Pagi ini Fatim sudah mulai kembali masuk ke sekolah. Kemarin siang ia sudah di izinkan pulang oleh dokter dan sudah di izinkan bersekolah seperti biasa. Pagi ini Fatim berangkat sekolah bersama Fateh, cowok itu mendorong kursi roda menelusuri koridor.
Sontak menjadikan keduanya menjadi sorotan siswa siswi yang sedang berdiri dan berlalu lalang di sepanjang koridor tersebut. Ada yang memandang tatapan tidak suka, ada yang berbisik-bisik, dan ada juga yang melontarkan kata-kata yang tidak enak di dengar oleh Fatim dan Fateh.
"Denger-denger sih pacaran sama Fateh, tapi kok masih kegatelan sih sama mantan nya yang namanya Nathan" celetuk seorang siswi yang sedang berdiri tak jauh dari Fatim dan Fateh. Mendengar perkataan siswi tersebut, sontak Fateh pun menghentikan dorongan kursi roda tersebut. Lalu cowok itu memutar kepalanya 180° menghadap sumber suara.
Fateh menatap siswi itu dengan tatapan tajam.
"Teh?!" panggil Fatim.
"Udah gak usah di respon" ucap Fatim mencoba menenangkan cowok itu.
Fateh pun kembali menoleh ke arah Fatim.
"Tim?"
"Lo gapapa kan?" tanya Fateh.
Fatim pun mengangguk samar.
"Jangan di masukin ke hati ya" ucap Fateh lagi mencoba menenangkan Fatim.
Lalu Fateh pun kembali mendorong kurai roda itu dan pergi meninggalkan para siswa siswi yang masih berdiri di koridor tersebut.
"Teh stop!"
"Sampe sini aja" ucap Fatim menghentikan Fateh mendorong kursi roda nya.
"Kok sampe sini? Kan kelas lo masih jauh" tanya Fateh.
"Gapap, gue bisa sendiri"
"Yakin bisa sendiri?" tanya Fateh lagi.
Fatim pun mengangguk.
"Oke"
"Lo inget pesen gue, kalo ada yang coba buat celakain lo kasih tau gue" pesan Fateh.
Lagi-lagi Fatim hanya mengangguk.
Fateh pun melambaikan tangan nya "Yaudah gue ke kelas duluan ya"
"Iya" ucap Fatim sambil membalas lambaian tangan cowok itu.
Melihat Fateh sudah mulai pergi dari hadapan nya, Fatim pun memutar kursi rodanya lalu mendorong menggunakan kedua tangannya.
Saat ia sudah hampir sampai di kelas, tiba-tiba ia mendengar suara teriakan seseorang berasal dari belakang tubuhnya.
"Tim?!!!"
"Fatim?!" teriak orang tersebut.
Fatim pun menoleh ke arag sumber suara, rupanya orang tersebut adalah Saaih.
Cowok itu sedang berlari mendekati cewek itu.
"L-o -u-dah se--ko-lah?" tanya Saaih dengan suara tersenggal-senggal.
"Lo tarik nafas dulu, baru ngomong" ucap Fatim menenangkan Saaih yang kini nafasnya tersenggal-senggal akibat berlari menghampiri dirinya.
Saaih pun menghela nafasnya dalam-dalam lalu ia hembuskan. Hampir 3 kali cowok itu melakukan nya
Setelah merasa dirinya sudah tenang, Saaih pun kembali berbicara pada Fatim.
"Lo udah masuk sekolah? Emangnya kondisi lo udah baikan?" tanya Saaih.
Fatim pun tersenyum singkat.
"Udah dong buktinya gue udah mulai sekolah" balas Fatim mantap.
Saaih pun mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Bad Boy (Fateh Halilintar)
De TodoBuat fatners and stars langsung baca aja:) Jadi, di cerita ini gen halilintar bukan keluarga, aku bikin umur mereka jauh lebih tua dari sekarang So, jangan lupa baca stars ⚡⚡⚡