"Antara percaya atau tidak, aku memilih tengah-tengahnya saja."
•♡•♡•♡•♡•
Entah karena apa, tapi Elard merasa harus mengatakan kalimat itu pada gadis yang baru saja menabraknya.
"Kaleng rombeng," ucapnya mendesis.
Hari ini adalah hari pertama seorang Elard Zharfan Alanieel di sekolah barunya. Namun sudah ada yang membuat masalah dengan dirinya. Elard merasa kesal, karena membungkuk merapikan buku yang terjatuh bajunya menjadi kusut.
Elard berjalan ke ruang kepala sekolah. Harusnya ia datang pagi-pagi layaknya murid sekolah biasa. Namun karena suatu hal, dia harus terlambat datang ke sekolah.
Elard mengetuk pintu di depannya.
"Iya, masuk." suara dari dalam terdengar. Sepertinya itu si kepala sekolah.
Meraih knop pintu, tiba-tiba saja terdengar suara melengking si cewek ceroboh berteriak dari kejauhan sambil berlari membuat Elard membulatkan matanya. Ia membuka pintu cepat-cepat lalu menutupnya agak kencang.
Tentu saja, ia kaget. Elard pun refleks bereaksi begitu. Karena ia rasa, Yuna adalah orang yang harus ia hindari. Cewek itu pasti tidak akan berani mengikutinya sampai ke dalam.
Kenapa cewek itu mengikutinya, sih?
"Eh, ada apa, Nak?" tanya Bu Prima yang juga ikutan terkejut.
Elard tersenyum kikuk. "Ada cewek aneh, Bu."
Ah, nama Ibu Kepala Sekolah itu memang Bu Prima. Bukan singkatan dari Ibu Prima.
Bu Prima tertawa. "Cewek aneh siapa maksud kamu?"
"Yang suaranya melengking. Jalan gak liat-liat juga." Elard mendecih.
"Poninya melengkung terus sering begini?" Bu Prima mengembungkan pipinya meragakan salah satu kebiasaan Yuna. Elard mengangguk.
"Hahaha, gak usah kaget gitu. Dia emang suka excited liat orang baru, El."
Untung saja si Kepala Sekolah--Bu Prima sudah mengerti sifat anak dari temannya ini. Kalau tidak, ia pasti sudah memberi sanksi karena masuk ke ruangannya secara kurang sopan.
Bu Prima lalu mempersilahkan Elard duduk di depannya. Ia membuka lembar demi lembar biodata Elard. Dimulai dari rapor sekolah cowok itu sebelumnya, sampai akta kelahirannya.
Bu Prima mengecek jadwal pelajaran kelas XII IPS 4. Kelas yang akan dihuni Elard.
"Karena guru mata pelajaran sekarang belum masuk, kamu bisa langsung ke kelas. Kelasnya ada di lantai empat gedung satu. Di ujung koridor kamu tinggal belok ke kiri," jelas Bu Prima.
Elard mengangguk sopan lalu mengucapkan terimakasih.
Sebelum membuka pintu di depannya, ia mengintip terlebih dahulu di jendela. Siapa tahu 'kan gadis itu masih menunggu di luar. Setelah dirasa cukup aman, ia membuka benda berukuran persegi panjang itu pelan-pelan.
Elard membalikkan badannya.
"Kenalin, Yuna!" seru Yuna sedikit berteriak. Ralat--bukan sedikit berteriak, tapi benar-benar memekik.
Refleks, Elard kembali menjatuhkan buku yang tadi dibawanya.
Satu kali pertemuan, dua kali jantungan.
Bagus.
"Lo apa-apaan sih?!" kesal Elard menatap tajam cewek di depannya.
Tangan Yuna masih menggantung di udara, lengkap dengan senyum terlampau lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu 24/7
Mystery / ThrillerQueenza Ayuna Khaira. Gadis yang suka halu pake banget. Pagi-siang-sore-malamnya tidak pernah absen dari yang namanya menghalu. Dua hal yang sangat disukai Yuna adalah, Pertama, streaming MV bias. Kedua, halu. Selama ini dunia halu Yuna baik-baik sa...