"Sempat berpikir untuk menyesal karena telah bertemu denganmu. Tapi akhirnya aku sadar jika berkat pertemuan ini aku tahu rasanya sakit untuk merasakan apa itu bahagia."
~ Author
Hallo guys udah hari sabtu lagi ya
Enjoy the story
Happy Reading^^
Maaf kalo ada typo, kasih tau aku ya kalo ada.
Latisya berusaha untuk tak memikirkan Kendra lagi.
"Tarik nafas, buang." Latisya menarik nafasnya kemudian menghembuskan nafasnya berulang-ulang untuk menenangkan pikirannya.
Setelah dirasa tenang Latisya mengalihkan perhatiannya dengan mengerjakan tugas sekolahnya. Butuh waktu berjam-jam bagi Latisya untuk mengerjakan semua tugasnya. Terkadang dia terlalu tidur larut malam karena mengerjakan tugasnya itu.
Sepertinya Latisya sudah mengantuk dan akan bergegas untuk tidur. Tapi, notifikasi ponselnya membuatnya meraih benda itu dan melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya. Wajah Latisya berubah seketika karena melihat nama si pengirim. Ternyata itu adalah DM instagram dari Abraham.
"Hah? Gue gak salah nih? Kak Abraham DM guee." Latisya teriak kegirangan karena hal itu. tak bisa dipungkiri bahwa dirinya tak bisa berhenti senyum melihat DM instagram yang belum dia baca itu.
Latisya membalas pesan itu dengan senyum yang berkembang di bibirnya.
abrahamarkeza
ktm gue bsk di dpn perpus
ada apa emangnya?
Dtang aja, gk usah banyak tanya
Hmm iya
"Ada apa si emangnya? Aneh banget, Tapi kok gue deg-degan ya." Latisya bingung kemudian tersenyum senang.
"Ada aja ya, yang bikin semangat ke sekolah. Mimpi indah nih kayaknya malam ini." Kekeh Latisya sebelum tidur.
Matanya sepenuhnya terpejam, namun dipikirannya masih terbayang-bayang akan pesan dari Abraham. Hingga akhirnya benar-benar terlelap. Terkadang seseorang yang baru dapat menggantikan yang lama.
***
Pagi yang indah untuk Latisya yang sedang berbunga-bunga. Sedari tadi Latisya tak berhenti tersenyum, hingga membuat Mama dan Papanya kebingungan. Takut-takut anaknya itu kerasukan.
"Sya, jangan buat Mama takut deh." Tegur Mamanya dengan nada candaan
"Takut kenapa Ma?" tanya Latisya heran
"Itu kamu, dari keluar kamar sampe makan senyum terus." Jelas Mamanya
"Ya, emang gak boleh aku senyum?"
"Kayaknya Papa tau deh Ma. Bukan karena yang Mama takutin deh." Tebak Papanya
"Apaan si Pa. Udah ah, aku mau berangkat sekarang aja deh." Jawab Latisya malu-malu, kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya agar bisa menghindar dari pertanyaan dan dugaan yang tidak-tidak.
"Eh, itu handphone kenapa dibawa?" teriak Mamanya.
"Mau disimpen di mobil kok Ma." Jawab Latisya sambil menoleh kemudian melanjutkan perjalanannya.
Ternyata bukan hanya Mama dan Papanya saja yang heran mengapa Latisya terus-menerus tersenyum padahal hari masih pagi.
"Lo gak kesambet kan Sya?" Tanya Dahlia heran saat bertemu dengan Latisya di parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Ficção Adolescente[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu