska sambil menyoret baju seragam ku.
"Iya, selamat hari kelulusan juga Ris" ujarku. Setelah itu aku pun mencoba mencari Nandini, Perempuan yang sangat aku sukai. Aku pun menemukan dia sedang duduk di depan ruangan lab biologi dan aku pun menghampirinya.
"Nandini," sapaku.
"Eh kak, iya kenapa ya?" ujarnya.
"Makasih ya" ucapku.
"Makasih untuk apa Ka?" tanya nya.
"Karena kamu telah membalas surat dariku, dan mengungkapkan isi hatimu" ucapku dan dia tersipu malu. Kita pun lanjut mengobrol hingga tak terasa kita harus pulang, karena acara kelulusan telah selesai.
"Kamu mau pulang sekarang Nan?" tanyaku.
"Iya ka" jawabnya sambil menundukkan kepalanya.
"Hey kenapa nunduk?" tanya ku sambil menyentuh dagu nya dan menaikan pandangannya.
"Enggak apa-apa ko Ka" ucapnya dengan memberikan senyuman manis di bibirnya.
"Ayo kita pulang bareng" ucapku sambil mengandeng tangannya, menuju parkiran. Aku pikir ini adalah kebersamaan terakhir kita.
Aku pun menikmati perjalanan itu bersama seseorang yang aku sukai dan aku sayangi. Aku pun terwata bahagia dengannya saat itu, setelah itu aku berhenti sejenak dan mengajak dia berkeliling di taman favorit ku. Kita duduk sejenak di taman itu, dan mengobrol berdua saat itu.
"Nan," tanyaku.
"Iya kenapa Ka?" tanya nya.
"Aku masih penasaran soal kamu" ucapku.
"Penasaran kenapa? Apa yang buat kaka penasaran?" tanya nya.
"Aku penasaran kenapa kamu selalu tidak membalas surat dariku? Dan mengungkap kan perasaan mu?"tanyaku.