"Cheonsa-ah!? Berhenti!? Hey!?"
"Kau gila?! Aku harus hamil anakmu!? Itu bukan kesepakatan awal!? Sejak kapan Tuan Oh harus memikirkan itu semua!?"
Hari ini Cheonsa terpaksa meninggalkan Myungji bersama Micha di apartement sendirian
"H-hei!? Kau bilang kau punya anak!? Saat kita menikah, ayah akan otomatis punya cucu, bukan!?"
Plakkk!!!!
"Dasar bodoh!? Kenapa kau bodoh!? Mereka anakku bukan anakmu!?" Umpat Cheonsa menjambak rambut Seojun keras.
"Aahh!! Cheonsa-ah!? Kenapa kau menarik rambutku!? Hei lepaskan!!!"
"Ada apa ini?" Suara itu membuat Cheonsa melepaskan cengkeramannya dari Seojun.
"Ssa-ssajangnim..." ucap Cheonsa membungkuk.
"Mari... Duduk..."
"Saya menolak persyaratan anda tuan..." "Ne?"
Seojun menepuk dahi. "Saya menolak tuan..."
"Kenapa?" Tanya tuan Oh. "Seojun, tinggalkan kami berdua." Lanjutnya.
"Tapi ayah..." "Lakukan..."
Seojun berbalik, ia ragu meninggalkan Cheonsa disana.
"Duduklah. Kita bicara baik-baik." Ucap tuan Oh pelan.
Cheonsa mengangguk patuh.
Sementara Seojun berusaha memantau mereka dari kejauhan. "Wanita itu nekat sekali... Bukankah ia akan tetap dapat sedikit harta dariku?"
"Kenapa kau begitu menolak anakku?"
"Saya tidak mencintainya..." ucap Cheonsa yakin.
"Kalian belum terbiasa." "Tuan, percayalah... Saya tidak bisa melakukannya."
"Lalu kau mau Seojun mendapat wanita yang sama seperti Minna lagi?" Tanya tuan Oh.
"Jika Minna dan Seojun saling mencintai, mereka pasti punya cara untuk memperbaiki diri."
"Cheonsa-ah..."
"Maafkan aku tuan..."
"Aku hanya percaya padamu. Anak itu sama sekali tak mau mendengarku." Ucap tuan Oh.
Cheonsa sempat diam, tapi ia kembali bersuara, "Jika anda sebagai ayahnya saja tidak didengar. Bagaimana dengan saya?" Tanya Cheonsa.
"Persyaratan itu... Saya hanya bisa sebatas di pernyataan ke 2. Bahkan menikah dengannya saja saya berfikir dua kali." Ucap Cheonsa pelan.
"Maka fikirkan sekali lagi..." ucap tuan Oh.
"Aku memiliki tanggung jawab atas 2 anak yatim piatu, tuan."
"Dua?" "Saya baru mengadopsi seorang bayi." Ucap Cheonsa.
Tuan Oh diam. "Mengurus Seojun bukan hal mudah. Seojun adalah seorang pria dewasa. Dia tahu apa tindakannya. Dia hanya butuh orang yang bisa mengendalikannya..." "dan kuharap engkaulah orangnya." Sergah tuan Oh.
Cheonsa diam.
"Nak... Aku mendidikmu, memberimu semua yang kutahu. Aku tak memberinya pada Seojun karena ia menolak. Itulah sebabnya aku hanya percaya padamu."
Cheonsa menarik nafas berat.
"Tuan..." "Kumohon..."
Tuan Oh akhirnya memilih memohon. Menahan Cheonsa bukan hal mudah. Apalagi Cheonsa membenci kepribadian Seojun.
"Baik. Beri aku waktu." Ucap Cheonsa bangkit meninggalkan tuan Oh disana.
Seojun menatap Cheonsa nanar. Tidak sopan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only this Day
RomanceHidup Bae Cheonsa nyaris sempurna jika saja kekasihnya tidak berkhianat dan ia tak harus di jodohkan dengan seorang CEO muda anak pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Kehidupannya sudah cukup. Mapan, cantik, dan punya banyak teman. Tapi mampukah ia...