Ngga masalah seberat apa hari-hari kamu La,asalkan kamu tetap bersamaku kamu akan baik-baik aja.
Pertama
"Hari apa yang benar-benar menjadi favoritmu?" Tanyanya.
"Hari selasa"
"Kenapa hari selasa?"
"Soalnya hari ini,hari selasa La."
"Emang kenapa hari ini?"
"Gaada apa-apa hari ini,emang ada apa?"
"Ih apasih,terus kenapa hari ini bisa jadi hari favoritmu?" Tanyanya kembali dengan nada kesal .
"Soalnya kan hari ini lagi sama kamu,sama kaya kemarin atau besok atau lusa.Ngga masalah hari apa atau tanggal berapa,asal masih sama kamu,setiap sama kamu masih terus jadi hari favorit aku La."
"Ah apasih kamu mah orang aku lagi serius dibercandain mulu ih,sebel." Suaranya cemberut.
"Jangan cemberut kaya gitu dong."
"Kenapa lagi?" tanyanya sambil cemberut.
"Bahaya kamu kalo udah cemberut"
"Bahaya apasih?,kenapasih?" Tanyanya dengan kesal.
"Ya kamu kalo lagi marahkan ngegemesin,nanti kalo ada yang liat gimana? Terus tiba-tiba dia suka sama kamu."
"Biarin aja kamu,sukurin"
"Kok aku? Aku mah tenang,mereka mana bisa ngerebut kamu dari aku."
"Bodo ah,udah yu pulang." Ajaknya
"Hahaha iya ayuk,pegangan ya soalnya pengen ngebut."
"Jangan ngebut ih,nanti kenapa-kenapa aja"
"Ya ngga lah,kalo jatoh juga kamukan gabakal kenapa-kenapa"
"kok gitu?" tanyanya sambil kebinggungan
"Kan aku ksatria pelindungmu ahahaha"
"Halah udahlah bawa motor yang bener"
"siap ratu....."
Masih ingat pertemuan pertama kita ngga karna apa? Lucu ya kalo
diinget-inget padahal waktu itu aku minta kenalin ke temen kamu,eh malah jadi kita yang deket.Ngga ketebak ya,awalnya cuma sekedar teman cerita tapi lama-lama malah jadi buat cerita bareng-bareng hahaha.Hidup emang ngga bisa pernah ketebak ya La.Jadi keinget obrolan waktu di depan tukang jus buah.Waktu itu aku maunya jus mangga tapi kamu maunya jus alpuket padahal menurut aku jus manga itu udah enak tanpa harus ditambahin susu coklat."Dik,kamu pernah ngerasa abu-abu?" tanyanya sambil meminum jus alpuket yang didalam gelasnya banyak banget susu coklat.
"Abu-abu? Abu-abu gimana La maksunya?" Tanyaku balik yang ikut menghabiskan jus manga punyaku.
"Ya kayak takut aja,khawatir yang ngga pernah diharapin tapi malah kejadian."
"Namanya juga hidup La,kemarin kenangan,hari ini kenyataan dan besok......"
"Besok kenapa? Kok berenti?"
"Besok kejutan La,aku tanya kalo kamu bisa pilih kamu mau hidup dimasa kapan?
"Kayaknya aku pilih hidup dimasa lalu deh" jawabnya ragu.
"Kenapa?"
"Supaya bisa ngelakuin apa yang harusnya aku lakuin dimasa lalu,biar ngga ada penyesalan yang masih ada sampe sekarang" Jawabnya sambil melihat ke jus alpukatnya yang cuma tersisa susu coklat yang menggumpal
"kan penyesalan bisa juga jadi pelajaran buat hidup La,pait kan ngga selalu buruk." Jawabku sambil membuang jus mangga yang udah abis.
"Kalo kamu pilih kapan Dik?" Tanyanya balik
"Hari ini dong jelas." Jawabku sambil ketawa.
"Ih sambil ketawa pasti ngawur nih jawabannya kamu mah." Balasnya kesal.
"Kan lagi sama kamu La......"
"Tuh kan,ah kamu mah malesin"
"Oh malesin nih yaudah aku pilih kemarin aja"
"Ih ganti-ganti,kenapa malah jadi kemarin coba?" Tanyanya sambil kebinggungan.
"Biar aku bisa perbaikin yang harusnya juga aku perbaikin lah,tapi--"
'Tapi kenapa?" Tanyanya cepat sambil memotong pembicaraan.
"Kalo aku perbaikin yang dulu-dulu ya aku ngga sama kamu sekarang."
"OHHH yaudah gih sana,gih." Jawabnya sambil cemberut.
Ya tuhan kenapa ketika wajahnya marah begitu menyenangkan untuk dilihat.Kenapa awan tiba-tiba menjadi redup,apa karna marahnya membuat awan malu? Apa awan kalah cerah untuk membuat ku ceria ketika dia marah? Jika benar maafkan dia ya tuhan,bisa-bisanya dia membuat awan redup hanya karna marahnya tapi,aku berterimakasih padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layu diakhir september
RomanceWaktu terus berjalan La,kalo kita cuma tetep diem disini nunggu sesuatu yang harusnya ngga ditunggu mau sampai kapan? mau sampai kaya gimana lagi keadaanya? Terlalu banyak kata kelewatan dari kamu buat aku,padahal kan perubahan juga butuh keyakinan...