kvardek kvar

614 107 39
                                    

"Sicheng indigo?"

"Iya, dari kecil."

Jawaban dari mamanya Sicheng bikin gue merinding.

Kok dia baru ngomong sekarang anjir. Dari dulu kemana aja.

"Tapi nggak selalu. Cuma kadang-kadang aja."

"Kadang-kadang gimana?"

"Kalau dia lagi banyak pikiran, misalnya."






Oh ... Sicheng lagi banyak pikiran, dong?

Mikirin apa sih dia? ಥ﹏ಥ
















"Di belakang Hara."

WOI ANJIR INI ANAK NGAPA JADI HOROR?!

PARAH! KAK TAEYONG AJA SAMPE KABUR WOI!






"Kalau lo emang liat mereka, diem aja, ya. Anggep lo nggak liat apa-apa. Jangan dipeduliin."

Sicheng ngangguk-ngangguk aja. "Sicheng juga nggak mau liat mereka. Merekanya aja yang nyamperin."

"Ya udah, diemin aja."

"Tapi,"

"Kenapa?"

"Mereka ngajak Sicheng pergi."

Gue kaget dong. Gue juga tau maksud 'pergi' itu ke mana.

"Jangan dipeduliin! Jangan mau, ya?"

Sicheng ngangguk-ngangguk. "Masih mau di sini, kok. Seenggaknya Sicheng mau ngerasain kelas dua belas."







Gue maunya lo hidup lebih dari itu ....















































-Sickcheng-

dah lah ak bosen bilang Sicheng lucu


300520

Sickcheng ; dong sicheng ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang