"4"

439 40 2
                                    

Jungkook sedang makan malam di apartemen Yera, Yera sengaja memasakkan Jungkook agar pria itu lebih lama menghabiskan waktu bersama dirinya.

Mungkin memang licik, namun bagaimana lagi? Cinta telah membutakan Yera maupun Jungkook saat ini, mereka tidak berfikir apa yang akan terjadi jika kelakuan mereka terbongkar suatu saat nanti.

Akan banyak hati yang akan terluka nantinya salah satunya dan yang paling terluka disini adalah Jeon Jiae, wanita itu pasti akan sangat terluka jika mengetahui kelakuan suaminya itu.

Sedangkan orang tua Jungkook dan ayah Jiae mungkin akan marah dan sangat kecewa, sebenarnya Jungkook tau konsekuensi yang akan ia tanggung nantinya, namun ia tidak perduli akan hal itu dan meneruskan hubungan terlarang tersebut.

"Sayang kau belum pernah menunjukan foto istrimu padaku, apa kau tidak berniat menunjukannya?" Tanya Yera secara spontan setelah ia sudah sangat lama ingin menanyakan hal tersebut kepada Jungkook.

Jungkook menghentikan kunyahan nya lalu menatap Yera, wanita itu sedikit takut karena Jungkook menatapnya dengan tajam.

"Untuk apa kau bertanya seperti itu secara tiba-tiba?" Tanya balik Jungkook, Yera berhasil menelan salvianya mendengar nada suara Jungkook yang dingin.

"Tidak hanya saja aku penasaran dengan wanita itu, apakah dia lebih cantik dan lebih baik dariku. Jika kau tidak mau menunjukannya tak apa lagipula aku tak yakin bisa menahan emosi jika bertemu dengan wanita itu suatu saat nanti," Jawab Yera dengan senyum manisnya, Jungkook hanya mengangguk, lalu mereka kembali meneruskan acara makan malam mereka.

Sedangkan di rumah Jungkook Jiae sedangkan menunggu kepulangan Jungkook, hari ini ia memasak makanan kesukaan Jungkook.

Ia berharap kalau Jungkook akan pulang cepat malam ini, Jiae tahu kalau kecil kemungkinan Jungkook akan memakan masakan buatannya, secara selama satu tahun pernikahan mereka bisa dihitung berapa Jungkook memasak makannya.

Sekarang sudah pukul dua belas malam Jungkook belum pulang juga, Jiae sudah mulai merasa lelah dan mengantuk ia pun akhirnya memutuskan untuk membereskan meja makan dan segera pergi ke kamar karena ia lelah seharian ini sudah membersihkan rumah.

Mungkin sekali-kali ia tidak menunggu Jungkook pulang boleh kan? Saat ini ia sudah benar-benar mengantuk dan ingin istirahat.

Sedangkan Jungkook saat ini memutuskan untuk tidur di apartemen Yera karena wanita itu yang memaksanya, walaupun sebenarnya ingin istirahat dirumahnya.

Lalu Jungkook teringat dengan kebiasaan Jiae yang akan menunggunya pulang, jika ia belum pulang maka wanita itu tidak akan tidur dan terus menunggu dirinya.

Jungkook lalu berfikir untuk apa dia memikirkan semua itu? Toh Jiae juga yang selama ini melakukan semua itu karena keinginannya sendiri, untuk apa Jungkook perduli jika wanita itu sudah menunggunya atau tidak dan apakah wanita itu sudah tidur atau belum.

"Sayang, apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Yera sambil bersandar dada bidang Jungkook, bukankah seharusnya Jiae yang bersandar di situ? Tapi lagi-lagi itu hanya akan menjadi khayalan kalian jika berfikir seperti itu.

Jungkook sedikit menunduk untuk melihat Yera yang menatapnya, "Tidak ada, aku hanya memikirkan pekerjaan di kantor," Yera hanya mengangguk mendengar jawaban dari Jungkook,namun ia tahu kalau Jungkook sedang berbohong.

Yera tidak tau apa yang sedang dipikirkan oleh kekasihnya itu,entahlah hanya Jungkook dan Tuhan yang tau.

"Kalau begitu ayo kita tidur, aku sangat merindukan tidur bersamamu Kook," ucap Yera sambil mendongak menatap Jungkook,sedangkan Jungkook hanya tersenyum menanggapi ucapan Yera.

The Hurt Wife ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang