Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu
Mohon maaf typo bertebaran
vote yahSebelumnya
Kalian tahu apa reaksiku? aku hanya bisa menunduk malu dengan ucapan Om rese, baper aku saat dia mengatakan aku mengajarkan anak-anak kami suatu saat nanti OMG aku sangat malu.
#####
"Inget Om, kita bukan mahrom ngga boleh menggoda Key loh Key kan bukan mahrom Om," ucapku ketus.
"Astagfirullah maaf Key saya khilaf," jawab Om rese menyesal.
"Iya Om. Key maafin, yaudah yah Key pamit dulu papa udah ada tuh Key duluan Om. Assaalamu'alaikum Om," pamitku segera berlari kearah papaku yang tadi menghilang sebentar.
"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatu Ukhty bar-bar."
Aku segera menghampiri papa, sudah tak sabar ingin memberi kejutan untuk mama nanti sore mama akan pulang jadi ada waktu buat aku dan papa mempersiapkan kejutanku buat mama.
Tapi, kenapa raut wajah papa seperti mengkhawatirkan sesuatu. Tapi, karena aku terlalu senang jadi tidak ku hiraukan raut wajah papaku.
"Papa! ayok kita pulang dan persiapkan kejutan buat mama, tadi Key udah minta izin kok sama umi dan abi," ucapku antusias, tak ada balasan dari sang papa yang ada hanya tatapan sendu menatapku.
"Key mama kamu kritis," ucap papa pelan.
Bagai disambar petir di siang bolong 4 kata yang membuat tubuh ini mati rasa, beku seperti es.
"Ngga mungkin pah, tadi Papa bilang mama diluar kota mana mungkin kritis, papa becandanya ngga lucu tau," ucapku setenang mungkin.
"Papa ngga becanda Key, sekarang cepet kita kerumah sakit yuk mama pasti butuh kita," ucap papa.
'Mama, ngga mungkin ninggalin Key kan? mama bilang mau liat Key lulus dari pesantren ini, Key mohon mama bertahan' batinku menjerit tak percaya rasanya kemarin mama datang memelukku tidur dikasur yang sama sekarang mama yang sakit bahkan kritis.
Disepanjang perjalanan tak ada yang memulai percakapan dengan papa, papa yang fokus menyetir dan aku yang sibuk menyeka air mata yang sudah berjatuhan tanpa aku sadari.
Sesampai dirumah sakit papa langsung mengenggam tanganku berjalan melewati lorong demi lorong dan sampai dimana om Hasan menunduk dan tante Vina yang menangis dipelukan om Hasan.
"Hasan, apa yang terjadi?" tanya papaku pada om Hasan.
"Kita terlambat, mbak Risa tidak terselamatkan," ucap om hasan pelan.
Hancur sudah harapanku, remuk berkeping-keping sudah hatiku mama orang yang kemarin bilang baik-baik aja sudah tidak bernyawa lagi, mama yang akan suport Key sudah pergi.
"Om becandakan?" tanyaku lirih.
"Bener Key penyakit yang bersarang dalam tubuh mbak risa sudah memyebar semua organ penting tubuhnya," jawab om Hasan lirih.
"pe-penyakit?" lirihku
"Iya Key mamamu mengidap kanker hati," ucap tante Vina.
'Kanker hati? kanker yang bisa menular ke organ penting tubuh, kanker yang sering terjadinya komplikasi' batinku. Aku melihat pada papa kenapa mereka menyembunyikan hal besar dari aku.
Papa yang diam sambil menangis dengan cepat aku lari masuk keruangan rawat mama. Di sana wajah yang kemarin mencium kepalaku, menggodaku hanya terbaring kaku, wajahnya begitu pucat.
Dengan gemeteran aku menghampiri mama, dan aku lihat dengan jelas mama sudah benar-benar pergi, mama sudah tak bernapas lagi. Seketika air mata tak terbendung lagi jatuh luruh bak air mengalir.
"Mama kok ninggalin Key, mama tau ngga Key dapet juara terbaik satu loh, mama bangga kan sama Key?" namun mama hanya diam menutu mata.
"Mama bangun mah, jangan tinggalin Key, jangan buat Key ngerasa bersalah hiks... Pasti ini semua gara-gara Key sakit minta diurus sama mama, iya kan mah, maafin Key belum bisa bahagiain mama, mama bangun yah please bangun mah, hikss..."
"Key ngga boleh gini Key harus ikhlas sayang," ucap papa memelukku erat.
"Kenapa mam-mama ngga bangun-bangun hiks.... Kenapa pah, kasian mama kedinginan sampe pucat begitu, Key mau peluk mama biar ngga dingin yah,"
"Ikhlas sayang kamu harus ikhlas,"
"Ngga pah, mama pasti bangun," ucapku melepas pelukan papa berlari memeluk tubuh kaki mama.
"Mamah bangun, Key kangen mama. MAMAH BANGUN HIKS..."
Aku sudah berusaha membangunka mama tapi mama hanya diam tidak bergerak sedikit pun. Aku sudah kasih mama minum tapi mama ngga menelan minum yang aku masukkan kedalam mulut mama.
"Ma-mam-mamah gak sayang yah sama Key sampe ninggalin Key, mama janji loh mau nemenin Key sampe Key berhasil jadi hafidzah, Key sayangg bangeettt sama mamah," lirihku hingga semuanya gelap.
#Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku_Imamku(Tamat)
General FictionWARNING!! Cerita ini ditulis sebelum paham kepenulisan ya😊 Cerita ini mencerikan kisah cinta seorang gadis urakan, bandal, tidak mempunyai kasih sayang orang tua. Kisah seorang gadis yang jatuh cinta pada gusnya di pondok pesantren, tapi sayang se...