Bagian 1

157 18 3
                                    


Cuaca di dunia yang Maggie sebut sebagai Land Of Seasons tampaknya tak bisa diprediksi. Entahlah, mungkin karna tempat tinggal Maggie tidak berada di salah satu negri musim.

Tapi satu hal yang pasti, udara dingin lebih mendominasi disini sampai-sampai membuat Viola merasa menggigil ketika keluar dari rumah.

Jika kalian bertanya apa yang dilakukan Viola, sekarang dia hanya duduk melamun di depan rumah Maggie. Sambil sesekali menggosok-gosokkan kedua tangannya mencari kehangatan.

Hari ini tepat 1 bulan Viola berada di dunia ini. Maggie sendiri juga telah menepati janjinya untuk mentransfer pengetahuan tentang Land Of Seasons. Tak lupa mengajarkan Viola cara membuat ramuan obat. Juga beberapa kali Viola diajari memasak makanan khas Maggie.

Namun, meskipun Maggie dan Viola sudah akrab, Viola sendiri masih saja merasa ada hal yang disembunyikan Maggie darinya. Entah hanya perasaannya atau memang kenyataan, tapi ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Dan masalahnya ia sendiri juga tidak tahu itu apa.

Lalu, tentang 7 pangeran itu Viola sendiri masih bingung bagaimana meyakinkan mereka untuk mencari permata yang hilang. Pasalnya Seluruh negri di dunia ini saja tidak tahu menahu tentang keberadaan permata itu. Dan tiba-tiba seorang gadis muncul menawarkan bantuan untuk mencari itu. Mana ada yang percaya.

"Ahhh mana bisa aku menyakinkan 7 pangeran itu yang bahkan aku sendiri bukan orang dari dunia ini. Bisa-bisa aku nanti malah dibilang berkhayal." Ucap Viola dengan nada frustasinya.

Flashback On

"Nek, bukankah lebih baik yang memberitahu tentang permata itu nenek. Aku ini bukan siapa-siapa di dunia ini nek." Ucap Viola setelah menerima beberapa informasi terkait dunia ini.

"Nenek tidak bisa meninggalkan daerah ini Viola. Ada beberapa hal yang tidak bisa nenek jelaskan saat ini." Balas Maggie dengan senyumnya.

Flashback Off

Maggie benar-benar misterius menurut Viola. Padahal jika tujuannya adalah menyelamatkan dunia ini bukankah harus ada keterbukaan satu sama lain.

Bahkan besok Viola harus memulai perjalanannya menuju Summerland. Sepertinya meminta kemurahan hati Maggie untuk membantunya sudah tidak bisa lagi. Ia harus memikirkan caranya sendiri untuk itu.

"Viola, masuklah udara semakin dingin." Ucap Maggie dari dalam rumah.

"Iya nek." Balas Viola singkat.

Begitu Viola masuk, ternyata Maggie sedang berkutat dengan buku-buku usang dan membuat ramuan. Tapi ada satu hal yang menarik perhatiannya, kalung dengan bandul berlian berwarna putih disamping buku-buku usang itu.

"Sebelum kau melakukan perjalanan besok, nenek ingin memberitahu beberapa informasi dan ini hanya antara kau dan aku Viola." Ucap Maggie ketika Viola telah duduk tak jauh dari Maggie.

Setelah mendengar ucapan Maggie, Viola berjalan mendekat pada Maggie. "Memangnya apa nek, sampai ini harus jadi rahasia?" Tanya Viola.

"Kau tahu kenapa besok kau harus melakukan perjalanan?" Tanya Maggie balik

"Entahlah nek." Balas Viola.

"Beberapa hari lagi Summerland akan mengadakan festival tahunan. Pangeran akan ada disana, itu adalah kesempatan bagus untuk mendekati mereka." Maggie menarik nafas dan melanjutkan kalimatnya. "Menurut penglihatanku, akibat dari hilangnya permata itu akan dimulai tepat saat perayaan itu. Kau harus segera mencari cara Viola."

"Tapi nek, bagaimana aku pergi ke sana? Bahkan aku sendiri tidak tahu sama sekali tentang dunia ini." Ucap Viola.

"Besok akan ada pedagang yg menuju Summerland, mereka biasanya tidak masalah dimintai tumpangan dengan membayar beberapa koin emas saja."

"Satu hal yang harus dan nenek tekankan untuk kau ingat Viola, jangan sampai ada orang yang mengetahui identitasmu sebagai cucuku dan juga jangan menggunakan darahmu untuk menyembuhkan orang lain." Ucap Maggie dengan serius.

Viola hanya bisa menanggapi dengan anggukan kepala, karna sejujurnya ia pun masih tidak paham. Tapi ia juga tidak bodoh untuk mengabaikan wejangan neneknya itu walaupun terkadang ia bisa sangat misterius.

"Ini hadiah dari nenek, jangan sampai menghilangkan kalung ini Viola." Ucap Maggie ketika keheningan beberapa saat menyelimuti mereka berdua.

Yap itu adalah kalung yang sejak awal menjadi fokus Viola. Tentu saja Viola senang bukan main. Setelah menerima kalung itu dengan memeluk sang nenek beberapa kali.

Untuk saat ini Viola ingin melupakan hari esok dan apa yang akan ia hadapi kedepannya. Biarlah hari esok tetap menjadi rahasia, dan hari ini adalah apa yang ia miliki, maka ia akan menikmatinya walau hanya sebentar.

The Princes Of The Four Seasons (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang