102

2.7K 304 98
                                    

Iqbaal mengetuk pintu ditengah hujan seperti ini. Dengan ligat, (Namakamu) langsung bangkit dan membuka pintu. Gadis itu memeluk Iqbaal dan mengecup pipi Iqbaal. Tak perduli, walau sekarang mereka sedang basah basahan. Iqbaal tersenyum kecil sambil membawa beberapa bungkusan yang ia bawa sekarang.

"Aku merindukanmu" Ujar (Namakamu) memeluk sang suami. Iqbaal mengecup dahi (Namakanu).

"Ehm, jadi kau membiarkanku hujan hujanan seperti ini?" Ujar Iqbaal. (Namakamu) membelalak dan menggeleng. Gadis itu mundur dan membiarkan masuk, lalu mengunci pintunya lagi.

Iqbaal meletakkan banyak bungkusan plastik di bawah ranjang. (Namakamu) berbalik dan menatap pria yang kini menjadi suaminya itu.

"Ayah bawa jajan?" Ujar Krystal. Iqbaal tersenyum dan mengangguk.

"Ayah bawa mainan juga kan?" Ujar Kingston. Iqbaal mengangguk lagi.

Hingga (Namakamu) memberikan baju ganti untuk Iqbaal. Iqbaal mengambilnya dan tersenyum kecil.

"Kau tidak ganti baju juga? Bajumu juga basah" Ujar Iqbaal menatap dada (Namakamu). (Namakamu) menunduk dan mengangguk. Gadis itu berjalam ke lemari dan mengamnil gaun tidurnya.

"Ayolah ganti baju" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengeryit kecil.

"Kau duluan saja" Ujar (Namakamu). Iqbaal menggeleng.

"Apa salahnya jika bersama? Ayolah, lebih cepat lebih baik" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menghela nafasnya dan menggaruk kepalanya, ia mengangguk. Dan menitipkan adik adik pada Kingstom dan Krystal.

Mereka memasuki kamar mandi, dan menutup pintunya, saling melucuti satu persatu pakaian masing masing. Sebenarnya bisa saja mereka berganti baju di kamar. Hanya saja mereka tak mau anak anak menjadi banyak pertanyaan nanti.

Iqbaal sesekali menoleh ke arah sang istri yang kesusahan untuk memasuki kepalanya ke dalam gaun barunya. Iqbaal tersenyum kecil dan membantu istrinya untuk memasukkan kepala (Namakamu) kedalam gaun ini.

"Terimakasih" Ujar (Namakamu) sambil menggerai rambut panjangnya yang masuk kedalam gaun tadi. Iqbaal memakai kausnya setelah memakai celananya. Hingga ia membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.

Mata bulat anak anak langsung merujuk ke mereka. (Namakamu) duduk diranjang dan memangku Kingston dan Alston. Ia mencium dahi Kingston dan Alston. Iqbaal duduk diranjang juga, memangku Krystal.

Pria itu membuka bungkusan yang ia bawa dan memberikan sebatang cokelat pada Krystal. Krystal memekik senang dan memeluk Iqbaal. Krystal membuka bungkus cokelat dan menggigit cokelat yang dibawakan sang ayah.

"Kingstom mau cokelat?" Ujar (Namakamu) lembut menatap mata elang sang putra pertama. Kingston menggeleng.

"Kingston gak suka coklat" Ujar Kingston. (Namakamu) terkekeh kecil dan mengangguk. Sementara, Alston hanya melihati sang kakak memakan cokelat. Karena giginya belum tumbuh sepenuhnya dan juga belum kuat.

Iqbaal mendudukkan Krytsal disampingnya. Pria itu mengocek barang bawaannya dan mengeluarkan sekotak--kue tar.

"Kue coklat?" Ujar Krysta berbinar. Iqbaal mengangguk. Krystal memeluk Iqbaal.

Pria itu tersenyum kecil, dan mengecup dahi sang putri. Pria itu berdiri dan mengambilkan dua piring persegi yang datar.

Iqbaal membuka kotak kue tar cokelat dan menaruhnya di piring tersebut. Seolah tak cukup, Iqbaal mengambil dua kotak kue tar lagi dan berhasil membuat mata (Namakamu) membulat.

Siapa yang sanggup memakan 3 kotak kue tar sekaligus?. Iqbaa megeluarkan kue tar keju dan blueberry. Ia tahu Kingston tak sula kue coklat. Dan ia membeli variasi lain.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang