Catatan Sederhana

4 1 0
                                    

Saya pribadi menyadari, kita semua tidak bisa lari dari kenyataan hidup yg kita alami saat ini. Tidak semua yg kita anggap baik, orang lain akan menganggap baik juga. Biasa itu, sudah menjadi sunnatullah.

Apalagi berbicara tentang pernikahan ya, sebuah ikatan suci dua anak manusia laki-laki dan perempuan.

Kita semua punya masa lalu, terlepas masa lalu apa yg dialami. Biarlah Allah yg tahu masa-masa kelam itu.

Alhamdulillah, kita patut syukuri bahwa Allah masih menutup rapat aib kita di masa lalu.

Bagaimana kalau Allah membuka tabir aib itu dan menjadikan aib itu beraroma bau yang menyengat, niscaya tidak ada orang yang mau dekat dengan kita, tidak ada yang mau berteman dengan kita, dan tidak ada yg mau duduk bermajelis dengan kita.

Terlepas dari masa yg kelam itu, mungkin masih tersisa puing-puing yang kita berulang-ulang melakukannya, lalu kita sadar dan ingin bertobat.

Pada dasarnya, diri kita, hati kecil kita, senang dengan sebuah nilai kebaikan, dan membenci sesuatu yg buruk, keji, dsb. Itu fitrah sebagai manusia. Akan tetapi, lagi-lagi musuh terbesar kita (syetan) selalu berupaya membuat kita jatuh pada lubang yang sama.

Berbahagialah, kalau diri kita masih memiliki naluri untuk bertobat, dan kita memang makhluk yg dha'if, lemah. Sudah sepatutnya kita memohon ampun kepada-Nya. Ingin berlari ke mana lagi kita saat-saat terpuruk kalau bukan kepada-Nya? Tuhan kita Allah Subhanahu wata'ala.

Kita ingin istiqomah dalam agama ini dari segala aspek yang ada di dalamnya. Akan tetapi, istiqomah itu tidak mudah, kita butuh totalitas. Ketika jatuh, ya bangkit lagi. Jangan bosan bosan untuk bertobat dan jangan bosan untuk terus memperbaiki diri.

Kita semua menginginkan sebuah akhir kehidupan yang baik. Sebagaimana seorang pelari, akan ditentukan di garis finishnya, siapa duluan sampai ke garis finish lebih dulu, dialah pemenangnya. Walaupun sang juara itu ketika start dia berada diurutan terakhir,  orang tidak akan menilai sejauh mana dia berada di belakang, tetapi orang akan menilai seberapa cepat ia mampu mengejar ketertinggalannya dan menjadi yang terdepan.

Begitulah sejatinya kita hidup, Allah akan menilai di akhir penghujung hidup kita. Tentu, kita tidak tahu kapan kita berpulang dan dalam keadaan apa kita menghadap-Nya. Yang bisa kita lakukan adalah berbenah diri, dan terus berusaha untuk memperbaiki diri.

Godaan hidup, ya memang selalu menghampiri anak manusia, siapa pun dia. Tidak ada manusia yg terjaga kecuali nabi kita Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam.

Kunci agar terhindar dari godaan yg membuat kita terjerembab jatuh berkali-kali adalah menjauh, sejauh mungkin dari celah yg membuat kita terlena, terbuai dengan sesuatu yang fana sesaat ini.

Mintalah kpd Allah untuk dihindarkan dari godaan, dan mintalah pada-Nya untuk istiqomah menangkis godaan yang membuat kita jatuh berkali-kali.

Terakhir, sebuah nasihat pernikahan. Meskipun saya pun belum menikah, tetapi alhamdulillah pernah mendapat nasihat pernikahan di beberapa kesempatan. Izinkan diri yang fakir ini berbagi.

Wanita baik-baik, adalah untuk lelaki yang baik-baik. Begitupun sebaliknya.
Mohonlah pada Allah agar didatangkan jodoh yg terbaik untukmu, yg dapat membimbingmu untuk mendapatkan keridhaan Allah dan masuk dalam jannah-Nya, di mana engkau menjadi bidadarinya nanti di syurga.

Sekarang, sampailah pada poin kesimpulan.

1. Yakinlah ketika kita berada dalam sebuah kebaikan Allah akan memberikan balasan kebaikan pula;

2. Janganlah enggan untuk berbenah diri dan bertobat;

3. Jodoh tidak ke mana, perbaikilah diri dengan menshalihahkan diri, semoga dengan niat dan upaya yang kuat Allah datangkan lelaki terbaik yang shalih untuk menjadi pendampingmu, bukan hanya di dunia, tetapi juga di syurga;

4. Mohonlah kepada Allah untuk selalu diistiqomahkan di jalan-Nya;

5. Mohonlah pada Allah untuk dimatikan dalam keadaan khusnul khatimah (akhir yang baik);

6. Carilah lingkungan yang baik: teman, sahabat, guru,dan orang yang kau anggap dapat mendekatkan diri kepada Allah dan menambahkan ketaan kepada Allah;
Kalau engkau dapatkan sahabat, teman, guru, atau siapalah dia yg dapat membimbingmu ke jalan yg baik, jangan lepaskan orang tersebut;

7. Jaga izzahmu (kehormatanmu/harga dirimu) sebagai wanita yang mulia. Berharaplah dan labuhkan cintamu pada-Nya (Allah), agar Dia (Allah) melabuhkan cinta-Nya untuk selalu memberikan yg terbaik.

8. Poin ini mungkin banyak yg tidak sependapat dengan saya, tetapi tidak mengapa. Ini sebuah doktrin yg saya dapat dan saya yakin kebenarannya, insyaallah. _Berpacaranlah pada pasangan Anda setelah sah dalam ikatan suci tali pernikahan_

Penutup

Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah saudariku. Terus berjuang dan niatkan semua kebaikan karena Allah, bertobat karena-Nya, dan menikah juga karena-Nya. Semoga Allah melapangkan dadamu, memperbaiki kualitas imanmu, dan kedekatanmu pada Dzat yang tidak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Dia.

#TetapSemangat

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nasihat untuk SaudarikuWhere stories live. Discover now