Kita sedikit relax dulu ya😏
Percaya gak?
Bloopers nih
🤭
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jiyongie-ah, apa rencanamu sekarang?" tanya Top.
"Entahlah hyung, mungkin aku akan kembali ke rumah appa lebih dahulu. Aku rasa itu satu-satunya tempat yang aman untukku dan Seungri. Kalian sudah tau kan aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Usaha yang aku bangun bertahun-tahun hancur sia-sia," ujar Jiyong geram sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Tenang Jiyongie, aku, Top hyung dan Daesung akan membantumu merebut kembali perusahaan yang sudah diambil oleh Soo Hyuk," kata Taeyang
"Terimakasih, kalian memang sahabat terbaikku," ucap Jiyong. Lalu mereka membicarakan apa yang akan mereka lakukan. Sementara Seungri hanya duduk mendengarkan pembicaraan mereka.
Saat siang hari Jiyong, Seungri dan beserta kawan-kawannya berpamitan dengan Nana. Sebab Jiyong sendiri tidak ingin membahayakan orang lain lagi dalam perseteruan dirinya dengan Soo Hyuk. Lagipula kekasih Nana sudah tiba di rumahnya.
"Nana-ah, gomawo atas bantuanmu dua hari ini. Kurasa sebaiknya kami kembali ke Seoul," ujar Jiyong.
"Tidak perlu sungkan oppa. Aku sudah menganggap kalian keluargaku. Seungri oppa, aku juga minta maaf kalau kemarin aku membuatmu salah paham. Tapi kami sudah tidak ada hubungan apa-apa, jadi kau tidak perlu khawatir, ne," tukas Nana, tidak ingin membuat Seungri kembali salah paham tentang mereka. Sebelumnya Top menjelaskan hubungan Jiyong dan Seungri yang seperti apa.
"Ani, gwaenchanha ... aku saja yang terlalu terbawa perasaan." Seungri merasa tidak enak dengan Nana karena sikapnya kemarin. Seungri sendiri telah berkenalan dengan kekasih Nana hari itu. Dia adalah Gloria, wanita blasteran Korea Australia.
"Ya sudah kalau begitu kita berangkat sekarang," ajak Jiyong pada yang lainnya.
Mereka pun berangkat dari Gyeongju menuju Seoul dengan Daesung dam Taeyang yang beriringan dengan mobil Minho.
.
.
."selamat datang kembali tuan muda," sambut kepala pelayan keluarga Kwon begitu Jiyong baru menginjakkan kaki di halaman rumahnya setelah beberapa tahun dia tinggalkan.
"Jaeho ahjussi, appa ada di dalam?" tanya Jiyong.
"Tuan besar ada di dalam. Mari silahkan masuk."
Jaeho, si kepala pelayan mengantarkan Jiyong bertemu dengan appanya. Sisanya hanya mengikuti keduanya masuk ke dalam rumah. Seungri amat terkagum dengan kemegahan rumah Jiyong saat ini. Apartemen Jiyong saja baginya sudah sangat mewah, tapi ternyata rumah keluarganya lebih besar lagi.
"Waeyo baby?" Jiyong menyadari jika saat ini kekasihnya sedang terheran-heran melihat rumahnya. Dia pun langsung menggandeng tangan Seungri agar jalan mereka beriringan.
"A-ani ..., hyung, ini bener rumahmu?"
"Iya, tapi lebih tepatnya rumah keluargaku. Aku hanya tinggal di apartemen."
"Lalu appamu tinggal dengan siapa?"
"Berdua dengan eomma dan beberapa pelayan dan puluhan bodyguard."
"Kenapa kau tidak tinggal menemaninya?"
"Aku hanya ingin mandiri."
"Hyung, ini berapa lama lagi kita sampai? Kenapa sepertinya jauh sekali?" Memang benar, Jaeho mengajak Jiyong dan yang lainnya bertemu tuan besarnya di paviliun pribadinya yang terpisah dari bangunan utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Glory (End)
FanfictionDibalik sifat dinginnya, Jiyong takluk dihadapan sekretarisnya. Bahkan dia tak akan segan-segan menghabisi siapapun yang berani menyentuh miliknya. Dengan keberaniannya, Seungri berusaha menjinakkan bosnya. Dengan segala keusilan yang dia lakukan, s...