part 15 konflik (2)

299 9 0
                                    

Semesta berkata lain tentang kebahagiaan kita. Entah apa yang terjadi selanjutnya. Biarkan menjadi rahasia illahi

Azmi pun berinisiatif untuk menghampiri rumah umi dan abiku

"Assalamualaikum " ucap Azmi yang menyelonong masuk begitu saja. Dan disitu semua keluarga sudah berkumpul tapi tidak dengan orang yang ia cari. Pandangan semua orang tak enak dengan kedatangannya dan Azmi langsung sungkem meminta maaf kepada orang tua khiqma

"Bi mi maafin Azmi. Azmi Ndak bisa nepatin janji Azmi untuk membahagiakan khiqma. Maafin Azmi bi mi" ucap Azmi dengan sesenggukan dan air mata berlinang

"Azmi abi tau yang Azmi rasain. Memang ini berat bagimu. Kami juga memakluminya. Kami semua sudah ikhlas dengan apa yang kau lakukan. Tapi abi mohon selidiki masalahnya sekali lagi. Dan tolong biarkan istrimu sendiri. Jangan temui dan hubungi dia. Segeralah kau selesaikan masalahmu. Istrimu dan kami semua insyaallah ikhlas dan masih menyayangimu" ucap abi sambil memegang pundak Azmi guna memberi kekuatan batin kepadanya dengan mata berlinang yang mengaliri semua

"Azmi kami tau kamu susah memilih yang mana. Kamu juga nggak mau kan nikahi wanita itu. Kamu nggak salah kok. Insyaallah pilihanmu ini benar. Allah akan memberikan rencana yang lebih indah pada saatnya" ucap umi sambil menangkup pipiku dan mengusap air mataku. Tapi bang Afif tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh adik iparnya

"Nggak umi. Afif nggak setuju dengan yang dilakukan Azmi. Setidaknya Azmi selidiki dulu biang masalahnya itu apa. Ini malah langsung nikahi cewek murahan itu. Sebelum memilih tindakan kamu mikir dong mi. Jangan turuti tuh nafsumu. Apa iya engkau sebenarnya sudah bosan sudah nggak cinta lagi dengan adikku?hahh?jawab mi!" Ucap bang afif dengan sangat keras dan tersulut emosi. Perkataan bang afif itu sampai terdengar di kamarku dengan sangat jelasnya. Aku pun tak mengira kalau bang afif akan melakukan hal itu. Dengan sigapnya mbak zahro menenangkan suaminya itu. Dan sambil berbisik "mas istighfar. Kamu sudah dibisiki syaiton. Inget marah perbuatannya syaiton. Dengerin dulu penjelasan Azmi" bang afif langsung beristighfar dan sedikit meredam amarahnya

"Bang..,Azmi ngelakuin ini juga buat kebaikan khiqma. Azmi masih cinta dengan khiqma. Azmi Ndak pernah punya niatan untuk poligami. Sebenarnya Azmi juga Ndak mau nikahi perempuan itu. Tapi apalagi?. Azmi juga akan nyelidiki kok asal mula masalahnya. Maafin Azmi bang.semuanya" ucap Azmi dengan terduduk memahami kesalahan yang telah ia buat. Aku turun dari kamarku. Karena aku tak tega dengan suamiku. Saat ku turun aku melihat suamiku yang tak berdaya dengan cepatnya aku menghampirinya

"Mas... Mas bangun mas" ucapku dengan membantu ia bangun. Dia pun langsung memelukku dengan erat

"Dek maafin mas. Maafin mas selama ini mas belum bisa menjadi imam sekaligus abi yang baik buat anak kita. Mas sama sekali Ndak ada niatan untuk moligamiin adek. Sejujurnya mas ngelakuin ini juga terpaksa batin dan nyata. Maafin mas yah dek" ucapnya dengan nada sesenggukan dan menangis

"Bajuku basah?dia menangis?okeh kali ini aku memaklumi karena pasti dia udah nggak sanggup menahan beban yang dipikulnya" batinku dengan mata yang mengalir

"Mas adek maafin mas kok. Menurut adek mas nggak salah mas bener. Adek ikhlas lahir batin. Adek akan membantu meringankan beban mas. Tapi aku tidak ikut dengan mas. Aku membantunya dengan tetap mendoakan dan tetap tersenyum dengan keadaan yang ada. Mas tolong kuatkan diri mas dengan keadaan ini. Demi fawwaz. Kalau mas mau ngorbanin perasaan adek atau apalah?adek insyaallah siap yang penting fawwaz bahagia dan mas juga bahagia" ucapku dengan senyum yang sedikit memaksa karena hati yang sedang tidak baik

"Insyaallah mas janji bakal ngembaliin kebahagiaan kita yang dulu dek" ucapnya sambil mengecup kening ku dan aku menganggukinya

"Dek mas mau bertemu dengan fawwaz. Boleh nggak?" Ucapnya

Kaulah Calon MakmumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang