Cheonsa meletakkan tasnya asal. Hari ini melelahkan.
"Eonni... Jadi Minna tadi adalah selingkuhan kekasihmu? Bagaimana kau tahu?" Tanya Myungji masih penasaran.
"Iya begitulah. Kau ingat preman yang kubayar saat membelimu?"
Sedikit sakit, tapi ya memang pada kenyataannya Myungji hanya dibeli.
"Ne. Aku ingat..."
"Itulah pekerjaan mereka." Ucap Cheonsa pelan.
"Apa itu juga yang jadi alasan kenapa eonni pergi ke club?"
Cheonsa tersenyum miris, menganggukkan kepalanya.
"Eonni..." "Sebentar lagi aku akan menikah. Paling tidak kami akan bersama hingga Seojun direkrut. Kau harus jaga diri baik-baik. Belajar yang rajin, kau ada tes minggu depan." Ucap Cheonsa pelan.
Cheonsa bangkit menjauh dari sana. Meninggalkan Myungji yang masih berkecamuk.
"Apa kau sungguh baik-baik saja, huh?"
---
Suasana kantor tak lebih dari biasanya. Biasa saja.
Pekerjaan, meeting, berkas.
Seojun memijat keningnya.
Cheonsa baru saja selesai makan siang.
"Bagaimana kemarin, Bae Cheonsa?" Tanya seorang wanita cantik dihadapannya.
Cheonsa tak sendiri, ia di temani 2 sahabatnya.
"Kenapa kau bertanya Yuna? Tentu saja aku baik." Ucap Cheonsa tersenyum.
"Haihh... 2 hari lalu dia berkata seperti ini. Tapi Myungji bilang kau pulang dalam keadaan mabuk." Umpat Daera.
Kwon Yuna dan Kang Daera.
2 sahabat cantik Cheonsa sejak dibangku SMA. Mereka terpisah universitas dan kembali berjodoh di perusahaan ini.
Indah.
"Sudahlah diam saja. Aku bisa mengatasinya." Ucap Cheonsa.
"Yuna-ah... Pukul dia jika berbohong." Ucap Daera.
"Aahh kau memang sialan!?" Pekik Cheonsa kesal.
Mereka tertawa bersama hingga akhirnya ponsel Cheonsa berdering.
"Siapa ini?" Batinnya.
"Ne, Cheonsa imnida..."
"Kau dimana?"
"Oh? Tuan Seojun?"
"Aku lapar. Ayo temani aku makan siang."
Cheonsa sudah makan. Tapi kasihan jika ia menolak.
"Ne, akan kutunggu di lantai bawah." Ucap Cheonsa.
Seojun mematikan ponselnya dan segera bergegas.
"Aku harus pergi." Ucap Cheonsa.
"Eoh? Kau mau kemana???" Tanya Yuna.
"Menemani Seojun makan."
"Menemani calon suami... Aawww..."
Cheonsa mencubit asal lengan Daera disana. Ia segera melesat menjauh.Khawatir Seojun menunggu dengan perut lapar.
---
Cheonsa duduk disana.
Tak lama ia melihat sosok yang ditunggunya mendekat.
Seojun menemukan Cheonsa.
Wanita itu membungkuk singkat, "Tak perlu seformal itu." "Kita masih di area kantor, tuan. Jika kita sudah keluar, saya akan bersikap biasa." Jelas Cheonsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only this Day
RomanceHidup Bae Cheonsa nyaris sempurna jika saja kekasihnya tidak berkhianat dan ia tak harus di jodohkan dengan seorang CEO muda anak pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Kehidupannya sudah cukup. Mapan, cantik, dan punya banyak teman. Tapi mampukah ia...