Insiden

50 6 1
                                    

"Misi-misi gue mau lewat" ucap retha sambil menyenggol bahu orang-orang yang lewat.

"Sok cantik banget sih lo" ucap salah satu murid.

"Apa lo berani sama gue? " jawabnya dengan nada nyolot.

Retha and the geng pun memasuki kantin. Mereka menuju ke salah satu meja.

"Eh lo berdua pindah dari meja ini. SEKARANG.. "

Siswi yang duduk di meja tersebut pun berdiri mengambil makanannya dan beranjak dari meja.

"Beb rian silahkan duduk".

"Makasih".

Semua siswa dan siswi memandang rian.

"Itu cowok manis banget sih".

"Iya gue kan jadi diabetes lihat senyumnya".

"Uh abang tampanku".

Begitulah beberapa ocehan dan bisik-bisik yang di dengar rian.

"Mereka semua pada kenapa sih kok lihatin gue terus" tanya rian.

"Mereka itu kagum sama kegantengan lo".

"Hmm..." ucapnya sambil mengangguk paham.

"Lo lo pada jangan lihatin pacar gue gitu dong diakan jadi risih" ucap retha.

"Ngaku-ngaku dasar nenek lampir".

"Eh apa lo bilang? "

"Nenek lampir".

"Awas lo yah" retha ingin beranjak dari meja tetapi di tahan rian.

"Udah. Kita kesini mau makan bukan mau ribut".

Retha pun menahan emosinya dan kembali duduk.

"Ohiya. Beb mau makan apa? Nanti aku ambilin".

"Nggak usah repot-repot Tha. Gue ambil sendiri". Ucapnya berdiri beranjak dari meja.

"Yaudah kita bareng aja ke stand makanan".

Mereka pun berjalan ke stand makanan yang ada di kantin.

Rian berdiri di depan stand bakso. Ia mengantri untuk mendapatkan bakso. Tak lama kemudian bakso rian sudah berada di tangannya. Ia pun berjalan menuju ke meja mereka tadi.

"Rian tunggu" ucap retha tergesa-gesa menyusul rian.

Tanpa sengaja retha tersandung, ia mendorong legan rian. Bakso yang di pegang rian pun tumpah ke baju seorang siswa.

"Maaf-maaf" ucap rian.

"Eh lo kalau jalan tuh pake mata" ucap cowok itu.

"Iya maaf".

"Enak aja lo cuman minta maaf"

"Emang gue harus apa?"

"Lo harus cium kaki gue"

"Tadi kan gue udah minta maaf. Nggak usah nyolot gitu dong".

Tanpa aba-aba bogeman mentah mendarat di muka rian. Rian tidak terima dengan perlakuan cowok itu, ia pun membalas memukul muka cowok itu. Perkelahian pun terjadi. Seluruh siswa yang ada di kantin bersorak.

"Raka. Raka. Raka".

Geng retha pun ikut bersorak.

"Rian. Rian. Rian"

Isha dan hana baru memasuki kantin. Mereka melihat perkelahian seru.

"Menurut lo mana yang akan menang" ucap hana.

"Yah ayang rian lah"

"Menurut gue sih raka. Lo kan udah tahu dia tuh jago berantem".

"Tapi ayang rian juga kelihatanya jago"

"Kita lihat aja nanti" Ucap hana.

Tak tega melihat rian yang semakin bonyok, retha pun langsung melerai perkelahian itu.

"Eh udah.."ucap retha sembari menarik tangan rian.

"Lo yah Ka selalu aja cari masalah"

"Bukan gue yang cari masalah, tapi dia" menunjuk rian.

"Dia kan udah minta maaf. Lo-nya aja yang emosional".

Retha dan rian pun meninggalkan kantin.

Raka menggenggam kuat tangannya.

"Dasar pengecut" ucapnya dengan memberi tatapan sinis kepada rian.

"Yah nggak seru. Kan nggak tahu siapa yang menang" dengus hana.

"Kasian ayang rian, pipinya jadi memar-memar gitu. Tapi tetap ganteng sih".

"Apasih lo isha. Lebaynya bisa di kurangin nggak".

"Enggak. Kata nyokap gue ini udah keturunan".

"Serah lu dah. Capek gue"

"Hana capek kenapa? Bukannya hana nggak ngapa-ngapain".

"Auh ah gelap"

"Disini terang kok"

"Iya isha" ucapnya sembari mengelus dada.
"Untung lo teman gue kalau bukan udah gue mutilasi lo" Batin hana.

*******

Hana dan isha memasuki ruang kelas dengan berteriak.

"Za. Lo tau nggak-" ucapan hana di potong zahra.

"Engga"

"Za gue belum selesai ngomong"

"Yaudah mau ngomong apa? ".

"Tadi di kantin raka berantem sama rian"

"Terus? "

"Muka ayang rian memar-memar" ucap isha

"Terus?"

"Ayang rian di bawa pergi sama retha".

"Terus? "

"Za. Kok dari tadi lo bilangnya terus-terus aja. Lo sebenarnya dengerin kita bicara nggak sih"

"Emang gue harus bilang apa? Gue harus jungkir balik gitu"

"Lo emangnya nggak peduli gitu"

"Gue sih cuek-cuek aja. Mereka tuh hanya cari sensasi doang. Mereka tuh nggak ada cara lain apa buat jadi terkenal. Misalnya juara olimpiade, itu baru bagus".

"Iya dah terserah lu za" ucap hana.

"Makanan pesanan gue mana? "

"Nih.. " hana meletakkan kantong plastik di atas meja.

Hana menggambil hp di dalam kantong hpnya dan membuka aplikasi gamenya. Ia asik bermain game favoritnya. Isha sibuk berkaca, sedangkan zahra sibuk membaca novel di aplikasi orangenya sambil memakan cemilannya.














#Maaf kalau ada typo
#Jangan lupa follow ig: Ratu_Ra_ra
Terus beri vote dan komen yah. Supaya aku jadi semangat nulisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang