00

6 2 2
                                    

"Dis tunggu aku dong" ujar pria kecil yang berdiri sedikit membungkuk kan badannya dengan nafas yang tergesa-gesa, gadis kecil itu menghampiri pria kecil yang berada dibelakangnya

"Ah kamu mah jadi cowok lemah banget si masa kalah sama cewek" ujar gadis meremehkan pria kecil disamping nya itu yang sedang mengatur nafas nya karena terlalu lelah sedari tadi mengejar gadis berlari.

"Kamu curang orang kamu lari duluan sedangkan aku belakangan" ujar Raden sekilas melirik gadis. Lalu kembali berlari karena tidak rela di kata lemah

"Radennnn....." Teriak gadis lalu menyusul Raden yang sudah lari mendahului nya

Ya dia Raden dan Gadis yang sedang berlari menuju taman tempat bermain sejak kecil bersama Raden.

Karena Taman itu di penuhi dengan banyak pedagang kaki lima. Berbagai macam makanan dan minuman. Seperti harum manis, telor gulung, ice cream, pop ice dan masih banyak yang lainnya.

Maka dari itu gadis dan Raden sangat senang mengunjungi taman tersebut.

Dan tak lupa dengan gadis yang selalu membawa handphonenya kemanapun ia pergi kecuali saat sekolah

Ya karena gadis sangat menyukai foto foto atau sekedar Selfi karna salah satu cita citanya adalah menjadi seorang model yang terkenal.

"Yey aku menangggg" seru Raden senang dengan mengangkat angkat kedua tangan nya layak nya seperti orang yang sedang senang, tak lama gadis pun sampai

"Kamu curang" seru gadis kepada Raden dengan nafas yang tergesa-gesa

"Satu sama dong kan awal nya kamu yang mulai" jelas Raden lalu melangkah kan kaki nya untuk menghampiri ayunan yang berada di taman tersebut.
Kemudian gadis mengikuti langkah Raden yang sedang berjalan

"Duduk" titah Raden kepada gadis untuk duduk di ayunan tersebut, lalu diangguki oleh gadis sebagai jawaban iya

"Huaaaa... Jangan kenceng-kenceng Raden aku takut" jerit Raden

Lalu Raden menghentikan ayunan yang sedang dinaiki oleh gadis, sembari terkekeh kecil melihat gadis menutup mata nya

"Udah dong dis buka mata nya kan udah berhenti" seru Raden

"Eh udah berhenti ya" jawab gadis dengan membuka mata nya

"Haha kamu muka nya gemesinnn" ujar Raden sembari mencubit gemas pipi kanan gadis

"Aduhhh sakit tau" meringis gadis lalu sembari menyingkirkan tangan Raden dari pipi nya

"Yaudah deh maaf, sini kamu aku fotoin, diem duduk disitu"

Gadis memberikan handphone nya kepada Raden lalu gadis bergaya ala ala model, tak lama gadis terkekeh geli akibat melihat tingkah Raden yang berjongkok hanya demi mendapatkan hasil gambar yang bagus.

"Kamu kenapa ketawa gitu?" Tanya Raden dengan terheran heran lalu berdiri menghampiri gadis

"Abisnya kamu lucu sampe jongkok jongkok gitu"

"Yakan demi hasil nya bagus, kamu sadar diri kek kamu tuh selalu marah ke aku kalau hasil foto nya jelek"

"Iyadeh iya maaf ya dedenku yang paling guanteng" seru gadis sembari memeluk tubuh kecil Raden dari samping.

Raden yang diperlakukan seperti itu tersenyum, dan terkekeh menahan senyum nya agar tidak terlewat batas senang.

Intinya si supaya gadis ga tau aja kalau dya seneng karena dipeluk sama gadis :v

"Udah meluk nya" tanya Raden sedikit melirik ke arah wajah gadis. Gadis yang mendengar itu memutar bola mata nya jengah, mengembungkan pipi nya lalu melepaskan pelukannya

Raden terkekeh melihat raut wajah gadis
"Yaudah yuk kita beli ice cream dulu abis itu kita pulang" ujar Raden sembari mengelus pucuk kepala gadis

"Ice cream" jawab gadis dengan mata yang berbinar-binar

Faktanya seorang gadis sangat menyukai ice cream rasa coklat. Hanya dengan ice cream gadis akan selalu hilang merajuk nya

Gadis dan Raden berjalan menuju penjual ice cream yang ada di pinggir jalan

"Abang ice cream coklatnya 2 ya" ujar Raden kepada si penjual ice cream

"Pake toping gak de?"

"Ga usah bang"

"Nih de total nya 10rb"

Lalu Raden memberikan uang nya dan langsung berjalan menuju gadis yang sedang menunggu di bangku taman yang tak jauh dari si penjual ice cream.

"Nih"
Gadis menerima ice cream tersebut dengan senang hati. Lalu mereka berdua menikmati ice cream dengan sedikit candaan dan cerita yang di ceritakan oleh Raden

"Pulang yu, nanti mamah nyariin" ajak Raden yang di angguki oleh gadis sebagai jawaban, taman dari rumah gadis dan Raden hanya berjarak 500m. Sedangkan rumah Raden tepat berada didepan rumah gadis

" Dah den besok kita main lagi ya" ujar gadis kepada Raden yang diangguki oleh raden, lalu Raden berjalan menyebrang jalan untuk menuju rumah nya yang berada didepan rumah gadis

"Mamah... Mahh.. gadis pulang"
Tidak ada jawaban dari sang mama lalu gadis mengecek satu persatu ruangan yang berada dirumah nya itu. dari kamar, ruang keluarga, sampai dapur tidak ada sang mama.

Akibat lelah berjalan mengelilingi rumah yang luas itu, gadis melangkah kan kaki nya untuk menuju kamar nya

"Capek" gumam gadis dengan memejamkan matanya. Tak lama gadis membuka matanya dan menghampiri aquarium yang berada disampingnya kasurnya

"Jinooo.. kamu udah makan belum? Pasti belum ya" tanya gadis kepada sang ikan yang berwarna oranye yang diberikan nama jino
Gadis memberikan sedikit makanan ikan kepada Juni
"Makan yang banyak ya, biar cepet gede kaya aku, nanti kalau kamu udah gede kita main sama-sama ketaman bareng Raden" seru gadis kepada sang ikan
"Jinooo.."
Aku heran kenapa mama sama papah ga pernah mau temenin aku dirumah, aku pengen kaya temen-temen sekolah aku yang setiap weekend kumpul bareng keluarganya, jalan-jalan ketempat yang seru, bercanda bareng, digendong sama ayahnya, ucapan gadis terhenti sejenak sampai tak sadar air mata nya jatuh mendarat ke pipi mulusnya

"Gapapa deh aku kan masih ada kamu" seru gadis tersenyum miris sambil mengusap-usap aquarium ikan peliharaan nya itu

Aku juga masih ada Raden yang selalu temenin aku main, aku juga punya kamu, mbok wati, dan temen-temen aku disekolah, aku bobo duluan ya no" kemudian gadis merebahkan tubuhnya memejamkan matanya sembari memeluk boneka Doraemon kesayangan nya yang di belikan oleh papahnya saat ulang tahun gadis diusia yang ke 5 tahun.

Tak gadis sadari ada seseorang yang mendengar pernyataan gadis kepada sang ikan tadi di balik pintu kamar gadis yang tidak tertutup rapat, orang itu menutup pintu pelan lalu menghapus air matanya yang berhasil mendarat ke pipi nya yang mulai keriput, ya dia adalah mbok wati IRT dirumah gadis sejak gadis masih berumur 2 tahun sampai sekarang sudah menduduki bangku sekolah dasar kelas 6 menuju lulus.

Segini dulu ya.. emang ga banyak. tapi aku bakal usahain buat cerita ini ga buat bosen kalian

Jangan lupa vote and coment nya:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang