23. {CS-Stupidity}^VeroxGhia

46 7 0
                                    

#Konflik_awal

🐣HappyReading🐣
.
.
.

"Ghi, malem mau kemana?" Tanya Vero. Ghia menoleh menatap Vero, "Kenapa mau ngajak main?"

"Nggak bisa ya. Gue udah janji mau nemenin nyokap belanja." Tolak Ghia, tapi Ghia masih menatap Vero sampai Vero salah tingkah sendiri.

"Lo kenapa sama Wendy?" ucapan Ghia membuat mood nya buruk lagi.

"Bisa nggak ganti topic!" Nada suara nya terkesan sewot ditelinga Ghia.

"Kan gue Cuma nanya, kok lo sewot." Melihat tanggapan Vero seperti itu, Ghia sudah pastikan ada sesuatu diantara mereka berdua. "Males gue disini." Ghia bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan Vero. Melihat kepergian Ghia, Vero bangkit berdiri, dan duduk lagi. Dia menghela nafas lelah, saampai kapan dia harus menhindari Wendy. Dia melirik Wendy yang tengah memesan makanan diujung sana.

"Kenapa harus kaya gini sih?" Vero menghembuskan nafas lalu bangkit berdiri, dia berlalu keluar dari kantin, tapi langkah nya terhenti ketika seseorang memanggil nya.

"Vero sini?!"

"APA?!"

Mixel menghampiri Vero lantas langsung merangkul nya, "lo mau beli es krim?" Vero menurunkan tangan Mixel lalu berdecak kesal, "kagak suka."

Mixel terkekeh, "lupa gue."

"Nanti besok ngonser yu," Vero mendelik tajam, "salah orang."

Mixel mengacak rambut Vero gemas, "yak an takut nya lo lagi prustasi."

"Butuh hiburan gitu," Vero melepas rangkulan Mixel lalu berjalan meninggalkan nya. Masa bodo dengan ajakan Mixel, yang sekarang dia butuhkan hanya kesendirian. Dia berjalan menyusuri koridor kelas x lalu belok kearah gudang sekolah. Disana seperti nya tempat yang cocok untuk menidurkan diri. Dia masuk dan langsung menidurkan tubuh nya di tempat tidur yang seperti nya disediakan untu dirinya. Oh tentu tidak, tempat tidur itu sudah kotor jadi disimpan digudang. Dia melepas baju seragam nya menyisakan kaos oblong putih nya saja. Perlahan dia memejamkan mata, tapi ganguan datang tanpa diminta. Seseorang tiba-tiba masuk kedalam gudang. Vero langsung membuka mata nya, seperti nya dia dua orang.

Dua orang itu tidak menyadari keberadaan Vero, karena memang dia tidur dipojok ruangan yang kebetulan tertutupi oleh bor bekas yang besar. Vero berusaha tidak peduli, dia memilih memejamkan mata nya lagi.

Tapi suara keributan mulai terdengar, adu mulut kini mulai membuat diri nya tak nyaman. Vero seperti nya tau dengan pemilik suara-suara itu.

"Kenapa lo nggak pernah jujur sama gue!"

"Gue juga baru tau sekarang,"

"Kita PUTUS. Lo udah terlalu banyak bohongin gue."

"Alasan lo nggak logis Bin, lo emang dari dulu pengen putus dari gue kan?"

"Emang itu alesan gue. Kenapa? "
"Cih, gu pikir lo beda sama temen lo yang lain. Ternyata lo pada sama-sama BRENGSEK?!"

Suara pintu dibanting memekakkan telinga nya. Lalu dia terdiam, apakah mereka pacaran? Vero berjalan menghampiri perempuan itu yang tengah duduk dikursi, sambil menunduk. Perempuan itu tak sama sekali menangis, berbeda memang. Perempuan itu terlalu dewasa menurut Vero.

"Ngapain lo disini?" Tanya Vero lalu ikut duduk disamping nya.

"Lo denger semua nya?" Vero mengangguk, "bagus deh,"

"lo nggak nangis?"

"Seorang Ghia, ngapain nangisin cowo kek gitu. Nggak guna." Ucapan Ghia langsung di apresiasi oleh Vero. "Percaya sih, gue denger lo mau lamaran?" Ghia mendongak menatap Vero dia menghembuskan nafas nya, "Ya begitulah."

B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang