Chapter 2

5.8K 419 9
                                    

Malam ini Queen sibuk memikirkan bagaimana cara dia meminta ijin kepada kedua orang tuanya dan juga ketiga saudara laki-lakinya. Pastinya ketiga abangnya tidak akan memberi ijin.

Dengan gugup Queen keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan karena nanti dia ingin meminta ijin setelah selesai makan malam.

Queen bisa melihat kedua orang tua dan ketiga abangnya sudah duduk rapi menunggu kedatangannya, Queen menarik kursi di sebelah Revan-abang pertamanya.

Mereka semua memulai makan malam dengan nikmat namun sesekali mereka mengobrol, membahas tentang sekolah atau pun pasangan dari Revan.

Queen hanya bisa menyimak karena dia masih merasa sangat gugup hingga akhirnya mereka semua selesai makan malam, namun Queen masih saja diam.

Gadis itu hanya bisa melihat keluarganya sudah bangkit berdiri menuju ruang keluarga untuk menghabiskan waktu bersama, sementara dirinya tengah berusaha untuk menteralkan detak jantungnya yang berdetak cepat.

"Aduh gimana gue bilangnya ya?" ucap Queen dengan nada kecil dan mengikut keluarganya yang sudah berkumpul.

Dia memilih duduk di bawah kaki bundanya karena bunda dan ayahnya duduk di sofa begitupun ketiga abangnya. Queen menatap sekelilingnya yang asik mengobrol. Bella-bundanya yang melihat wajah gugup Queen akhirnya bertanya.

"Muka kamu kenapa gugup gitu?" tanya Bella.

Semua tatapan langsung tertuju pada Queen saat mendengar pertanyaan dari Bella membuat Queen meneguk ludahnya kasar.

"Eh? Anu Bun itu Queen mau minta ijin buat liburan hari sabtu." Dia berusaha terlihat biasa saja agar mendapatkan ijin.

"Gak boleh," bukan Bella yang menjawab namun Revan, abang pertamanya.

"Yah, boleh ya?" bujuk Queen pada Naufal ayahnya.

"Gak boleh Queen," sahut Rangga.

Queen menatap abangnya tajam seolah berkata "Diem lu." Queen kembali mengalihkan perhatiannya pada Naufal.

"Yah, boleh ya? Kan sabtu libur jadi kasih ijin dong sama Queen," pinta Queen.

"Tanya ketiga abang kamu aja," jawab Naufal.

Queen menghela napas pasrah. "Kenapa nanya abang? Kan kepala keluarga Ayah," balas Queen.

"Kalau Ayah bolehin kamu, gak tau sama abang kamu," jawab Naufal lagi.

Queen tersenyum senang setidaknya dia mendapatkan ijin dari ayahnya, sekarang tinggal memikirkan bagaimana meminta ijin ketiga abangnya itu. Queen menatap ketiga abangnya dengan tersenyum mungkin dengan cara itu mereka akan membiarkannya pergi liburan.

"Gua boleh pergi liburan, kan?" tanya Queen.

"Kemana?" tanya Raga.

Queen bingung harus menjawab apa jika dia berkata jujur pasti abangnya itu bisa menyusul nanti. "Kepo lu bang, boleh ya?"

"Kemana?" tanya Rangga dingin.

"Puncak bang," jawab Queen. Queen sekarang sangat gugup karena dia sudah berbohong pada abangnya bagaimanapun itu dia lakukan untuk kebaikan.

"Abang ikut," sahut ketiga abangnya.

Nahkan benar dugaannya sudah pasti abangnya itu akan ikut. "Yaelah bang, gak usah ikut lagian cuma satu hari," bohong Queen.

"Ikut atau enggak sama sekali?" Ancem Revan.

"Ini cewek semua bang, cuma Queen, Naura, Qilla sama Arla. Masa kalian ikut," kesal Queen.

"Iya atau enggak?" Revan masih setia sekali ingin ikut mendampingin Queen.

Queen bingung harus gimana namun dia sangat males jika abangnya ikut pasti mereka akan selalu melarang Queen. Gadis itu mendongakkan kepala dan menatap Bundanya. "Bun suruh abang gak usah ikut," pintanya.

The Cold Brothers [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang