Tak Pantas?

556 38 8
                                    

Pacar Halal
By : Rita Nuvaina
Part 12

Ayla dengan yang lainnya pergi ke rumah Leanita untuk belajar bersama mempersiapkan ujian sekolah yang hanya tinggal menghitung hari. Mereka juga sedang berdiskusi akan melanjutkan kuliah kemana.

"Tinggal menghitung hari." ucap Dewi sambil menutup buku catatannya. Mereka menyudahi kegiatan belajarnya. Lalu mereka beristirahat sejenak melepas penat sehabis belajar tiga jam lamanya.

Ayla merangkul tas nya yang berada di atas meja, namun tidak sengaja Ia menjatuhkan sebuah buku yang ada di dalam tas nya itu.

Wasih langsung mengambil buku itu, "buku catatanku." Ucap wasih membaca tulisan yang ada di cover buku Ayla.

"Sini kembalikan." decak Ayla kepada wasih sambil menghampiri wasih.

Leanita berdeham perlahan "Kita baca aja bereng bareng." Ajaknya kepada semua.

"Jangan, setiap orang kan punya privasi." timpal Ani.

Wasih, Dewi, dan Lea tidak menghiaukan perkataan Ani. Mereka mulai membuka lembaran pertama dari buku itu, "Apaan dah kagak seru, isinya itu cuma kata kata." timpal Wasih lalu memberikan buku itu kepada Dewi.

Ayla berpindah posisi mendekati Dewi "Kenapa dikasih ke Dewi sih, sini balikin ke Ayla." kata Ayla sambil membetulkan posisi duduknya.

"Kita kan mau baca Ay, lagian ga ada apa apanya juga kan?" celoteh Leanita.

Dewi mulai membuka setiap lembaran dari buku itu. "Eh eh liat deh." kata Dewi, sontak membuat semuanya melirik kearah Dewi sedangkan Ayla mematung tak berkutik sambil membulatkan pandangan matanya.

"Ada apa?" tanya Wasih sambil merebut kembali buku itu.

Mereka semua membaca tulisan yang ada di buku itu, sama seperti yang Araf lihat waktu itu. Yaitu tertulis jelas nama Araf.

"Araf? Kenapa harus ada nama Araf?" semua pandangan tertuju kepada Ayla yang pipinya itu sudah sangat memerah.

"Kamu suka sama kak Araf Ay?"

Semuanya melontarkan pertanyaan yang sama. Kecuali Ani, karena Ia sudah lebih dulu mengetahui perasaan Ayla.

"Iya Ayla suka sama kak Araf, kenapa? Ga boleh ya?" kata Ayla sambil mengambil buku diary yang masih di genggam Wasih lalu menundukan pandangannya, Ia tau bahwa Araf tidak pantas disandingkan bersamanya.

"Boleh, tentu boleh karena mencintai itu hak setiap orang." jawab Leanita.

"Tapi Ay, apa kamu sudah mempertimbangkan rasa sukamu? Yang kamu suka itu kak Araf loh." decak Dewi.

Wasih menimpal cepat perkataan Dewi, "Iya Ayla, kayanya kalo suka sama kak Araf hanya akan berujung sakit hati." katanya sambil mengusap pelan pundak Ayla.

Ayla menghela nafas pelan. "Kenapa sakit hati? Karena dia sholeh sedangkan Ayla petakilan, dia berakhlak baik Ayla engga. Gitu?"

"Ya engga gitu juga Ayla." kata Leanita. "Ani ko biasa aja sih tau Ayla suka sama kak Araf?" timpalnya.

"Aku sudah tau." jawab Ani.

PACAR HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang