hy hy..... aku kembali lagi, semoga masih pada inget sama ceritanya
.
.
.
"kau benar-benar kaya, Hyung" Jisung berjalan mengitari sofa untuk duduk disamping Jin, ia memperlihatkan sepatu baru yang di bawakan Jin sebagai buah tangan untuknya, sepatu keluaran terbaru yang diluncurkan merk terkenal dan hanya di buat dalam jumlah tertentu. "harusnya aku minta di bawakan mobil terbaru saja...aww kya Hyung!" Jisung memegangi kepalanya yang terkena lemparan botol bekas Hongbin.
"kau pikir Jin ayahmu, eoh"
"ish, bahkan harga sepatu ini sebanding dengan harga satu buah mobil" dengus Jisung,"apa salahnya meminta sebuah mobil"
"anak ini" gertak Hongbin
Jin tertawa kecil kemudian melerai perdebatan kecil itu, "omong-omong, Sehun belum datang" Jin kini bertanya, sudah satu jam mereka berkumpul namun Sehun belum juga terlihat meski batang hidungnya.
"entahlah, aku sama sekali tak melihatnya tadi. Dia aneh akhir-akhir ini"
"ku lihat Sehun Hyung bersama nonna tadi" Jisung menimpali, sedang dirinya masih berfokus pada pantulan dirinya pada cermin, bergaya dengan mengenakan sepatu barunya.
Lantas Jin, menoleh kearah Jisung.
.
.
Yang dikatakan sehun beberapa hari yang lalu bukan hanya sekedar bualan, ia menepati janjinya jika akan mengganti waktu Jiyeon untuk pestanya. Ia memperhatikan Jiyeon yang masih berlarian kecil ditepi pantai, gadis itu tak hentinya menjerit dan berlari menjauh setiap kali ombak mendekati kakinya, namun akhirnya gelak tawa menguar.
Sehun menggeleng, saat Jiyeon meneriaki namanya dan memintanya untuk bergabung.
"Sehun ayo, ini sangat menyenangkan." Jiyeon berujar dengan beracak pinggang di hadapan Sehun.
Sehun mendongak untuk menatap Jiyeon, gadis itu beracak pinggang. Sehun mendengus memalingkan wajahnya sebentar.
"aku bukan anak kecil"
Jiyeon berdecak, "terserah, duduk saja hingga bosan, " kemudian berbalik meninggalkan Sehun.
Sehun menghembuskan nafasnya pelan, mulai beranjak mengibaskan celana bagian belakangnya dari butiran pasir pantai, melepas sepatunya mulai berjalan mendekati Jiyeon. bibirnya lekas tertarik melihat Jiyeon yang begitu senang, sesekali ia melambaikan tangannya pada Sehun. sepertinya, membawa Jiyeon kepantai adalah pilihan yang salah, Sehun mendengus meminta Jiyeon untuk segera kembali, sebelum pakaiannya benar-benar basah akibat ulah Jiyeon bermain air.
"sebentar"
Membuat Sehun berhenti, Jiyeon mendekatinya. Mengeluarkan ponsel dari tasnya, mengambil gambar Sehun, kemudian terkekeh melihat ekpresi Sehun yang begitu dingin dan nyaris tanpa ekpresi.
"berhenti mengambil gambarku." Sehun memprotes, namun diabaikan oleh Jiyeon yang kini berpose di depannya mengabil gambar keduanya. Sehun memutar bola matanya jengah, berjalan mendahului Jiyeon dan membiarkannya yang meneriakinya lagi.
***
"kau baru pulang?" Jin bertanya kala mendapati presensi Jiyeon yang berjalan, membuat gadis itu menghentikan langkahnya. "kau pergi bersama Sehun"
Jiyeon terbatuk pelan, kemudian menoleh kebelakang saat Jin masih memperhatikan gerbang yang sudah sepenuhnya tertutup kembali. Lantas Jiyeon mengangguk mengiyakan tebakan Jin, saat dirinya sudah bersitatap dengan laki-laki yang berdiri diatas satu anak tangga darinya.