***"Kamu mau yang mana?"
"Samain aja. Aku cari tempat duduk ya."
"Iya."
Jinan meninggalkan June di kasir dan mencari tempat duduk. Mereka makan di salah satu restoran udon di Mall. Akhirnya Jinan memilih untuk duduk di dekat jendela dengan pemandangan jalan raya yang ramai dan langit yang mendung.
June datang dengan nampan berisi dua mangkok udon dan satu piring berisi gorengan sayur beserta dua gelas kosong untuk diisi sendiri.
Setelah June menaruh nampannya, Jinan segera mengambil dua gelas tersebut. "Kamu pesen apa minumnya?"
"Ice Tea." Jinan mengangguk dan segera mengisi gelas mereka sembari mengambil saos dan kecap asin untuk gorengan sayur mereka.
Setelah menyusun meja, mereka berdua mulai makan sambil sesekali tertawa karena June yang terus-terusan bercanda.
June menepuk pucuk kepala Jinan. "Kamu masih keliatan muda, Nan."
"Kamu ngeledek?!"
"Itu pujian, sayang." June tertawa pelan kemudian meminum ice tea nya.
"Hehe, iya. Makasih deh. Gak sia-sia kan aku skincare-an? Masih mau marahin aku kalo mau beli skincare?"
"Iya enggak. Gak dimarahin lagi."
Jinan tertawa mendengar jawaban June. Lalu dia menatap June yang lanjut memakan udonnya. Merasa diperhatikan, June menatap Jinan dan benar saja suaminya itu memperhatikan dirinya sambil menopang dagu.
"Di makan Nan."
"Hu'um."
"Keburu mekar."
"Bawel."
June menaruh sumpitnya lalu mencubit pipi Jinan. "Kenapa sih?"
"Sakit!"
"Makanya ngomong. Jangan liatin aku doang."
"Aku seneng, hehe," Ucap Jinan.
"Seneng kenapa?"
"Kamu."
June makin gak ngerti. "Aku?"
Jinan mengangguk. "Kamu, kamu makin dewasa. Aku udah berasa dari awal kita nikah. Tapi begitu ada anak-anak kamu langsung berubah seratuuuss kali lipat lebih dewasa dari sebelumnya."
"Kamu dalam rangka apa ngomong begini?" Tanya June sambil mencubit pipi Jinan— lagi.
"Ih, orang mah seneng dipuji!"
"Hahahaha, iya iya. Makasih Jinanku sayang."
"Jangan gitu ngomongnya," Kata Jinan sambil menutup wajahnya. "Malu."
June menangkup tangan Jinan yang masih menutupi wajahnya gemas dan menggoyangkannya ke kanan dan kiri. "Kita udah nikah berapa tahun siiihh? Masih aja malu. Gemes."
"Hehehe. Abisnya kamu jadi kayak jauh lebih tua daripada aku."
"Kan tetep kamu yang tua."
"EH NGESELIN!"
"ADUDUH! IYA IYA MAAF!" Jinan memukul bahu June kesal lalu menghela nafas kasar. Ia lanjut memakan udon dengan wajah tertekuk kesal.
"Bibir nya tuh jelek banget nekuk kayak gitu."
"Diem!"
Selesai makan, mereka berdua lanjut jalan-jalan mengelilingi Mall. Sesekali mampir ke toko baju jika melihat baju yang cocok untuk anak-anaknya. June menggandeng tangan Jinan sedangkan Jinan masih asik melihat beberapa toko baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family ; junhwan [✔️]
Short Storyit's all about June's Family! [ Sequel of line;junhwan ] JUNE X JINHWAN BXB YAOI AREA! DON'T COPAS PLEASE! originally published : 20-01-2019