BAGIAN 1 》Perjodohan.

3.5K 61 1
                                    

        HAPPY READING GUYS

                       
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Risa pov

(Introduce)

   Risa Aeris Putri Adrian, Itulah namaku, aku terlahir dari keluarga sederhana, tetapi! jangan salah, walaupun sederhana keluargaku sangat - sangat bahagia.

   Nama Papa ku Adrian Baraga Syahid, Papa bekerja sebagai Dosen di salah satu  universitas ternama di jakarta, Dan yah!! Walaupun cuek dan diem aja kalo lagi ngurusin Nilai - nilai muridnya, Papa selalu memberikan perhatiannya pada anak - anaknya dengan cara yang berbeda, Catet Berbeda! garis bawahi guyss.

   And yeahh! Ini dia Mama si super cerewet yang suka nuntut anaknya biar mau patuh atau dengerin omongannya yang gak bisa dibantah. Nama Mama adalah! Mika Aeris syahid. Walaupun cerewet, Mama adalah Ibu yang terhebat di dunia yang telah melahirkan aku dan adikku.

   Aku mempunyai adik Laki - laki yang bernama Syahrul Ramadhan Putra Adrian. Si Bungsu ini masih sekolah SMA di tempatku mengajar,

Yang jelas aku itu GURU.

   Ahh!! Iya, aku hampir lupa kalo aku kerja di SMA NUSA BANGSA, ingat!! Aku mengajar di Sma ini menjadi Guru Biologi. Aku juga punya teman tapi!! Laki - laki dia juga guru sih, cuman satu lagi! Huhh menyebalkan. Teman ku yang super duper nyebelin and than lekong, alias ngondek jangan salah walaupun ngondek dia juga tampan dan yang paling penting mapan.

Back to realyta kehidupan nelangsaku yang super nyebelin.

   Dan saat ini Aku sedang di pusingkan dengan masalah perjodohan yang dilakukan oleh Mama - Papa. Yeahh!! Yang paling bikin mumet itu Aku ini di jodohin sama Duda berbuntut, orang yang akan di jodohkan dengan aku itu duda dua anak.

   Tapi yang aku dengar dia juga kaya - raya, dia owner and CEO di perusahaan WINANDO CORP yang mencangkup Restaurant, Otomotif,Perhotelan,agen travel.

Tapi masa bodolah kalo menurut aku mah!.

   Saat ini Aku, Mama, Papa dan Adikku sedang berada di ruang keluarga, untuk mendiskusikan tentang perjodohan ini.

Risa pov end.

--------------

   "Maa!!, masa aku harus nikah muda sih, aku itu masih mau bebas." Rengek Risa kepada Mamahnya, terlihat sang Mama hanya menghela napas lelah.

   "Sudahlah,Mama pusing mau kamu nolak perjodohan ini dengan berbagai cara apapun Mamah akan tolak,toh ini demi kebaikan kamu." Putus sang mama dengan tegas pada Risa dengan meninggalkan ruangan keluarga tersebut.

   Melihat Mamanya yang meninggalkannya dengan sang Papa yang tengah sibuk dengan Tab dan sang adik yang tengah memainkan gudgetnya di ruang keluarga tersebut, yang membuat Risa berdecak sebal apalagi melihat sang Papa hanya sibuk sendiri.

   "Ckk, Papa tolongin aku dong!, aku gak mau di jodohin, aku masih mau ngajar, lagian aku masih mau menikmati masa muda!" Decak Risa pada Papanya yang tidak membelanya dari tadi.

   Sang Papa hanya bergumam seadanya dengan mata yang terus menatap Tab. "Mau gimana lagi Ka, ini udah keputusan Mama dan Papa untuk kebaikan kamu." Jeasnya dengan nada bosan.

   "Auah!! Nyebelin!!." Teriak Risa sambil berlari menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

Brukk!

   Suara bantingan pintu yang sangat keras membuat sang Papa dan Syahrul yang berada dilantai bawah hanya bisa mengelus dada.

   "Ckk, Kaka - Kaka." Gumam sang papa yang melihat kelakuan anaknya tersebut.

                   ●♤●♤●♤●♤

   Dion winando, Duda dua Anak yang teringat akan hal yang membuatnya uring - uringan saat ini.

    Ia sudah di tinggalkan mendiang sang istri Citra untuk selama - lamanya di dunia ini, di saat sang istri melahirkan putri kecilnya yang saat ini baru berusia enam bulan, dan Ia juga memiliki si sulung laki - laki yang sudah beranjak dewasa.

   Apa lagi sang Mama yang menyuruhnya kembali untuk menikah agar ada yang bisa merawat dirinya dan anak - ankanya yang masih membutuhkan kasih sayang seorang Ibu.

   Saat ini Mamanya menjodohkannya dengan seorang wanita yang cantik dan masih muda, Ia bingung apakah Ia harus menikah lagi agar ada yang merawat dirinya dan anaknya atau memilih sendiri selamaya.

   "Daddy, Are you okay." Suara bass dari putra sulungnya yang membuyarkan lamunannya yang melalang buana.

   Melihat sang anak yang mulai mendekatinya membuat dirinya menaruh kembali foto yang sedari tadi membuatnya melamun karena memikirkan objek tersebut.

   "Ya, I'm okay." Jawabnya dengan tegas untuk menghilangkan kecanggungan dia antara dirinya dan anaknya.

Hening

   Tidak ada jawaban lagi dari putra sulungnya yang bernama Rifan Meyza Winando, melihat sang anak yang sedang memperhatikan objek foto yang berada di tangannya, membuat dirinya sadar.

   "Apakah Daddy akan menikah lagi, dan akan melupakan Mommy secepatnya!." Tanya Rifan.

   Seketikan Dion mematung saat mendegar pertannyaan anaknya.

   "Yang benar saja Dadd, Mommy baru saja meninggal enam bulan yang lalu, dan Daddy akan secepat itu!." Tambah Rifan dengan suara yang begitu tinggi.

Ooekk Oekk aaa oeekk

   Hingga membua sang adik yang baru berusia enam bulan yang bernama Reya meyzna winando menangis kencang. Mendengar Reya yang menangis membuat Dion dan Rifan berjalan dengan tergesa  menuju kamar bayi tersebut.

   Dion pun dengan sigap menggendong Reya setelah mengecek diapers sanga anak apakah penuh atau pupp, setelah di cek ternyata Reya lapar karena dirinya melihat sang anak menghisap ibu jarinya sendiri.

   "Shh, bentar yah Daddy buatkan susu untuk Reya." Ucap Dion untuk menenangkan sang anak yang masih menangis.

   Berbanding terbalik dengan Dion, Rifan yang sedari tadi memperhatikan sang-Daddy dengan pandangan yang sulit diartikan.

Seketika Rifan merasakan sedih yang mendalam.

   Disaat diluaran sana seusia dirinya masih bisa merasakan kasih sayang seorang ibu pada anaknya, malahan dirinya dan sang adik harus merasakan pahitnya di tinggal oleh sesosok Mommy di kehidupannya.

Padahal sedari dulu Rifan berharap di usianya yang akan menginjak umur Tujuh belas tahun ingin mengadakan party untuk keluarga besarnya dengan di temani oleh Daddy dan Mommynya.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

BISMILAH MUDAH - MUDAHAN BANYAK YANG MINAT

...AMINNN...

BOLEH KASIH SARAN KO

DUDA SI PENGGODATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang