3 : DUGAAN

10.8K 2K 1.7K
                                    

Kau tau ada yang salah. Tapi kau tidak berusaha menyudahinya. Atau memang sebenarnya, kau ingin membuat hatimu terluka semakin parah?

Ya, kalian benar. Aku sedang menyinggung kebodohan kalian yang sedang jatuh cinta.

(Ini pesan dariku,
untuk mereka yang sedang terkena mantra sihir paling mematikan, yaitu jatuh cinta.)

~di balik kisah mata ajaib Andre

***

Author note :
Sebenernya aku udah ada kelanjutan partnya. Tapi karena aku udah bertekad dari awal kalau jumlah kata setiap partnya ga boleh lebih dari 1800 kata, maka terpaksa aku cut.

Kalo kalian berbaik hati ramein komen di setiap line-nya, aku juga bakal berbaik hati up lanjutannya besok Sabtu, walau sebenernya bukan jadwal HBD up. Hoho.
*Maapin diajarin licik sama Heksableng) 😌

*Maapin diajarin licik sama Heksableng) 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Malam minggu bulan kemarin, seorang pria datang ke rumah Andre. Memperkenalkan diri sebagai calon suami Mamanya.
Lancang sekali, pikir Andre.
Mereka baru kali pertama bertemu. Mamanya juga belum bercerita apa-apa mengenai hubungan dengan pria itu.."Calon suami?" Kening Andre berkerut.

Semburat tak suka terlihat dari mata Andre yang memicing. Untungnya lelaki itu masih bisa menahan emosi. Kalau Heksa yang ada di posisinya, pasti sudah meneriakinya dengan segala macam hinaan.

"Iya. Nama saya Dedi," ucap pria itu sembari mengulurkan tangan.

Andre menilai dari ujung rambut sampai kaki. Penampilannya rapi. Rambut tebal yang dimodel khas ala oppa korea. Modern, pikir Andre. Dan sepertinya lebih muda diibanding sang mama.

"Anda mengenal Mama darimana?" tanya Andre. Mengabaikan uluran tangan pria itu.

"Hahaha. Anak muda ini protektif sekali dengan Mamanya," tukas pria itu sembari menepuk-nepuk bahu Andre sok akrab.

Andre menghela napas panjang. Berusaha menahan diri agar tidak memelintir tangan pria itu. "Oh, tentu, Om. Saya sangat menyayangi Mama. Sebagai anak pertama, saya akan selalu menjadi penjaga Mama dan adik perempuan saya."

Yang dibicarakan muncul. Aura berlari riang menghampiri Andre sembari membawa boneka panda pemberian Heksa di hari ulang tahunnya yang lalu.

"Eh, ini Aura, ya?"

Kesempatan emas. Pikir Dedi, kalau anaknya yang besar susah ditaklukan, maka mengambil hati anak kecil akan jauh lebih mudah.

"Om, ini siapa, Kak?" tanya Aura. Tangannya menggenggam Sang Kakak. Merasa aneh dengan gerak-gerik pria asing di depanya.

HAPPY BIRTH-DIE 2 (dan kisah di balik mata ajaib Andre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang