Seperti yang Jungkook katakan tadi, saat ini mereka berdua pergi ke suatu tempat dengan alasan berkencan. Layaknya pasangan yang sedang dimabuk cinta, mereka berdua kini saling berpegangan tangan. Tak peduli meskipun saat ini sedang berada dalam mobil.
"Sebenarnya aku ingin mengajakmu ke restoran seafood seperti biasanya. Tapi aku tidak mau kau makan makanan pedas," jelas Jungkook yang membuat Tzuyu langsung melepaskan genggaman tangan mereka begitu saja kemudian mengerucutkan bibirnya, "Apa yang salah?"
"Ish, kenapa tidak boleh memakan itu?" kesal Tzuyu yang kini melipat kedua tangannya dan memilih menatap keluar kaca dibanding harus menatap pria menyebalkan disampingnya. Padahal dia baru saja akan membuka pintu hatinya dan kini dia memutuskan untuk menutupnya rapat-rapat.
"Makanan pedas tidak baik untuk lambung," ujar Jungkook, "Aku tidak mau kau sakit karena sering makan makanan yang pedas."
"Memangnya sering? kapan aku memakannya? beberapa hari yang lalu, bukan?"
"Hanya satu bulan sekali, tidak boleh sering-sering."
"Ish, apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku saat aku makan gurita pedas? kau sungguh menyebalkan," kesal Tzuyu.
"Apa kau tidak bisa bicara lebih formal padaku? maksudku adalah panggil aku oppa," jelas Jungkook yang malah mendapat cibiran dari Tzuyu.
"Tidak mau. Panggilan Kookoo saja sudah cukup."
"Baiklah, terserah kau saja."
Jungkook melirik Tzuyu lalu kembali fokus memperhatikan jalanan yang sepertinya cukup padat sekarang. Tapi untung saja tidak ada kemacetan.
"Ah iya, tidak apa-apa aku tidak makan gurita pedas. Tapi aku ingin makan ramyeon di dekat sungai Han."
"Baiklah, aku mengizinkan itu, tapi dengan catatan kau tidak boleh membeli ramyeon yang pedas," jelas Jungkook yang kembali membuat Tzuyu mengerucutkan bibirnya, "Aku tidak mau kau sakit. Masalah lambung itu sangat berbahaya."
"Tapi aku hanya memakannya sedikit."
"Baiklah, kau bisa memakan yang pedas. Tapi untuk selanjutnya tidak."
Tzuyu hanya mengulum senyumnya. Dia hanya tidak mau terlihat bahagia ketika Jungkook mengizinkannya memakan makanan pedas. Meskipun Jungkook tidak mengizinkannya lagi untuk selanjutnya.
*
*
*Usapan lembut di pipinya membuat Tzuyu perlahan membuka matanya. Dia sungguh terkejut saat wajah Jungkook berada sangat dekat sekali dengan wajahnya. Untuk itu dengan refleks Tzuyu langsung menjauhkan wajahnya.
"Kau sepertinya sangat lelah hingga kau tertidur," Jungkook tersenyum sambil merapikan rambut Tzuyu sedangkan sang empunya hanya terdiam sambil menikmati sensasi detak jantungnya yang benar-benar tak beraturan. Dia takut jantungnya copot sekarang, "Ayo."
Tzuyu membuka seat beltnya dan turun begitu saja mengabaikan tangan Jungkook yang terulur. Dia tahu Jungkook ingin membantunya turun. Tapi Tzuyu terlalu gugup hingga tak menyadarinya.
"Udaranya benar-benar dingin," gumam Tzuyu yang langsung saja membuat Jungkook memakaikan syal di leher Tzuyu.
"Ayo," Jungkook kini menggenggam tangan Tzuyu dan berjalan di depannya. Satu hal yang pasti, jantung Tzuyu benar-benar berdebar kala matanya tertuju pada tautan tangan mereka berdua. Ini seperti mengalami kejadian serupa selama dua kali. Dulu saat pertama kali berkencan, Jungkook juga memperlukan dirinya seperti ini. Bahkan dia tak pernah mau melepaskan genggaman tangannya.
"Eoh?"
Jungkook ikut menghentikan langkahnya saat Tzuyu berhenti, "Ada apa?"
"Bukankah itu Tae oppa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
이건 바보라도 알아 (Even A Fools Knows)✅
Fanfiction"Entah sejak kapan aku mulai menganggapmu benar-benar berharga"